Sick of life (13)

151 15 0
                                    

"Tak bisa di lepaskan dan semakin sulit. Akan semakin membahayakan ketika di pertahankan. Tapi tetap saja kesalahan tidak akan mudah diperbaiki, selain ada kata maaf dan fakta mendukung sebuah perubahan. Munafik...."

(Author ***** POV)

Siapa yang tak akan kesal jika seseorang datang dengan melakukan hal tak berperikemanusiaan pada ayahnya. Ketika semua barang dan beberapa lapak dagang milik ayahnya di buang begitu saja keluar, dan mereka dengan badan besar justru membantingnya hingga rusak.

Bukan hanya benda yang ada di lantai bawah, tapi barang di kamar V juga. Sampai si empu berteriak tak terima dengan nada kerasnya. Dia keluar dari mobil Lamborgini dan menemui mereka dengan satu bogeman keras dia paksa.

"Bajingan, jangan membuang barang kami!" Itu V dia membuat satu pertunjukan yang tak terduga. Hingga membuat beberapa pasang mata para tetangganya terkejut bukan main, datang seperti jelangkung. Mereka yang tak suka dengan tingkah pemuda itu hanya bisa bergosip tanpa tahu fakta dan bukti. Pandangan V di depan mereka memang jelek dan tentu saja hal itu semakin bertambah saat melihat sosok Seokjin keluar dari mobil yang di tumpangi V.

Namja tampan itu sadar bahwa beberapa detik ini para ibu-ibu sedang membicarakan sebuah keburukan. "Aku pikir dia adalah namja gay, pasti V membuat ulah menjijikan."

"Kau benar, mana mungkin namja muda seperti dia akan sadar. Boro-boro sembuh dari gila saja sepertinya tidak mungkin. Sampai kapanpun aku anggap dia gila karena bekerja di club malam menjijikan seperti itu. Lihatlah uang mereka cepat habis karena V pasti membeli narkoba untuk kesenangan pribadinya."

Mereka berbicara seperti itu di belakangnya, bukan kelakuan baik tapi cukup mengecewakan dan sakit hati mendengarnya. Sebegitu benci kah mereka dengan V. Sementara dia memahami bahwa namja muda itu tak seperti di bicarakan banyak orang. Jika saja dia ingat kondisi sudah sejak tadi Seokjin melepaskan emosi yang dia tahan pada kedua tangannya yang kini saling mengepal.

V masih berusaha untuk membebaskan keadilan yang tak dia terima. Walau dia namja jalang dari anggapan beberapa orang tapi dia cukup waras untuk berbakti pada sang ayah, walaupun sekarang dia mengalami kesusahan sekalipun.

"Kau siapa, kenapa kau memukul. Dengar ya ini bukan urusan mu!" Salah seorang mendorong tubuh itu, beruntung V ditahan jatuhnya oleh sang ayah hingga dia tidak terluka parah. Punggungnya masih sakit dan dia menahan itu semua di balik kemarahannya. Sampai akhirnya mata berkilat marah itu muncul dan begitu berani dia menantang pria di depannya.

"Aku anak pemilik rumah ini, JUSTRU AKU YANG BERATNYA KALIAN SIAPA!" Kali ini bukan main, beberapa orang syok dengan suara keras itu. Seperti inikah sisi dimana seorang V begitu garang dan galak secara bersamaan. Di tambah lagi dorongan bagi dia yang tak bisa menahan amarah ketika melihat sesuatu yang bisa dikatakan parah. Mendongak ke sang ayah yang kini merangkul nya dengan kata agar V tidak melanjutkan masalah ini.

"Ibumu punya hutang dengan bos kami, dia sudah tidak membayar tiga bulan ini dan kami disini untuk menagih!"

"Bajingan, kami bahkan tidak tahu apapun soal hutang! Kenapa kalian membuat masalah huh!"

V di tarik oleh sang ayah, pria ini juga membiru pada pipinya. Dia sendiri tidak mau hal buruk terjadi pada anaknya. Sadar akan keadaan sang ayah membuat V menggeleng tidak percaya.

"Kalian bajingan kunyuk kenapa ayahku lebam! Apa kalian tidak punya mata karena sudah memukul pria paruh baya huh!" V menghempaskan tubuhnya menduduki perut pria itu jatuh dan memukulnya. Rasa tidak terima dengan ucapan kasarnya, hingga V mendapatkan pukulan telak pada wajahnya.

Deb collector!

V muak dengan mereka, bagaimana bisa hutang yang seharusnya lunas kini membengkak, sementara setiap malam dia banting tulang untuk menyelesaikan ini semua. Sia-sia belaka saat ternyata tanpa sepengetahuan nya ibunya malah meminjam uang. Licik sekali, dan sekarang dia dan ayahnya yang kena masalah padahal mereka sama sekali tidak memakai yang namanya uang dari bos mereka.

You're a Little Late (Sad Story Jintae) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang