Kim Minseok

2.7K 177 0
                                    

Hari adalah hari yang paling bahagia untukmu, hari ini kamu melangsungkan pernikahan bersama orang yang kamu cinta.

Orang yang bertemu denganmu dengan keadaan yang bisa dibilang tidak begitu baik.

Dia Kim Minseok seorang pengusaha yang sukses dan yang beberapa menit yang lalu sudah sah menjadi suamimu.

Setelah semua acara selesai, kamu dan Minseok langsung kekamar hotel tempat acara pernikahan kalian diadakan.

Setelah kalian berdua membersihkan diri, kalian berdua berbaring dan saling menceritakan apapun yang bisa diceritakan.

"Inget gak sih waktu pertama kali kita ketemu, kamu nangis sambil terus nunduk dibangku taman."

Kamu teringat saat itu Minseok sedang menangis karna suatu hal yang sangat menyakiti hatinya.

Flashback On!

Hari ini kamu berniat untuk pergi ketaman, seperti kegiatan setiap soremu memotret sekitar taman.

Kamu adalah seorang fotografer yang bisa dibilang sangat terkenal karna setiap jepretan yang kamu hasilkan sangat indah dan bisa memikat setiap orang yang melihatnya.

Kamu sudah berada ditaman sekarang ditemani oleh kamera kesayanganmu.

Kamu melihat ada yang aneh dengan cowok yang sedang duduk sendirian sambik terus menunduk dan bahunya bergetar sepertinya dia sedang menangis.

Kamu menghampiri laki-laki itu dan duduk disebelahnya, bangku yang ada ditaman cukup panjang jadi mungkin dia tidak tau bahwa ada orang lain yang duduk disampingnya.

"Banyak yang bilang pria itu tidak mudah menangis, tapi sekalinya pria menangis pasti ada hal yang sangat menyakitkan hingga air mata yang sanggup menyalurkan sakit itu."

Seketika laki-laki itu mendongak dan melihatmu dengan mata sembabnya dan terlihat heran karna kamu yang sudah duduk disampingnya.

"Kamu siapa?" tanya laki-laki itu kepadamu.

"Aku y/n, maaf jika menganggu acara menangismu tapi aku penasaran karna melihat seorang pria yang menangis sendirian ditaman, jadi aku mendekat." jawabmu santai.

"Bagaimana tidak menyakitkan jika kamu ditinggal dengan tunanganmu hanya karna mantan dari tunanganmu itu kembali."

Kamu tau rasanya ditinggalkan seperti itu karna 1 bulan yang lalu kamu mengalami hal yang mungkin hampir serupa tapi bahkan lebih parah.

"Sakit memang, tapi jika kamu menangis terus tunanganmu itu tak akan kembali padamu kamu hanya akan membuang-buang waktu hanya untuk menangis."

"Kamu gampang hanya tinggal berbicara seperti itu karna kamu tak merasakan sakit yang aku rasakan."

"Aku merasakan hal yang lebih menyakitkan dan ditambah membuat keluarga ku malu. Aku ditinggal oleh calon suamiku tepat dihari pernikahanku. Sakit memang tapi aku malah sangat bersyukur karna Tuhan masih menyayangiku."

"Bagaimana kamu malah bersyukur padahal kamu ditinggal oleh orang yang kamu cinta? Apa mungkin kamu tak mencintainya?"

"Aku mencintainya sangat. Aku bersyukur karna Tuhan menunjukkan bahwa dia bukan laki-laki yang tepat untuk menjadi suamiku. Jika Tuhan tak menunjukkan hal itu pasti rumah tangga ku tak akan berjalan dengan baik."

Lelaki disampingmu tadi hanya menghela nafas setelah mendengar perkataanmu barusan.

