when a small fire becomes large (chapter 4)

553 54 11
                                    

(Author **** POV)

Dentuman musik malam semakin menggila, kerlipan lampu warna warni mendominasinya. Liukan badan dengan gemuruh panas juga keringat terasa di dalamnya. Bisnis yang menggila dan menggiurkan bagi pecinta malam. Lembaran won dengan entengnya jatuh dalam bisnis hiburan tersebut. hanya untuk, memenuhi hasrat manusia yang sementara.

Bau minuman vodka tercium begitu menyengat. Pengunjung yang gila akan hasrat malam dengan santainya menghabiskan minuman berkadar tinggi itu, menimbulkan rasa hangat saat menyentuh kerongkongan mereka. Menimbulkan rasa pusing ataupun hasulinasi menggila pada mereka. Membuat seseorang yang waras menjadi tak waras, atau yang lebih parahnya adalah.....

Hubungan seksual yang menggila.

Oh ayolah apapun bisa terjadi di dunia malam bukan? Bahkan hal seperti itu sudah terjadi dan sangat familiar.

Namun, di antara hiruk pikuk kegiatan tersebut. hanya satu yang menjadi pusat dan atensi cerita ini. tak ada yang tahu bahwa tokoh di dalamnya menyimpan atau pun memang belum diceritakan kisahnya.

Tapi apakah kalian siap untuk membaca kelanjutan kisah ini?

Apakah kalian sudi hanya untuk membuka lembaran halaman cerita ini. jika kalian tahu akan banyak konflik yang tak terduga dan kegiatan yang mungkin akan memicu otak kalian untuk berpikir lebih jauh lagi.

Lalu siapkah kalian dengan segala teori yang terjadi?

Kuharap kalian mampu, berdoalah dan tarik nafas kalian. Karena aku tak bisa menjamin, apakah hati kalian masih berada di tempat setelah membaca bagian kisah ini.

Semoga....

.

.

"Sebenarnya siapa Kim Seokjin itu?"

meletakan minuman berdosa itu, dengan jemari lentik yang ia miliki. Meski pada kenyataannya dirinya adalah seorang namja. Lalu, siapakah yang dapat mendustakan takdir. Saat tahu ternyata wajahnya yang rupawan begitu menarik perhatian, dan bisa menjadi cantik dari pada yeoja yang tak berani memberikan sindiran menyakitkan. Sindiran lantaran kalah menarik darinya, kalah cantik darinya, dan kalah menggoda dari para penjalang yang berusaha keras untuk menguras dompet para hidung belang yang haus akan seks.

Bartender dengan wajah cantiknya begitu lihai menyiapkan pesanan pelanggannya. Sesekali memberikan senyum ramahnya pada mereka yang sering menggoda atau memang mencoba menarik perhatian dirinya.

Tak dapat dipungkiri jika salah satu batender disana menjadi titik acuan penghibur mata bagi mereka. Namun, yeoja itu juga tidak mempedulikan segala tingkah pengunjung yang mencoba merayu atau menggodanya. Bahkan, tatapan mendamba dirinya dari kejauhan tak ia hiraukan.

Dan apa kalian tahu? seorang V hanya tersenyum miris melihat pengunjung dengan usia yang terlalu masam menurutnya. Melongo dengan tidak elit- nya. Oh, bolehkah V tertawa saat ini kala melihat air liur itu hampir menetes saat kedua netra pria tak sadar umur itu begitu menatap memuja kearah sahabat cantiknya itu.

V pikir, betapa menyedihkannya pria itu. saat seorang Yoona enggan menoleh ke arahnya ataupun melayani segelas Vodka kearahnya. Andai saja mood nya baik hari ini. mungkin saja ia bisa menggait habis isi dompet itu dengan berbagai keahliannya. Ya, itu bila ada kata jika. Dan sialnya V tak ada niat sedikitpun untuk memuaskan diri atau memuaskan nafsu pelanggannya.

Jika biasanya seorang V selalu membutuhkan sentuhan, maka untuk saat ini dia menolaknya. Menciptakan kesenangannya sendiri, atau katakanlah dirinya sekedar berkunjung di tempat penuh dosa yang telah menjadi rumah kedua baginya. Berbagai saksi bisu segala pekerjaan yang ia lakoni di dalam club ini telah tertulis dengan rapi, dan Tuhan mengetahui segala yang ia lakukan. Membuat ia yakin jika begitu banyak dosa yang ditulis malaikat untuknya.

You're a Little Late (Sad Story Jintae) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang