Zhang Yixing

1.1K 142 9
                                    

Request by YuPingAn

-----

Apa yang lebih menyakitkan dari hubungan yang ditentang oleh orang tua kekasihmu? Itu yang tengah kamu rasakan sekarang.

Kamu yang berasal dari panti asuhan menjadi alasan ditentangnya hubungan mu dengan Lay oleh Ibunya. Itu yang kamu tau.

Hanya Ibunya yang menentang hubungan kalian sedangkan Ayahnya tak pernah mempermasalahkan hal ini. Entah apa yang membuat Ibunya membencimu begitu dalam.

Seperti malam ini disaat kamu diajak oleh Lay untuk makan malam bersama dengan keluarga besarnya di rumah, kamu disuguhi dengan pemandangan Ibunya Lay mengundang wanita yang akan dijodohkan dengan Lay dalam makan malam tersebut.

Sakit hati? Tentu saja, siapa yang tak sakit hati mengetahui bahwa Ibu orang yang kamu sayangi seakan tak menginginkan kehadiranmu dan malah menjodohkan orang yang kamu sayangi didepan matamu.

"Kamu tau Lay, Wendy baru saja membuka anak cabang baru untuk butiknya, dia benar-benar sukses kan?"

Ibunya tampak membanggakan Wendy, si wanita yang kamu tau juga merasa tak enak hati kepadamu diketahui dari tatapan matanya yang menyiratkan hal itu.

Kamu tau bahwa Wendy bahkan tak menyukai Lay sama sekali, tapi demi menjaga perasaan Ibu Lay maka dia diam saja.

Winwin, adik Lay bahkan hanya diam saja daritadi begitu pula dengan Ayah Lay yang tampak tak menghiraukan perkataan yang keluar dari mulut istrinya.

"Dia akan menjadi istri sempurna untukmu, tak seperti orang yang ada disebelahmu."

Yang kamu lakukan dari tadi hanya diam saja, tapi selalu kamu yang ditindas. Lay bahkan menguatkanmu dengan menggenggam erat satu tanganmu di atas meja.

"Sesempurna apapun wanita lain, tetap y/n yang akan menjadi istriku."

Ekspresi Ibu Lay langsung mengeras melihat anaknya yang berani berkata demikian kepadanya, kamu juga tak menyangka Lay akan menjawab seperti itu.

"Lihat saja apa yang sudah dia perbuat hingga bisa mempengaruhimu melawan Ibu."

Yang kamu tau sekarang kamu harus mengontrol emosi Lay karna jika meledak akan bahaya, sedangkan yang menjadi kan dia emosi adalah Ibunya sendiri.

"Tenang oke, kita sedang makan malam."

Kamu mencoba berbisik dan mengelus lembut lengan yang menggenggam tanganmu ini. Lay juga ekspresinya langsung sedikit melunak. Tapi hanya sebentar.

"Tak usah mencoba berpura-pura baik didepanku dan putraku."

Ucapan Ibu Lay langsung membuat emosi yang dicoba ditahan oleh Lay langsung membumbung lagi.

Tanpa banyak kata, Lay mengajak mu untuk pergi dari sana meninggalkan keluarganya dan Wendy yang menampakkan wajah bersalah.

Kamu hanya mengikuti Lay yang kini tengah membukakan pintu samping kemudi dan mempersilahkan kamu masuk kedalamnya kemudian dia duduk di kursi kemudi mobil.

Lay menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya, dia terlihat benar-benar ingin menjernihkan pikirannya.

"Lay, apa memang sebaiknya kita berpisah?"

Pertanyaan yang kamu ajukan membuat Lay menginjak rem secara mendadak dan meminggirkan mobilnya di tepi jalan.

"Apa yang kamu katakan? Sampai kapanpun aku takkan mau berpisah denganmu."

Kamu juga mengingkan hal itu, tapi melihat bagaimana sikap Ibunya padamu membuatmu berpikir kembali untuk melanjutkan hubungan kalian.

"Ku mohon, aku hanya butuh kamu percaya dan berada disampingku disaat aku meyakinkan Ibu bahwa pilihanku sudah tepat kali ini."

Imagine EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang