"Dalam segi sisi berbeda seperti sebuah lembaran kertas beda warna. Ujung tajam mampu melukai tangan dan memberikan kesan bahwa benda seperti itu tidak bisa di sepelekan. Sama halnya dengan seseorang yang selalu menebak dan mencoba membuktikan secara nyata, seperti enggan untuk di sepelekan."
(Author ***** POV)
Untuk pertama kali dalam hidupnya dia kehilangan ponsel. Dia punya sekitar tiga tahun yang lalu, dia memiliki sikap disiplin seperti biasa tapi benda yang dianggap penting bagi sejagad manusia itu bisa hilang. Salahkan saja karena kantung celana nya yang bolong. Dan Yoongi terlalu menikmati acara lari paginya sampai tidak tahu bahwa benda putih nan tipis itu tergeletak di tanah.
Seharusnya dia menemukan disini tapi tak ada, apakah dia salah menerka. Cukup jauh hingga dia berada di depan toko buah yang ada di pusat kota. Sialnya, sudah dua jam lamanya dia memutari setiap jalan dengan langkah kakinya kesal. Hanya dengan sebotol air dia melepaskan dahaganya, dan mendapatkan keringanan dari air itu juga.
"Kau mencari ini?" Suara seseorang mendominasi membuat si penyibuk itu mendongak, ketika kedua matanya melihat benda putih dalam genggamannya saat itu juga dia mengenalnya. "Dari mana kau menemukannya?" Ujarnya setelah dia menangkap benda elektronik itu ketika di lempar. Seokjin menyungging senyum serta memasukkan kedua tangannya pada kantung celana.
"Seharusnya kau bilang terima kasih, lagi pula tak seperti kau saja karena ceroboh." Cibirnya dengan wajah datar namun tersirat suatu kesenangan yang kini Yoongi tebak. Dari sini terlihat bayangan seseorang yang duduk dalam mobil di belakang sahabatnya. Wajah Yoongi menerka dan menebak siapakah dia, tapi sama sekali tidak terlihat karena orang itu melengos.
Seokjin mengetahui rasa keingintahuan temannya itu, hingga meminta pada Yoongi agar masuk ikut serta ke dalamnya. "Kau akan tahu aku membawa siapa, aku butuh bantuanmu Yoon." Seokjin meminta dengan sangat melalui cara bicaranya, ucapan absolut diganti dengan permohonan, sesuatu yang sangat jarang dia gunakan walaupun dengan dirinya sekalipun.
"Kau meminta tolong, jangan bilang kalau kau mendapatkan jalang tak tahu diri. Atau kau menghamili wanita hah?!"
Seokjin menjitak kepala itu dengan sedikit keras menggunakan ponselnya, terlalu sembarangan dalam menebak sementara keduanya berada di tempat umum. Bagaimana kalau ada yang mendengar dan menjadi sebuah kasus apalagi banyak manusia yang sensitif dengan masalah orang lain. Namja sipit itu protes dengan mimik wajah mengaduh tak terima, jika saja bukan karena ponselnya yang sudah di temukan dia akan membalas perbuatan namja kunyuk di depannya itu.
"Dari pada kau berfikir buruk tentangku, lebih baik kau ganti kontak namaku dengan nama baik bukan kasar. Kau tahu seseorang menemukannya dan menganggap aku jelek bodoh!" Masih tidak terima karena hal itu sudah bagian dari kejahanam sahabatnya. Yoongi rasa Seokjin sudah mengotak-atik isi ponselnya dan berniat akan menghapus dan mengubah beberapa sistem aplikasi.
"Kau tahu sialan! Lalu apakah kau akan mengajakku ribut karena kau terlalu lama berdiri disana. Jangan membuatku muak dengan ini." Sebetulnya dia merengek tapi gengsi mengakuinya di tambah lagi berjalan panjang hanya sekedar mencari ponsel kesayangannya.
Seokjin memutar bola matanya malas, dia membuka pintu belakang dalam mobilnya tapi tangan satunya menahan tubuh seseorang yang keluar dengan teriakan protes. Yoongi melihat seorang namja muda tengah bicara kasar padanya, dan memaki sedikit tajam.
"Lepaskan aku, keluarkan aku sialan. Hei jangan halangi aku bajingan! Lepaskan aku!" Keluhnya sementara namja tampan yang ada disana menahan tubuh bertenaga badak itu untuk mendobraknya. Dia meminta dengan sangat agar Yoongi segera masuk ketika dia sampai di depan pintu mobil dengan wajah menerka.
![](https://img.wattpad.com/cover/149106825-288-k16407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're a Little Late (Sad Story Jintae) END ✓
Fanfiction[Sequel dari buku pertama 'If You're a Little Late']✓ 'Aku adalah V, namja penggoda dengan gairah penuh dan panas, dengan nama jalang yang telah aku sandang selama ini. Katakanlah aku menyimpang, katakanlah aku adalah sesuatu yang buruk. Tapi kenap...