A reason for asking to leave (11)

165 20 6
                                    

"Si raja dansa malam yang kini terkapar lemah dan si raja malam yang mencoba mengelabui takdirnya. Percaya yang dia percaya bukan suatu perkara mudah tapi bisa diterima."

(Author ***** POV)

Mobil itu terpakir dengan sembarang dia dengan cepat keluar dari dalamnya. Ini sudah malam tapi kegaduhan itu terdengar sampai salah seorang membuka pintu guna melihatnya. Salah satu tetangga paling peka yang dikenal.

Dibukan nya pintu mobil itu hingga seseorang nampak dengan wajah sedikit pucat nya.

"Seokjin ada apa nak, kenapa dengan dia?" Nenek Go berjalan sedikit perlahan tapi ekspresinya sedikit takut ketika melihat seorang pemuda yang terluka, nampak jelas dari lengan yang sobek dan bekas darahnya. "Nenek, maafkan aku karena mengganggumu tapi aku dengar kau dulu seorang perawat. Bisakah kau membantuku mengobati luka temanku?"  Seokjin memohon dengan manik mata berbinar.

Dia sedikit khawatir juga jika tetangga melihat, ada alasan lain kenapa dia melakukan ini. Tidak membawa V ke rumah sakit melainkan di rumah yang ia sewa. Sang nenek juga tidak tega melihatnya dan mengangguk setuju, dia meminta agar Seokjin lekas menyiapkan obat medis.

"Aku akan menyiapkan semuanya nek. Taehyung aku mohon jangan tinggalkan kakak. Aku mohon!" Ucapnya tanpa sadar salah menyebut nama, ini bukan kesalahan tapi sebuah refleks. Seokjin menaiki tangga dengan cepat, dia sendiri gelisah setengah mati hingga kakinya hampir tergelincir. Berusaha menahan beban tubuh pemuda itu agar tidak jatuh, dia mendapatkan sedikit dorongan dari seseorang.

"Nenek?"

"Ayo cepat naik nak, nenek akan membantumu." Senyum ramah wanita lansia disana, merasa tidak enak Seokjin langsung memperkuat langkah kakinya agar tidak gontai. Sadar atau tidak Seokjin seperti merasakan sebuah ingatan balik.

.

Keduanya berlari saat suara sirine polisi berbunyi dan para polisi mengejar. Seokjin menggenggam erat tangan itu dan menariknya agar ikut melarikan diri dimanapun dia membawanya. Kim Taehyung masih menurut dan tentu saja hal itu menjadi sebuah kesempatan dan peluang untuk bisa membuktikan bahwa dia akan menebus kesalahannya sebagai seorang kakak.

"Pegang tanganku Taehyung dan percepat langkahmu!" Si muda menoleh ke belakang memeriksa dan alangkah terkejutnya dia saat melihat pihak polisi begitu dekat dengan keduanya. "Jin hyung ak-aku takut... Aku tidak kuat." Nafasnya tersenggal begitu juga dengan nyalinya yang sedikit ambrol.

Mereka masuk pada gang sempit. Tanpa ada pencahayaan yang cukup membuat Seokjin jatuh tersungkur. Dia tersandung pada sebuah tong sampah yang ditaruh tidak benar.

"Jin hyung kau tak apa?" Pemuda manis itu langsung membantu sang kakak dia merangkul tubuh itu dan melihat bagaimana namja lebih tua di sampingnya menahan sakit. "Sepertinya akhh... Kakiku terkilir." Nafasnya berat dan tatapannya menahan sakit. Dia sama sekali tidak bisa menggerakkan pergelangan kakinya dengan benar.

Para polisi sudah begitu mendekat membuat Taehyung menggeleng untuk tidak mau ditangkap. Melihat ke sekeliling dan ke atas, mereka ada di sebuah rumah kosong dan bisa mengambil kesempatan ini. "Ayo Hyung aku akan membantumu." Sebenarnya Taehyung lelah karena dia lari jauh, tapi insting dan naluri sosialnya jauh lebih tinggi hingga tidak bersikap egois meninggalkan Seokjin.

"Kenapa kau tidak meninggalkan ku saja, kau bisa lari jauh. Sementara aku akan merepotkan mu akhhh!" Demi Tuhan ini sakit sampai ke punggung. Ngilu hingga mau mati, dan para polisi di sana sudah mulai mendekat dengan cahaya lampu dari sorot senternya. Sialnya, Seokjin kembali ambruk dengan sedikit menahan ringisan dan teriakan kesakitan nya.

You're a Little Late (Sad Story Jintae) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang