Kelas Yerin sedang kosong. Hal itu bukannya digunakan Yerin melakukan sesuatu hal yang lain seperti seluruh teman sekelasnya. Ia malah melamun dengan bertopang dagu, menatap kosong bersama pulpen menggantung di ujung bibir.
Duk! Bahu Yerin terdorong.
"Aduh!" Pulpen di mulut Yerin terjatuh.
"Ah-maaf Yerin, nggak sengaja." Eunha yang duduk di samping Yerin pelakunya. Eunha tak sengaja menyikut Yerin karena sedang bercanda dengan Yuju.
"Kok melamun aja sih, Rin? Ayo ngobrol." Sowon berucap.
"Aku ... lagi bingung."
"Bingung kenapa?" tanya Sowon lagi. Yang lainnya merapat mulai kepo dengan cerita Yerin.
"Aku punya, ngh," Yerin berpikir dengan memindahkan irisnya ke beberapa tempat, "namchin."
"Hah?! Serius?!"
"Beneran?!"
Nggak! Alasan mempunyai namja chingu itu nggak rasional!
"Maksudku, namja saram chingu."
"Oh ...." Teman-teman Yerin seketika murung.
"Memangnya kenapa dengan temanmu itu?" tanya Sinbi.
"Sinbi, kamu pernah bilang aku nggak cocok dengan cowok dingin, kan? Tapi temenku itu sifatnya dingin. Dan aku," Yerin menunduk dalam, "suka dia," gumamnya.
Ekspresi murung mereka sontak berubah kaku. 'Dingin? Bukan Jungkook dong? Lalu bagaimana dengan Jungkook?' Seperti itulah pemikiran mereka sekarang.
"Terus apa?" Eunha menagih lagi.
"Aku pengin melakukan sesuatu yang bikin dia seneng. Kupikir selama ini aku nggak bisa ngasih dia apa pun. Sikapku, aku terlalu pengecut." Yerin semakin menunduk dalam menyembunyikan matanya yang mulai memanas.
Setelah apa yang Taehyung katakan di mobil semalam, jujur saja Yerin sangat senang namun dalam dirinya muncul rasa tak enak. Yerin selalu takluk dengan rasa takutnya dan melupakan Taehyung yang berkeinginan.
Mau bagaimana pun, mau semeyakinkan apa pun Taehyung berucap, Yerin tetap merasa tidak adil dengan Taehyung.
"Kalau gitu, lo harus ubah sikap lo. Sekarang kasih tau, selain dingin dia orangnya gimana?" Eunha bertopang dagu dengan kedua tangannya, menatap Yerin dengan raut imutnya.
Yuju menyikut pinggang Eunha. Eunha menoleh.
"Lo gimana sih? Kan udah janji sama Jungkook mau bantu pdkt mereka," bisik Yuju dengan geram.
"Temen lo ini! Bantuin dong! Orang dia sukanya sama yang lain kok!" balas bisik Eunha.
"Tapi gue udah terlanjur suka kalau Jungkook sama Yerin."
"Pokoknya gue mau bantuin Yerin."
"Gue nggak mau."
"Harus mau!"
"Nggak!"
Yerin mengangkat kepalanya mendengar bisikan-bisikan yang sulit ia dengar. Yuju dan Eunha langsung menoleh dengan senyum cengiran mereka.
"Tenang aja. Gue bakalan bantuin lo kok!" Eunha tampak semangat.
"Ngg, gimana ya, Na?" Yuju menggaruk tengkuknya. "Bukannya nggak mau bantuin, tapi gue udah janji duluan sama Jungkook bakalan bantu pdkt-in kalian."
Yerin melotot. "A-apa?!"
"Gue juga!"
"Sama, gue juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
FanfictionMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...