29. Larangan Kerja.

2.5K 375 73
                                    

Dan pemenangnya adalah ..., Jung Yerin.

Hanya beda dua suapan saja dengan Jungkook.

Jungkook mendesis kesal lalu mengambil air mineral untuk membasuh mulutnya yang bisa saja mengeluarkan bola api itu.

"Yuhu! Aku menang!!" senang Yerin ikutan minum. Pendukung yang menyorakinya bertepuk tangan. "Makasih, makasih," seru Yerin pada seluruh penonton mereka sebelum satu per satu dari mereka pergi.

"Aku tadi keselek di tengah jalan, makanya kalah," tak terima Jungkook.

"Intinya aku menang."

"Iya-iya. Jadi apa, permintaan kamu?"

"Hm ...." Yerin berpikir lama. "Nanti aja deh. Jangan sekarang. Aku lagi nggak tau mau minta apa."

"Oh, oke." Jungkook manggut-manggut. "Oh iya, kamu ada waktu nggak? Gimana kalau kita pergi nonton?"

Yerin seketika ingat ucapan Umji.

"Kalau kamu mau nolak ajakan temen, nolaknya harus halus. Misalnya 'maaf, aku ada urusan,' atau 'lain kali aja ya'. Tapi untuk gejolak-gejolak aneh yang muncul dari dalam diri kamu, kamu cukup tambahkan--"

"Sejujurnya ... a-aku nggak enak nolak ajakan kamu dan sejujurnya juga aku mau nonton denganmu tapi, ma-maaf aku benar-benar ada urusan lain. La-lain kali aja, ya," jelas Yerin mengikuti cara bicara Umji. Dia sedikit terbata karena masih merasa ketakutan mencoba penolakannya.

"Oh, nggak apa-apa. Aku tunggu waktu senggang Yerin."

Yerin tersenyum. Jungkook sama sekali tidak tampak kecewa dengan penolakan tersebut.

"Aku akan kembali ke kampus."

"Yerin masih ada kelas, ya?"

"Nggak, kok."

"Kalau gitu biar aku antar pulang aja."

"Eh, iya deh. Masih ada."

"Yah, gitu ya? Kalau gitu aku antar Yerin ke kampus baru aku pulang, ya."

"Hehe, iya deh."

>>><<<

Sesampainya di halte, ternyata Yerin sudah ketinggalan bis yang selalu ia tumpangi. Ia jadi harus menunggu satu jam lagi.

Yerin tersenyum-senyum geli karena berhasil menolak ajakan Jungkook tadi. Tak disangka mentalnya akan seberani itu tadi.

"Akhirnya aku berhasil."

Yerin kembali menyalakan ponselnya. Matanya terbelalak melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Taehyung.

"Mampus aku! Siap-siap dikunci di kamar mandi deh, Yerin," pasrah Yerin.

"Segitu nggak berartinya kah panggilan gue?"

Yerin menoleh secepat kilat pada suara yang berasal dari kirinya. Ia terkejut mendapati Taehyung berdiri di sana lalu kemudian mendekatinya.

"Ka-kamu belum pulang?" tanya Yerin ketakutan saat Taehyung sudah duduk di sampingnya.

"Kenapa ponsel lo?" Pertanyaan Taehyung seakan mengintimidasi Yerin.

Dengan cepat Yerin menyembunyikan ponselnya lagi sembari menekan tombol daya.

"Sini!" Taehyung merampas ponsel tersebut tanpa ba-bi-bu. Ia telah mendapati ponsel tersebut sudah padam. Taehyung memberikannya lagi tanpa berpikir panjang. Ia pikir ponsel itu beneran lowbat.

"Lain kali langsung charge."

"I-iya." Dalam hati Yerin berembus lega.

"Laper nggak? Kita bisa makan dulu."

IM MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang