Selingan di Kala UAS

1K 117 10
                                    

Akhirnya setelah sekian lama kamu menunggu dia datang juga, eh jangan ngira kalau ini doi atau seseorang karna yang kamu maksud adalah hujan. Lama sekali kamu menanti aroma tanah yang basah karena hujan turun.

"Dek masuk jangan dibalkon terus udah tau ujan."

Mama datang membawa secangkir coklat hangat, pengertian sekali Mamamu ini jadi makin sayang.

"Disini aja ma seger tau udaranya."

"Dibilangin bandel banget, nih diminum Mama tinggal kebawah."

"Makasih ya Mamaku sayang."

Mama kemudian kembali keluar dari kamarmu. Saat ini rasanya senang karna hujan turun tapi juga kesal dan sedikit marah karna kemarin Chanyeol -kekasihmu membatalkan janjinya dan memilih pergi bersama dengan Hani alasan tugas.

Padahal kamu tau tugasnya juga bisa dkerjakan besoknya atau setelah kalian jalan, kamu kan hanya meminta Chanyeol menemanimu membeli buku dan itu juga tidak lama. Menyebalkan.

Saat ini saja pesan dan telepon dari Chanyeol kamu abaikan. Bukannya kekanakan tetapi kamu tau bahwa Hani itu menaruh rasa kepada Chanyeol lagipula siapa yang mampu menolak pesona seorang Park Chanyeol.

"Sebel.."

Kamu teriak agak kencang tapi karna hujan yang deras tidak terdengar begitu jelas. Kangen sekaligus kesal begini rasanya tak mengenakan. Kamu ingin bertukar cerita dengan Chanyeol tapi tak bisa juga.

Akhirnya kamu masuk ke dalam rumah menutup pintu balkon mu dan berjalan ke arah kasur masih memegang cangkir berisi coklat panas. Kamu juga memilih menghidupkan televisi yang ada di kamarmu kemudian memutar salah satu station tv.

"Kangen tapi lagi ngambek huhu."

Kamu malah akhirnya berguling-guling gak jelas di kasur sambil terus bergumam tak jelas juga sampai terdengar teriakan nyaring dari luar kamarmu.

"Dek, Mama sama Papa keluar dulu ya mau kerumah Eyang, kamu jaga rumah ya."

"Iya Mama, ati-ati."

Karena mager jadinya kamu menjawab dengan teriak juga, padahal gak sopan sih jangan ditiru ya. Kamu masih bergelung tak jelas dikasur dengan televisi yang menyala dan ponsel yang terus menyala-nyala karna telepon masuk dari Chanyeol.

Gengsi mu sangat besar padahal ingin juga mendengar suara Chanyeol, tapi kalau diinget inget lagi sikap Chanyeol benar-benar menyebalkan.

"Sendirian dirumah, hujan lagi ngenes banget sih."

Tadinya seneng karna hujan sekarang ngeluh karna dengan hujan turun kamu mager keluar dan dirumah sedang sepi jadinya malah kesepian bisa gitu sih.

Kamu meraih ponsel mu dan dinotifikasi ada 100 pesan dari Chanyeol dan 213 panggilan tak terjawab dari Chanyeol itu semua membuat mu tersenyum.

Sejak panggilan terakhir Chanyeol tak lagi menelfon mu, kamu jadi cemberut lagi.

"Apa Chanyeol udah capek ya karna gak direspon, yah gimana kalau udah capek terus milih udahan."

Kamu kembali berguling di kasur karna gusar dan memegang erat ponselmu.

"Harusnya kan dijawab aja terus didengerin penjelasan Chanyeol, sekarang gimana dong masa telepon balik sih."

Kamu terus bergumam dan menunggu pesan atau telepon masuk dari Chanyeol. Setelah ditunggu hampir 10 menit tapi tak ada notif masuk.

"Pokoknya kalau dia telepon langsung angkat, dia chat langsung bales, oke."

Kamu terus memperhatikan ponselmu dengan semangat membara dan memilih menetap di home jadi kalau Chanyeol telepon langsung klik tombol angkat dan kalau chat langsung balas lewat pop up pesan.

Imagine EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang