"Hidup bagai imaji, yang tak ada bedanya dengan sebuah drama. Hanya saja takdir menuliskannya secara nyata. Dimana setiap sikap dan perbuatanmu dilakukan secara sadar dan nyata. Hidup tidak bagai negeri dongeng yang harus selalu bahagia. terkadang ada rasa sakit dan juga kesedihan yang menjumpai. Kesulitan adalah salah satu bagian yang menjadi nyata dalam hidup, disusul dengan adanya bahagia setelah datang apa itu kesedihan. tapi... pertanyaannya kapankah kebahagiaan itu akan datang, jika kesedihan selalu memenangkan segalanya. Kadang air mata ini terlalu kering untuk jatuh dari kelopaknya, hanya tergantikan dengan rasa sakit yang begitu sesak dan menyiksa. Berharap dan bermimpi jika semua rasa itu hilang dan tergantikan dengan kelegaan, tapi nyatanya, hidup tak seindah negeri dongeng...."
-Kim Seokjin-
"Aku hidup untuk bernafas, untuk melihat dan untuk bertahan. Kerasnya hidup membuatku berpikir bahwa sesungguhnya masih ada masa depan yang begitu keras menantiku. Terkadang aku berpikir jika kebahagiaan sesungguhnya adalah menjadi seorang bocah, dimana tidak ada yang namanya ujian hidup. Masih berpangku pada orang tua dan merengek meminta apa yang diinginkan. Tapi nyatanya, aku merasa aku dewasa begitu cepat. Merasakan kerasnya hidup ketika usia terus berlanjut. Melewati masa bocah yang entah sejak kapan pergi, tapi yang ku tahu adalah.... inilah aku, menjalani takdirku. Takdir yang kini menjadi alasanku dan menjadi misteri bagiku di masa depan.... jujur aku ingin kembali di masa bocahku, masa bagai negeri dongengku sendiri....
-V-
..............................................
(Author ***** POV)
Seoul, 08.00 a.m
Matahari menempati tahtanya, dan waktu masih menunjukan pagi hari. Titik embun menghilang bersamaan dengan uap air yang terkena panasnya matahari lantaran cahaya telah merosot keajaibannya.
Bunga-bunga bermekaran, membuka mahkota mereka yang tertidur bagaikan bayi. Seakan mekaran mereka bagai bayi yang tertawa menyambut kedatangan ibu mereka. Kecantikan yang tak pernah pudar dari kelopak mereka menunjukan bahwa hanya Tuhan yang mampu membuat sesuatu menjadi indah dan cantik.
Kicauan burung dan beberapa dari mereka melompat kesana kemari dari dahan ke dahan. Seakan mereka bahagia dengan datanganya hari ini, hari dimana akan menjadi waktu berlanjutnya hari kemarin dan waktu dimana malam hari telah tergantikan tahtanya.
Ya, keseimbangan alam.... inilah yang terjadi saat ini. dimana Tuhan masih menampilkan keajaibannya. Menunjukan pada seluruh umat dan makhluk ciptaannya betapa kuasanya dirinya untuk dunia dan alam semesta, dan siapapun tak dapat menimpali bukan?
Percayalah jika.....
Semuanya telah ada yang mengatur.
.
Hari ini, tepat di jam ini. sebuah mobil hitam bergerak... terlihat begitu mengkilap dan juga biasan cahaya yang terpantul membuktikan bahwa bagaimana dirinya begitu elok merawat benda besi yang bergerak itu.
Terlihat dari sana, tepatnya di depan sebuah bangunan kecil nan sederhana. Berjejer dengan rapi beberapa barisan anak-anak dengan empat orang dewasa di belakang mereka. Barisan yang begitu rapi dan terlihat teratur dengan semua orang disana memakai pakaian terbaik mereka. Senyum terulas di bibir mereka, dimana setiap anak menampilkan senyum khas mereka. Tatapan penuh binar kebahagiaan muncul dari raut wajah mereka.
Tak sabar menantikan kedatangan seseorang, yang membuat mereka semangat menyambut datangnya hari ini. kedatangan yang telah lama dinantikan bagi mereka hingga terbawa mimpi. Karena bagi mereka kedatangannya adalah sebuah hadiah yang berwujud malaikat.
![](https://img.wattpad.com/cover/149106825-288-k16407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're a Little Late (Sad Story Jintae) END ✓
Fiksi Penggemar[Sequel dari buku pertama 'If You're a Little Late']✓ 'Aku adalah V, namja penggoda dengan gairah penuh dan panas, dengan nama jalang yang telah aku sandang selama ini. Katakanlah aku menyimpang, katakanlah aku adalah sesuatu yang buruk. Tapi kenap...