"Eonnie! Lihat Jinna bawa bunga!"
"Eonnie, ayo main boneka."
"Temani Jinna ke pasar yuk, eonnie."
"Sore-sore gini eonnie mau nggak nemenin Una ke taman?"
"Eonnie, Jinna cantik nggak pakai pita?"
"Jinna baru dibelikan baju baru sama Appa. Cantik nggak eonnie baju barunya?"
Setiap hari Taehun selalu mendengar suara Jinna yang menurutnya cempreng itu. Lama-lama dirinya gemas melihat Jinna yang selalu merebut waktunya dengan sang kakak ipar.
"Dikit-dikit eonnie, dikit-dikit eonnie." Taehun mendengus sebal saat memakai sepatu sekolahnya sambil menatap cemburu Yerin dan Jinna sedang berbincang dengan wajah ceria. Seragam TK yang dikenakan pria kecil itu kebesaran hingga ia terlihat menggemaskan.
Setelah selesai mengenakan sepatu, Taehun menghampiri Yerin dan menarik tangan gadis itu. "Eonnie, antar aku ke sekolah!"
Yerin terkejut dengan kehadiran Taehun. "Sayang, seharusnya kamu memanggilku dengan sebutan 'noona'. Kenapa tiba-tiba manggil eonnie?" ujar dan tanyanya sambil berjongkok menyesuaikan tinggi badannya.
"Biarin! Jinna selalu memanggil noona dengan sebutan itu dan noona lebih dekat dengannya. Aku juga akan manggil noona dengan sebutan eonnie dan harus lebih dekat denganku. Tidak mau tau, titik." Taehun mengeluarkan unek-uneknya sambil terus menarik Yerin untuk mengantarnya sekolah.
"Taehun, kan kamu biasanya diantar eomma kamu." Jinna yang tak mau kalah menarik salah satu tangan Yerin lagi. "Hari ini aku mau main sama eonnie."
"Anak kecil, lepaskan tanganmu dari eonnie-ku!" sergah Taehun dengan wajah emosinya.
"Kamu juga anak kecil, tau!"
"Sekarang aku sudah TK sedangkan kamu belum. Jadi kamulah anak kecilnya."
"Dasar tidak tau diri!"
"Terserahku! Intinya lepaskan tangan eonnie-ku sekarang juga!"
"Tidak mau!"
Yerin pusing sendiri. Tidak tau harus memihak yang mana. Ia lagi-lagi berada di posisi yang menyulitkan. Wajahnya cemberut begitu ia melihat Taehyung baru keluar dari dalam rumah.
Mendengar keributan anak kecil itu, Taehyung menoleh. Matanya bertemu dengan Yerin. Lalu Taehyung melihat pergerakan bibir Yerin seperti, 'tolong aku'.
Taehyung mendengus geli. Ia menjemur lebih dulu handuknya lalu menghampiri Yerin.
"Ada apa ini?" tanya Yerin yang seketika membuat Jinna dan Taehun menyelesaikan pertengkarannya.
"Tidak ada urusannya sama, hyung!" ketus Taehun acuh.
"Oppa, Taehun bilang mau diantar sama eonnie. Tapi Jinna juga mau main sama eonnie," jelas Jinna dengan ketakutan.
"Taehun. Kau kan biasanya diantar eomma."
"Hari ini tidak mau!" Taehun memeluk kaki Yerin semakin erat.
"Kalau gitu biar aku saja yang antar."
"Tidak mau!"
"Yak. Kenapa kau keras kepala sekali?" Emosi Taehyung mendadak naik.
"Tidak!"
"Sebagai anak laki-laki, kau harus mengalah dengan anak perempuan."
"Bagiku Jinna bukan anak perempuan tapi benalu yang mengganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
FanfictionMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...