"Hari ini kita akan melakukan praktek menggunakan alat ASS. Sebelum itu di sini sudah ada enam alat tersebut. Jadi kalian akan membuat enam kelompok. Karena siswa di sini pas berisi 32 orang, oleh karena itu satu kelompok akan berisi enam orang. Kalian bebas mencari. Setelah menemukan kelompok kalian, tentukan ketua dan sekretarisnya lalu beritahu kepada saya. Saya beri waktu lima belas menit."
Dosen tersebut baru saja memberi arahan pada mahasiswa kimia tingkat pertama di ruang laboratorium.
Setelah dosen tersebut keluar laboratorium dan memberi waktu bagi mahasiswa memilih kelompoknya, seluruhnya pun mulai ribut.
Tak butuh waktu lama membuat Taehyung dikelilingi oleh teman sekelasnya hari ini.
"Taehyung, pilih gue, ya!"
"Tae, gue mau sekelompok sama lo!"
"Taehyung, gue pinter. Gue jamin gue sambil berguna!"
"Setidaknya lo bisa cuci mata kalau gue sekelompok sama lo, Tae!"
Cewek-cewek itu mengerumuni Taehyung, sampai-sampai Yerin yang tadinya duduk di samping Taehyung tersingkir begitu saja.
"Yerin, ayo kita sekelompok!" Eunha langsung sumringah mengajak Yeirn dan langsung menariknya ke kumpulan teman-temannya yang berisi Sowon, Yuju, Sinbi, dan Eunha. Ditambah Yerin berarti lima orang. Berarti tinggal satu anggota lagi.
"Tinggal satu lagi. Siapa ya?" gelisah Sowon sambil melirik teman-temannya diikuti yang lain.
"KAMI BUTUH SATU ANGGOTA LAGI! SIAPA YANG MAU BERGABUHG DENGAN SOWON, YUJU, SINBI, EUNHA, DAN YERIN?" Eunha mulai berteriak di antara kegaduhan teman-temannya.
"AYO! AYO! GABUNG SAMA KITA!" sambung Sinbi.
Taehyung yang pusing berada di antara kerumunan cewek itu saat mendengar nama Yerin disebut langsung membuka matanya. Ia berdiri, berjalan keluar dari kerumunan mendekati kelompok Yerin.
"Gue mau," ujar Taehyung pada sang notaris, Sowon, lalu duduk di kumpulan mereka.
"Seriusan?" tanya Sowon dengan senang hati. Taehyung mengangguk singkat.
"Wih, ada ilmuwan kelas di kelompok kita," seru Yuju.
"Seneng deh Taehyung masuk kelompok kita. Pasti karena Yerin ini." Eunha menyenggol bahu Yerin. Yerin hanya membalas dengan senyum malunya.
Cewek-cewek yang merebuti Taehyung tadi langsung lesu. Eunha menjulurkan lidah pada mereka bermaksud mengejek.
Setelah itu mereka melanjutkan dengan memilih ketua dan sekretaris.
"Sekarang kita tentuin siapa ketua sama sekretarisnya," ujar Sowon.
"Ketuanya udah pasti Taehyung lah. Udah jelas kan, dia satu-satunya cowok, pinter, bijaksana lagi." Yuju berpendapat.
"Taehyung mau, kan?" tanya Sowon pada Taehyung.
"Oke."
"Nah, sekarang sekretarisnya siapa?"
Hening.
"Yerin aja, ya?" aju Sowon pada akhirnya.
"Loh? Kenapa?"
"Lo kan yang paling deket sama Taehyung. Ketua sama sekretaris akan emang harus gitu."
"Bener, tuh."
"Ya ..., ya udah deh."
"Oke, siap! Tinggal nunggu dosen doang."
Selama menunggu mereka mengobrol ria selama teman yang lain belum mendapatkan anggota.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
Fiksi PenggemarMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...