Yerin meratapi tangannya yang gemetar di toilet. Lima menit yang lalu ia permisi untuk ke toilet, setelah Jungkook mengatakan hal yang 'spesial' untuknya. Yerin tidak tau harus bereaksi seperti apa lagi di hadapan Jungkook. Ditambah teman-teman Yerin yang semakin memanas-manasi suasana.
Tidak pernah sejarahnya Yerin didekati seorang cowok selain Taehyung. Itu membuatnya sport jantung.
Yerin menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Mencoba menenangkan diri. Setelah dirasa cukup tenang, Yerin hendak keluar.
"Eh, belakangan ini Yerin keliatan akrab sama Taehyung nggak sih?"
Suara seseorang di luar terdengar oleh Yerin, membuatnya tak jadi keluar.
"Mereka cuma sepupu. Wajar sih kalau keliatan akrab," ujar lawan bicaranya.
"Oh, jadi mereka cuma sepupu? Syukurlah. Gue kira bakalan pacaran."
"Nggaklah! Cowok seidola Taehyung masa sama cewek invisible kayak-siapa tadi?"
"Jung Yerin."
"Ah, iya. Walau dia cantik, tapi, ih nggak banget!"
"Gue juga nggak setuju. Yerin sama sekali bukan tipenya Taehyung. Kalaupun dia keliatan baik di depan Yerin, gue yakin dalam hati Taehyung terganggu."
"Haha, cowok kayak Taehyung cocoknya sama yang stylist, gaul, update, dan populer.
"Bener. Contohnya Sinbi. Dia hampir sepopuler Taehyung, kan?"
"Hm, sama Sinbi sih cocok. Tapi paling cocok itu, kalau Taehyung sama gue. Haha."
"Ish, lo!"
Dalam sekejap, Yerin yang tadinya sempat tenang justru semakin buruk. Kali ini bukan hanya tangannya yang gemetar, kakinya juga. Tanpa disadari pipi Yerin basah. Ia mulai menangis.
>>><<<
"Yerin kok lama ya?" Eunha mengamati jam tangannya, sepertinya sudah lewat dua puluh menit Yerin pergi.
"Udah masuk kelas duluan mungkin," simpul Sinbi.
"Nggak mungkin. Tasnya aja itu."
"Oh iya. Tunggu bentar lagi aja."
"Ngomong-ngomong, Jungkook!" Sowon mulai membuka topik baru. "Jangan bilang kalau lo suka sama Yerin, ya?" goda Sowon.
"Ah? A-ani." Jungkook kelihatan gagap.
"Jangan bohong! Kita nggak akan kasih tau siapa pun kok. Serius!" yakin Yuju berpindah duduk di samping Jungkook akibat ke-kepo-annya.
"Jinjja?"
"Jinjja!" Mereka menjawab serentak.
"Sebenarnya, iya." Jungkook menjawab dengan malu-malu. "Jangan bilang Yerin, ya! Aku takut Yerin menjauh kalau tau perasaanku. Aku takut dia menjauh."
Yang lainnya menahan tawa. Gemas dengan sikap Jungkook yang seperti ini.
"Mau kita bantuin nggak?" tawar Sinbi dengan senang hati.
"Bantuin apa?"
"Deketin Yerin."
"Seriusan?!" pekik Jungkook yang menaikkan oktaf suaranya.
"Kalau lo mau."
"Aku mau!" jawab Jungkook dengan cepat.
"Oke, tapi kita cari cara nanti aja ya. Sekarang gue mau periksa Yerin ke toilet dulu." Sowon permisi dan mulai beranjak dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
Fiksi PenggemarMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...