"WAH! AKHIRNYA UJIAN SEMESTER SELESAI JUGA!!"
Eunha meregangkan otot-otot tubuhnya begitu ia dan yang lainnya keluar dari kelas mereka. Sekarang mereka sedang berjalan menuju luar kampus.
"Iya, nggak terasa sebentar lagi kita bakalan semester dua," sambung Yuju dengan wajah senang.
"Semoga aja ada adik kelas yang gemes-gemes ganteng," lanjut Sowon.
"JIN SANBAE! LIHAT PAC--" Sowon langsung membekap mulut Eunha. Eunha menepis tangan Sowon. "Kalau udah punya pacar, kasih jatah sama gue dong. Jangan semua lo embat!"
"Sialan lo!"
"Sebagai ucapan selamat karena berhasil menjalankan ujian dengan baik, gimana kalau kita karaoke?" aju Sinbi dengan sumringah.
"Yah, gue nggak bisa. Kerja paruh waktu gue bentar lagi nih." Yuju melirik jam tangannya.
"Udah dapet kerjaan baru?" tanya Yerin.
"Udah. Sebagai kasir di kafetaria."
"Cie, gaji pertama traktir kita, ya." Sowon menyenggol bahu Yuju.
"Nggak, ah. Langsung habis ntar gaji gue."
"Huu, dasar pelit!"
"Gaji gue kan nggak sebesar gajinya Sinbi."
"Sinbi mah enak. Fotonya dipajang di jalanan, ada di iklan tv, dimana-manalah," celoteh Eunha.
"Nasib punya wajah cantik dan tubuh ideal mah gitu. Bos Taehyung sampai nggak bisa berkata-kata," goda Sowon yang sedikit berbisik pada Eunha.
"Taehyung masih malu-malu. Tinggal resmikan aja udah."
"Tau tuh. Padahal kemarin aku lihat Tae beliin Sinbi sepatu." Yuju tampak mengingat-ingat.
Sepatu?
"Beneran?!"
"Iya. Gue juga fotoin diam-diam nih. Lihat!" Yuju membuka ponselnya. Semuanya langsung mendekat tak terkecuali Yerin. Benar saja, foto itu menampilkan Taehyung yang sedang memasang sepatu pada Sinbi di sebuah kursi pada malam hari.
"Wah, beneran!"
"Daebak!"
"Kemarin gue jumpa mereka malam-malam sambil jalan berdua. Gue ikutin dah tuh. Sinbi yang jalan pakai high heels keliatan pincang. Waktu lewat toko sepatu, Taehyung beli dah tuh sepatu. Romantis banget, yaaa."
"Jadi pengeeennn!"
"Kenapa bisa sih, Bi? Kalian lagi kencan, ya?"
"Nggak, kok. Kemarin kan Taehyung cuma mau ngantar gue pulang sehabis kerja. Taunya mobil Taehyung mogok. Jadi kita jalan ke halte. Kaki gue udah sakit banget waktu itu. Gue juga nggak nyangka Taehyung beliin gue sepatu."
"Kan, kan, kan, mereka itu udah cocok banget jadi pasangan!"
Ya Tuhan, kenapa jadi begini?
"Yerin?"
Ke lima manusia itu menoleh pada sumber suara yang baru saja memanggil Yerin. Itu adalah Taehyung. Seketika semuanya mingkem.
"Ikut gue!" titah Taehyung yang langsung melangkah pergi.
"A-aku pergi duluan, ya." Yerin meminta izin pada temannya. Setelah mendapat anggukan, Yerin pun mengikuti Taehyung.
Langkah Taehyung berhenti pada ujung taman kampus. Tempat yang cukup sunyi.
"Kenapa lo diam aja saat mereka cerita begituan?" Suara Taehyung terdengar ketus. Yerin mengerti, Taehyung pasti mendengar gosipan mereka tadi.
"Ka-karena cuma itu yang bisa aku lakukan, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
FanfictionMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...