Sebuah mobil sedan berwarna silver baru saja memasuki halaman dari sebuah rumah berwarna biru laut yang cantik walaupun minimalis. Seorang tukang kebun di rumah tersebut menoleh ke arah mobil tersebut, bertanya-tanya siapa yang datang. Wajar saja, karena sangat jarang seseorang datang ke berkunjung.
Mobil sedan tadi pun terparkir rapi di halaman. Pemilik mobil itu yang tak lain adalah Changmin pun keluar dari mobil. Ketika mengenali siapa yang datang, tukang kebun itu pun segera melepas gunting rumputnya dan menghampiri Changmin.
“Selamat datang, Tuan muda” sapa tukang kebun yang tak lain adalah wanita berumur 50 puluh tahunan.
Changmin memberikan seulas senyuman hangat pada wanita paruh bayah itu. Lalu Changmin membuka bagasi belakang mobilnya dan mengambil beberapa kantong belanjaan.
“Mari saya bantu, Tuan muda” tawar wanita tua itu sembari mengangkat satu kantong belanjaan yang berisi makanan siap saji.
“Terima kasih, Bi Nyon. Apa dia ada di kamar?” Tanya Changmin lalu menutup pintu bagasi.
“Ya. Nonna ada di kamarnya” jawab wanita itu sembari berjalan masuk mendahului Changmin untuk membukakan pintu depan rumah.
Dua orang itu pun berjalan masuk ke rumah menuju dapur.
“Apakah anda akan bermalam di sini, Tuan?” Tanya wanita tua itu sembari meletakkan kantong belanjaan di atas meja yang ada di dapur dan mengeluarkan isinya satu persatu.
Changmin lalu menyodorkan sebuah kantong belanjaan yang berwarna krem pada wanita tua itu.
“Oleh-oleh dari ku untuk Bibi”
Sontak mata wanita tua itu berbinar.
“Terima kasih tuan muda”
Changmin mengangguk.
“Aku akan menginap satu malam dan kembali ke Seoul besok pagi. Bisakah bibi menyiapkan makan malam untukku?” Tanya Changmin.
“Baik Tuan muda. Saya juga akan menyiapkan kamar tamu untuk anda” ujar wanita tua itu.
“Aku akan menemuinya” ujar Changmin lalu meninggalkan wanita tua yang notabenemya adalah pengurus rumah yang juga merangkap menjadi tukang kebun yang telah fokus pada bahan makanan yang dibawa olehnya.
Changmin berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua rumah itu. Lalu terus berjalan ke arah sebuah kamar yang berada di tengah. Pasalnya ada tiga kamar di lantai dua. Tujuan Changmin adalah pintu kamar yang berwarna ungu dengan sebuah hiasan boneka beruang putih di pintu tersebut. Perlahan Changmin mengetuk pintu itu.
“Ini aku, Changmin oppa. Apa aku boleh masuk?”
Tak ada jawaban dari dalam. Namun, bukan berarti tidak ada orang di sana. Changmin menghela nafas.
‘Masih seperti sebelumnya’ pikir Changmin sebelum kemudian memutar knob pintu kamar tersebut.
Senyuman kecil terukir di wajahnya ketika mendapati pintu kamar yang tak terkunci. Dengan pelan Changmin membuka pintu kamar dan melangkahkan kakinya masuk. Changmin menatap ke penjuru kamar dan matanya menangkap sosok wanita yang duduk di kursi yang menghadap ke arah jendela kamar. Ada perasaan bahagia dalam diri Changmin karena bisa melihat sosok wanita itu lagi setelah sekian lama.
“Oppa masuk ya” ujar Changmin.
Namun, wanita muda yang duduk di kursi itu tak sekalipun menoleh ke arah pintu ataupun menjawab sapaan Changmin. Lalu Changmin berjalan mendekati wanita itu dan berhenti tepat di hadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/166276633-288-k910623.jpg)
YOU ARE READING
You're not My First Choice
Romance"Broken heart girl bounds by bump with cold heart Mafia Leader" ******** --Kim Soeun-- Perawat yang cantik dan berhati baik. Dicampakkan oleh kekasihnya setelah menjalin hubungan selama 4 tahun membuat Soeun patah hati. Gadis cantik dibalik penampil...