Mata Yerin sudah menyerupai mata panda. Ia lagi-lagi menguap. Tulisan yang ditulis dosen di papan tulis pun tidak bisa lagi ia lihat akibat rasa kantuk yang sangat.
Sejak kejadian semalam, aksi panas yang dilakukan Taehyung padanya, Yerin jadi tidak bisa tidur semalaman.
Yerin tak bisa mengangkat kepalanya lagi. Matanya sudah begitu berat. Tanpa punya rasa peduli lagi, Yerin meletak kepala di meja dan mulai terlelap.
"Jung Yerin!!"
Rasanya masih sedetik Yerin terpejam, suara bariton dari sang dosen langsung membuatnya duduk tegak kembali.
Yerin menatap dosen dengan kumis tebal itu lalu, menyengir.
"Jika kamu tidak mau mendengarkan pelajaran saya, lebih baik keluar!"
"Tapi, Pak-"
"Keluar!"
Yerin melengos pasrah. Ia berjalan keluar ruangan.
Taehyung tertawa pelan melihat tingkah memalukan Yerin. Melihat dosen itu berjalan mendekati baris mejanya, Taehyung melakukan hal yang sama dengan yang Yerin lakukan, yaitu tertidur di kelas.
"Kim Taehyung, kamu lagi! Keluar!!"
Yerin yang sedang duduk di kursi panjang di depan kelasnya melirik ke arah pintu, tepatnya ke arah Taehyung yang baru saja keluar dari sana.
Mendadak Yerin menjadi kaku. Apalagi saat Taehyung berjalan mendekati Yerin dan duduk di sampingnya. Sontak tubuh Yerin terasa menegang.
Tepatnya setelah kejadian semalam, Yerin jadi canggung bila berada di dekat pria ini.
"Ka-kamu kenapa bisa keluar?" tanya Yerin grogi.
"Sama," bohong Taehyung.
"Tidur juga?"
"Hm." Padahal mah, pura-pura tidur doang.
Setelahnya Yerin tak dapat berkata lagi. Ia hanya berharap sesuatu bisa menolongnya dari keberduaannya dengan cowok mesum di sampingnya ini.
"Lo takut deket gue?"
"Eh?" Spontan Yerin menoleh ke arah Taehyung. Tatapan Taehyung tetap lurus ke depan. "Ke-kenapa harus takut?"
"Lo takut deket gue." Kali ini bukan pertanyaan.
"Ng-nggak. Sama sekali nggak."
"Gue janji nggak akan ngulangi perbuatan semalam, kecuali kalo sama-sama mau." Taehyung menoleh pada Yerin. "Jadi jangan takut sama gue."
Yerin tersenyum. Entah kenapa rasa takutnya mengapung begitu saja. Menghilang entah kenapa.
Taehyung membalas senyum Yerin.
Dari kejauhan, seorang Sinbi memerhatikan. Ia menghela napas jengah. Lagi-lagi momen seperti itu yang ia lihat.
Sinbi jadi ingat percakapan di studio itu. Jujur saja ia terkejut setengah mati dengan pembicaraan mereka. Tapi Sinbi tidak pernah suka dengan hal itu karena itu ia berpura-pura tidak tau tentang hubungan mereka.
'berencana punya anak apaan?', 'suami istri apaan?', batin Sinbi.
Yang ia pedulikan, ia menyukai Taehyung. Hanya itu.
Sinbi berjalan mendekati mereka.
"Loh, Yerin? Taehyung? Kenapa di sini?" tanya Sinbi.
"Oh? Sinbi-ah, kami dihukum dosen karena ketiduran di kelas."
"Oh." Sinbi terkekeh. "Lain kali jangan diulangi, ya."
"Kamu nggak ada kelas?" tanya Yerin.
"Satu jam ini kosong. Jam selanjutnya ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
Fiksi PenggemarMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...