"Dia petualang malam dan dia perusak suasana. Hanya saja terlalu misterius untuk menebaknya. Aku pikir dia gila tapi sepertinya aku yang mulai gila."
(Author ***** POV)
Jam weker berbunyi pukul delapan pagi, dia bangun dengan berantakan seperti hidupnya yang dia bilang sangat jauh dari kata baik. Kedua kelopak matanya belum terbuka dengan sempurna dan bagaimana nyawa itu belum terkumpul di karenakan dia terlalu pulas tidur.
"Sial, aku kesiangan." Gumamnya dengan mata tak semangat, dia juga mengatakan sedikit kekasaran sebagai bentuk pelampiasan. Pelampiasan atas mimpi buruk yang dia alami semalam. Dia tidak pergi ke club malam seperti biasa, akan tetapi dia mabuk sendiri di ruang pribadinya. "Cih, menyebalkan! Aisshhh apakah Yoongi tidak membuang sampahnya sekalian?" Dia merutuk saat merasakan keripik singkong mengenai lantainya.
Jijik dan kotor menjadi satu, tapi dia juga malas jika harus membersihkannya. Bibir tebalnya merutuk rasa pegal di badannya, merasa bahwa kesehatan tubuhnya menurun. Tapi dia sendiri memutuskan untuk tetap menjalani hidup ini walaupun membosankan.
Dengan melenggang malas dia pergi ke arah wastafel, membersihkan wajah dan benang kusut pada setiap garis mukanya. Menghembuskan nafas lelah dengan menatap wajahnya jijik. "Bajingan sepertimu kenapa masih ada Kim Seokjin, bahkan kau tidak bisa menjaga apa yang kau punya." Dia mengusak rambutnya ke belakang, menekan emosi dan kekesalannya ke dalam ruang lingkup netral nya.
Tak ada semangat dalam dirinya, tangannya mengambil pasta gigi mint nya dan berniat untuk membersihkan setiap sela giginya, jika saja dering ponsel tidak berbunyi untuk mengusiknya. "Aiiissshhh siapa itu kenapa mengganggu sekali." Dengan kesal dia menggosok giginya dan menatap layar ponselnya dengan kesal.
Yoongi.
"Tumben sekali dia menelfon ku sepagi ini. Apakah dia tidak tahu kalau aku sibuk." Rutuk nya kesal dengan wajah memutar bola matanya malas. Dia ingin menyelesaikan acara sikat giginya tapi ponsel itu terus saja berdering. Karena tidak ingin mendapatkan protesan dari si pemilik ponsel mau tidak mau Seokjin mengangkatnya.
"Hei Yoon, ada apa kenapa kau menggangguku!" Suaranya sedikit samar karena mulutnya penuh dengan bisa sikat gigi, apalagi dia berusaha mengatur nafasnya agar tidak kemasukan busa di mulutnya. Dia menatap cermin dan melanjutkan sikat giginya dengan speaker suara di keraskan.
"Maaf ini salah satu keluarga pemilik ponsel? Anu... Aku menemukan ponsel ini di jalan. Bisakah kau mengambilnya, temanku akan membawanya."
Ucapan itu terdengar beda dari biasanya, bukan nada ketus dan dingin. Lalu dia mendengar jika ponsel miliknya di temukan, lalu dia berbicara dengan siapa. Jika di dengar suaranya Yeoja. Sebenarnya dia malas jika harus membantu tapi karena ini menyangkut Yoongi maka dia mau. Lantaran selama ini teman brengseknya lah yang membantunya jika dia mengalami kesusahan.
"Ah, aku temannya. Dimana kau menemukannya, bisakah kau mengatakan alamatnya?" Seokjin menggeleng tidak suka dengan keteledoran temannya itu. Bagaimana bisa benda yang dianggap penting bisa hilang seperti itu. Beruntung ada yang menemukannya, bagaimana jika tidak?
"Temanku yang akan membawanya. Datanglah ke toko baju Cyondang 45 Seoul. Dia akan menunggumu mengambilnya." Suara Yeoja itu mengatakannya dengan detail, bahkan Seokjin mendengar seseorang berteriak heboh ketika melihat sebuah baju mungkin.
Terdengar seperti seseorang yang kegirangan mendapatkan diskon. Seokjin menunggu pembahasan mereka selesai hingga dia mencuci wajahnya dengan sabun. "Ah, ya dia sudah mau. Aku harap kau tidak keberatan jika bukan aku yang membawa ponselnya. Tapi bisakah kau datang cepat karena dia tidak sabaran." Dari nadanya dia sedang menahan senyum dan terdengar kericuhan ketidakterimaan ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're a Little Late (Sad Story Jintae) END ✓
Fanfiction[Sequel dari buku pertama 'If You're a Little Late']✓ 'Aku adalah V, namja penggoda dengan gairah penuh dan panas, dengan nama jalang yang telah aku sandang selama ini. Katakanlah aku menyimpang, katakanlah aku adalah sesuatu yang buruk. Tapi kenap...