"Taehyung? Yerin? Kalian ada di sini? Berdua?"
Taehyung hampir sedikit lagi menyentuh tangan Yerin kini menariknya lagi.
Kedua insan itu sama-sama menoleh pada sumber suara.
Gawat! Sinbi dan Yuju.
"Hm ... Begini ...," Yerin kebingungan mencari kalimatnya.
"Tadi ada temen Yerin di sini tapi sekarang sudah pergi karena urusan mendadak." Akhirnya Taehyung yang akan bicara.
Sinbi dan Yuju beroria.
"Kalau gitu kita boleh duduk di sini kan, ya?" pinta Yuju bersemangat.
"Bo-boleh kok," persila Yerin.
"Asik!" Yuju langsung menarik kursi dan duduk satu meja dengan mereka begitu pula dengan Sinbi.
Yuju dan Yerin mulai terikat perbincangan. Lain halnya dengan Sinbi yang fokus pada pemikirannya sendiri. Pemikiran yang di dapat akibat melihat Taehyung yang hendak memegang tangan Yerin tadi. Aneh, pikirnya.
>>><<<
"Pagi Yerin!" sapa Sinbi saat melihat Yerin sedang fokus menyakini sesuatu.
"Eh, pagi!" balas Yerin singkat lalu fokus menyatat lagi.
"Gue pikir cuma gue yang ada kelas ini. Syukurlah ada lo!" Sinbi duduk di samping Yerin. "Lagi ngerjain tugas, ya?"
"Iya."
"Lo nyontek, ya?" tanya Sinbi menahan tawanya.
Yerin menyengir. "Semalam aku ketiduran. Kalau ngerjain sendiri sekarang nggak sempat."
Sinbi manggut-manggut memaklumi. Sinbi sedikit melirik nama pemilik kertas double folio yang menjadi bahan contekannya Yerin.
Kim Taehyung.
Sinbi melirik Taehyung yang duduk di tiga kursi di belakang mereka yang fokus membaca buku.
"Kemarin ada yang mau nyontek sama Taehyung juga tapi dia nggak kasih. Sama kamu dikasih, ya. Kalian keliatan akrab banget."
Yerin menghentikan aktivitas menulisnya dan baru kali ini menoleh pada Sinbi. "Kami kan sepupu," ujar Yerin senatural mungkin.
"Gue sama sepupu gue nggak sampai sedekat ini."
"Ngh, soalnya kami sering barengan sejak kecil. Jadi seakrab ini deh."
Sinbi beroria. "Pasti awalnya susah ya deket sama Taehyung? Dia dingin banget. Tapi gue sukanya emang yang dingin-dingin. Kalau tipe lo yang gimana?"
"Ah?" Yerin bingung ingin menjawab apa. Ia hanya bisa memainkan pulpen yang masih ada di pegangannya.
"Kalau gue kasih saran, lo lebih cocok sama yang ramah, murah senyum, dan pandai bergaul. Kan lo pendiam nih, kalau sama yang pandai bergaul, nanti lo bisa diajak ngobrol bareng sama temennya dia. Jadi seakan kalian itu saling melengkapi gitu, jelas Sinbi dengan antusias.
Seharusnya Yerin menanggapi ucapan Sinbi dengan senyuman, kan? Tapi Yerin justru memasang wajah diamnya.
"Eh, maaf kalau lo nggak suka sama saran gue." Sinbi jadi tak enak karena ekspresi Yerin.
"Hm, nggak apa-apa. Mungkin saranmu benar." Barulah kali ini Yerin tersenyum. "Jadi aku nggak cocok sama yang sifatnya dingin, ya?"
"Nggak cocok, menurut gue."
Entah kenapa akibat ucapan Sinbi, Yerin seperti merasa tersinggung atau yah ... sakit hati. Tapi tidak mungkin kan Yerin memarahi Sinbi karena mengatakan hubungan Yerin dengan pria dingin seperti Taehyung itu tidak cocok? Yang bisa Yerin lakukan hanyalah memasang senyum senatural mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
FanficMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...