New Friend

2.4K 141 2
                                    

Soeun memarkir mobilnya di deretan mobil lainnya yang telah terparkir lebih dulu lalu berjalan memasuki sebuah villa mewah. Villa itu milik Tuan Lee Sungmin namun seluruh karyaman Big Jun's corp. diperbolehkan untuk menggunakannya. Teknisnya, villa tersebut adalah salah satu fasilitas perusahaan yang diperbolehkan digunakan oleh karyawan selama mendapat izin dari Tuan Lee Sungmin.

Saat ini beberapa karyawan tengah mengadakan barbeque di dekat kolam renang yang ada di dalam villa. Acara itu adalah acara para kawula muda sehingga wajar saja kau tak akan melihat karyawan senior termasuk ayah Soeun hadir.

Lalu Soeun? Ia juga diundang ke acara barbeque ini oleh Boah dan Chansung, well lebih tepatnya kedua orang itu memaksa Soeun. Soeun sadar bahwa peluang dirinya bertemu dengan Sangyeob ataupun calon istri dari mantan kekasihnya itu sangat besar. Namun, ia tak ingin membuat Boah atau Chansung kecewa jika ia batal hadir.

Tatapan mata sinis terus diterima Soeun sejak ia memasuki pintu depan Villa. Bisik-bisik tak enak pun terus saja bermunculan ketika mereka melihat Soeun. Sesungguhnya Soeun bukan tak mendengar apa yang mereka katakan, hanya saja ia memilih untuk tidak menghiraukannya.

Hal itu hanya akan membuang energinya saja. Terlebih dalam masa kehamilan awal ini, Soeun merasa dirinya mudah lelah.

"Jadi benar dia sedang hamil?"

"Aku tidak percaya jika ayah dari bayi yang dikandungnya bukanlah Sangyeob. Mereka berpacaran untuk waktu yang lama"

"Aku rasa ia sengaja membuat dirinya hamil agar Sangyeob kembali padanya"

"Mengapa ia datang ke sini? Apa untuk menggoda Sangyeob?"

"Jika bukan karena ayahnya seorang manager, aku rasa ia tak akan diperbolehkan hadir di semua event yang diselenggarakan oleh perusahaan"

Soeun menghela nafas berusaha mengendalikan dirinya.

Sejak kabar kehamilannya diketahui seluruh karyawan perusahaan, gunjingan mengenai dirinya seakan tak habisnya. Soeun terus saja berjalan melewati ruangan besar tempat para kawula muda duduk menikmati minuman.

Tiba-tiba sebuah lengan merangkul pundak Soeun.

"Wajahmu sangat kusut dan auramu sangat gelap. Seakan akan angin topan akan segera muncul dan menghempaskan semua orang di sekelilingmu"

Soeun kembali menghela nafas sebelum kemudian menatap Chansung.

"Apa kau punya kapas?"

Chansung menggeleng.

"Untuk apa aku membawa benda seperti itu. Apa yang akan kau lakukan dengan kapas?" Tanya Chansung dengan nada penuh rasa penasaran.

"Untuk menyumpal telingaku" jawab Soeun singkat.

Chansung menghentikan langkahnya yang otomatis membuat Soeun juga berhenti melangkah.

"Jika kau mau, aku bisa membuat mereka berhenti berbicara buruk tentangmu" ujar Chansung dengan nada prihatin.

Pria itu tahu apa yang dihadapi sahabatnya itu. Kabar kehamilan Soeun membuat dirinya dan Boah syok. Tapi keduanya merasa lega ketika tahu Sangyeob bukan ayah dari bayi yang dikandung Soeun. Sama halnya seperti Boah, Chansung pun mengenal betul Soeun. Jika wanita itu tak meminta bantuan darinya atau Boah, itu berarti apa yang terjadi tak pantas mendapatkan perhatian Soeun.

"Nah... tak perlu. Waktumu terlalu berharga untuk dibuang hanya untuk meladeni mereka...."

Ucapan Soeun terhenti. Lalu wanita yang tengah hamil itu tampak sedang berpikir. Tak lama, ia kembali membuka mulutnya.

You're not My First ChoiceWhere stories live. Discover now