"Kamu juga seharusnya bersyukur itu berarti dia bukan wanita yang baik untuk menjadi pasangan hidupmu, bersyukurlah karna Tuhan masih menyayangimu. Aku juga menangis sepertimu semalam karna hal itu, tapi jika dipikir-pikir itu tak ada gunanya. Dia bisa bahagia tanpaku kenapa aku tidak? Jadi aku menata hidupku lagi dan berusaha menjadi lebih baik lagi."

Sepertinya dia mendengarkan kata-katamu karna setelah kamu berkata seperti itu dia langsung menghapus air matanya.

Tiba-tiba saja dia memelukmu sangat erat, kamu yang bingung hanya bisa berdiam diri sambil menahan debaran jantungmu.

"Terimakasih atas pencerahanmu tadi, aku mungkin akan terus menangis jika kamu tak mau menegurku. Aku Kim Minseok."

Setelah mengatakan namanya, pria itu melepas pelukannya dan menjulurkan tangannya tanda perkenalan.

Kamu membalas jabatan tangan itu dan kembali mengucapkan namamu.

"Maukah kau menjadi temanku?"

Pertanyaan yang terkesan terlalu terburu-buru untukmu karna kamu masih baru beberapa menit yang lalu bertemu dengannya.

Kamu hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawabannya. 

"Kim Minseok? Jadi kamu pengusaha muda sukses yang sering dibicarakan orang-orang itu? Wah hebat."

"Ku kira kau tak mengenalku, karna kau daritadi bisa berbicara santai kepadaku."

"Siapa yang tak kenal dirimu, pasti orang itu tak pernah melihat tv dan membaca koran karna beritamu sangat banyak tersebar dimana-mana."

Kamu tidak menyangka akan bertemu dengan seorang pengusaha sukses dengan keadaan dia yang sedang menangis.

Hari sudah hampir malam jadi kamu memutuskan untuk kembali pulang dan berkutat dengan laptopmu.

"Aku pulang dulu Minseok. Hari sudah hampir malam sebaiknya kau juga pulang."

Minseok yang sedang memandang sekeliling langsung menatapmu, dan kemudian menyerahkan hpnya padamu.

Kamu tentu saja bingung dan balik menatapnya dengan menaikan sebelah alismu seolah bertanya mengapa.

"Aku minta nomermu, aku butuh teman dan kamu harus mau menjadi temanku."

Kamu hanya menggeleng mendengar perkataannya dan mengetikkan nomor hpmu di hp Minseok.

Setelah hari itu kamu jadi sering bertemu dengan Minseok, kamu menjadi semakin dekat dan akhirnya Minseok melamarmu menjadikanmu istrinya.

Kalian tak melewati masa pacaran sama sekali, karna tiba-tiba saja Minseok beserta keluarganya datang kerumah dan melamarmu.

Flashback Off!

"Kenapa sih dulu gak mau pacaran dulu dan tiba-tiba aja langsung ngelamar aku?"

Kamu masih penasaran dengan jawaban atas pertanyaan mu itu.

"Aku gak mau ditinggalin buat yang kedua kalinya, jadi langsung aja aku lamar kamu biar kamu gak bisa ninggalin aku lagi."

Kamu sekarang tau, peristiwa dimasa lalunya itu membuat dia trauma dan yang berhasil menyembuhkan itu kamu.

Kamu juga bersyukur memilikinya karna dia selalu ada untukmu, disaat kamu sakitpun dia sampai rela tak pergi kekantor hanya untuk menemanimu dan berasalan bahwa dia mau memastikan kamu meminum obatnya.

Setelah bercerita banyak hal kalian tertidur karna terlalu lelah dengan prosesi pernikahan yang tadi diselenggarakan.

Minseok memelukmu dan mengelus punggungmu sampai kamu tertidur. 

Kamu sangat bersyukur bisa bertemu dengannya kala itu dan bisa menjadi istri nya sekarang.

...

Udah tua tetep aja imut gitu bikin sayang❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah tua tetep aja imut gitu bikin sayang❤

Imagine EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang