17. Overdosis.

2.7K 470 60
                                    

"Aku pulang ...."

Yerin membuka sepatunya dan meletaknya di rak. Baru selangkah ia masuk, Yerin langsung menghentikan langkahnya karena mendapati Taehyung sedang menonton tv di ruang tengah.

"Pertama, coba deh kelihatan centil plus imut gitu. Biasanya cowok dingin itu sukanya sama cewek imut dan hiperaktif. Kalau lagi ngobrol sama dia, jangan lupa rangkul tangannya dan nyandar di bahunya. Dia pasti ngerasa nyaman dan akhirnya pengin deket lo terus."

"Kamu mau bunuh aku, Na?"

"Haha, lo nggak akan mati kalo ngelakuin itu doang."

"Aku-gimana ya? Itu bukan aku banget."

"Makanya coba mulai dari sekarang. Gue jamin saran gue yang satu ini manjur jadi jangan sampai nggak lo lakuin."

"Aneh."

"Nggak aneh. Coba lakuin aja."

Ucapan Eunha tadi terngiang di kepala Yerin. Ia berhasil meneguk salivanya dengan susah payah.

"Kamu pasti bisa, Yer," semangat Yerin pada diri sendiri. "Ganbate!"

"TAEHYUNG-AH?!!!" Yerin berlari mendekati Taehyung.

Taehyung menoleh. Belum sempat Taehyung berdiri, Yerin sudah duduk sambil merangkul tangan Taehyung dan menggelayut.

"Apa kabar? Sehat, kan? Ngapain aja tadi? Udah makan? Kangen aku nggak? Aduh, seharian nggak jumpa rasanya rindu banget, deh."

Terkejut Taehyung terheran-heran.

"Lo kenapa?" tanya Taehyung berusaha melepas rangkulan Yerin yang semakin erat.

"Nggak kenapa-kenapa."

"Lepasin dulu!"

Yerin pun melepas tangan Taehyung berganti menatap pria itu dengan senyum merekahnya. "Kenapa?"

Taehyung menyentuh dahi Yerin dan dahinya.

"Lo nggak demam."

"Memang."

"Jadi, apa yang sakit? Jiwa lo?"

Seketika senyum Yerin sirna sesirna-sirnanya.

>>><<<<

"Nggak berhasil, Na."

Eunha menghempas kepalanya di atas meja setelah mendengar jawaban Yerin.

"Kenapa nggak berhasil, sih? Itu cara ampuh loh. Lo udah ngelakuin dengan bener emang?"

"Udah. Sesuai yang lo praktekin ke aku kemarin. Tapi dia malah bilang aku gila."

Eunha tertawa kecil karena Yerin sampai dibilang begitu.

"Bilang sama dia, dia yang gila karena nggak terpesona dengan keimutan lo."

"Eunhaa~! Yerinn~!" Yuju datang dengan senampan makanannya dan duduk di kursi kosong di meja Yerin dan Eunha.

"Apa lo?" saut Eunha malas.

"Ya ampun, garang amat lo!" Yuju mendesis lalu mulai mengunyah makanannya. "Oh ya, gimana? Lo udah mulai pdkt-in Yerin sama cowok dingin itu?"

"Bukan urusan lo!" Eunha bangkit membawa nampan kosongnya lalu pergi meninggalkan Yuju.

"Gimana, Rin? Berhasil?" Yuju berganti bertanya pada Yerin.

IM MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang