Sinbi sedang menahan senyumnya sedari tadi dengan pakaian yang rapi dan dandanan yang cantik. Ia melirik jam tangannya. Sudah pukul tujuh malam. Sebentar lagi Taehyung pasti datang.
"Jadi, mana temen kamu? Jangan-jangan kamu bohong ya sama Halmoni? Halmoni tidak mau ya kamu pergi sendiri." Wanita lansia yang baru saja duduk di kursi santai halaman rumahnya berbicara pada Sinbi.
"Iya, halmoni. Bentar lagi juga dateng kok," jelas Sinbi yang kesal dengan neneknya ini.
"Kamu cantik banget. Pasti temen kamu namja, bukan? Dan kamu pasti suka dengannya?"
"Ih, halmoni. Kalau emang udah tau, jangan godain aku dong." Sinbi malu-malu.
"Aduh, cucuku ternyata sudah dewasa ya. Ya sudah, ayo kita tunggu sama-sama dianya."
Sinbi mengangguk dengan senyum malu-malunya.
Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di gerbang rumah Sinbi. Mobil itu membunyikan klakson singkat tanda supaya ia diketahui.
Sontak senyum Sinbi tampak sumringah. Ia berdiri diikuti neneknya mendekati gerbang rumah.
Saat hampir dekat, pemilik mobil tersebut keluar. Seketika itu pula senyum Sinbi sirna.
Yang ia dapati ternyata Namjoon.
Padahal jelas-jelas itu mobilnya Taehyung.
"Selamat malam, Nyonya," sapa Namjoon.
"Wah, gantengnya. Cucuku memang pintar memilih pria." Wanita lansia itu tertawa.
"Maksudnya apa ya?" tanya Namjoon tak mengerti.
"Bukan apa-apa." Sinbi cepat-cepat beralih. "Halmoni, Sinbi berangkat dulu ya."
"Iya, hati-hati."
Sinbi mengecup telapak tangan halmoni-nya lalu masuk ke dalam mobil tersebut.
Kesal, kesal, kesal. Sinbi kesal.
>>><<<
Sinbi masuk ke lobi studio diikuti Namjoon. Matanya sudah disambut pemandangan oleh Taehyung dan Jimin yang duduk di sofa tunggu.
"Woy!" sapa Namjoon membuat mereka semuanya menoleh.
"Sampai juga lo. Cepetan, ada yang butuh tanda tangan lo ini." Jimin mengomel.
"Sabar, nyet." Namjoon duduk di samping Jimin.
"Bos, annyeong." Sinbi melambai dengan senyum manisnya.
"Annyeong," balas Jimin.
"Bos." Sinbi beralih pada Taehyung. "Katanya bos Taehyung yang mau jemput gue." Sinbi mengerucutkan bibirnya.
"Kata siapa?" tanya balik Taehyung yang fokus pada dokumen di tangannya.
"Bos."
"Pikir baik-baik. Gue bilang lo bakalan dijemput. Cuma itu."
Sinbi tak bisa mengelak. Memang benar, sih.
"Ya udah. Sinbi masuk gih. Pemotretannya udah mulai tuh," suruh Namjoon dengan dagunya.
Sinbi pun mengangguk dan pergi.
"Oh iya, nih kunci mobil lo." Namjoon menyerahkan kunci mobil Taehyung padanya.
"Gue kemarin dapet e-mail," ujar Taehyung yang baru selesai membaca dokumennya. "Kayaknya kita akan dapet klien baru."
"Wih, bagus tuh. Mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
FanfictionMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...