Nuneo or Junho?

2.6K 100 3
                                    

“Maaf Nyonya, kartu yang ini juga tidak bisa digunakan. Apa masih ada yang lainnya?”

Kerutan pun menghiasi wajah Sohee. Sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar, wanita itu kembali membuka dompet mewahnya dan mengeluarkan kartu kreditnya yang terakhir. Sohee lalu menyodorkannya pada petugas kasir di sebuah butik mewah di Seoul. Lagi-lagi, hal yang sama terjadi.

“Maaf Nyonya, kartu ini juga tidak bisa digunakan” ucap petugas kasir sembari tersenyum profesional.

Mata Sohee membulat.

“Bagaimana mungkin? Aku rasa ada yang salah dengan mesinnya. Aku sudah mengeluarkan kelima kartu kreditku dan semuanya tidak bisa dipakai. Itu tidak mungkin. Coba lagi” ucap Sohee dengan nada bicara yang jelas sangat kesal.

Ya. Sohee tengah berbelanja di sebuah butik mewah di Seoul. Dirinya berencana membeli sebuah gaun mewah nan mahal untuk menghadari sebuah pesta berkelas para pengusaha besar dalam dua minggu mendatang. Pesta yang juga dihadiri beberapa pembesar dalam dunia mafia. Bagi Sohee ini adalah kesempatan emasnya untuk menarik perhatian Junho. Pasalnya sudah lama Sohee tidak bertemu Junho. Bukan wanita itu tak berusaha menghubungi Junho, namun Boss The Dragons itu seakan-akan sangat sulit untuk ditemui, meskipun Sohee juga tidak lupa dengan ancaman Wooyoung untuk tidak lagi menemui Junho. Tapi, ia tak lagi mempedulikannya lagi pula kejadian di bar malam itu sudah lama berlalu. Dan, ketika ia yakin bahwa dirinya menemukan gaun yang sangat cantik yang akan membuatnya sukses menarik perhatian banyak pria dewasa di pesta nanti, kartu kreditnya malah tak bisa digunakan.

Petugas kasir itu masih tersenyum professional menghadapi sikap Sohee.

“Mohon maaf, Nyonya. Kami sudah mencobanya berkali-kali, namun hasilnya sama. Tidak satupun dari kartu kredit yang anda berikan bisa digunakan. Sepertinya ada masalah dengan kartu kredit anda. Jika tidak, kami juga tidak keberatan jika anda membayar dengan uang cash” tawar petugas kasir itu.

Sohee lalu membuka kembali dompetnya.

Sial, aku tidak punya uang tunai yang cukup untuk membeli gaun ini’ rutuk Sohee dalam hati.

Wanita itu kembali menghela nafas dengan kasar.

“Aku akan kembali lagi nanti, jangan menjual gaun ini pada orang lain” perintah Sohee.

Lalu tanpa menunggu jawaban dari petugas kasir, Sohee pun meningglkan bagian kasir dan berjalan menuju pintu keluar-masuk butik itu.

“Ada apa ini? Mengapa aku tidak bisa menggunakan kartu kreditku” gumam Sohee.

Wanita itu lalu merogoh iphone di tas nya dan menelepon perusahaan perdebitan.

“Mengapa aku tidak bisa menggunakan ke lima kartu kreditku?” ucap Sohee tanpa sedikitpun membalas salam dari seberang telepon.

“Tunggu sebentar, Nyonya. Kami akan memeriksanya”

Lagi-lagi sembari menghela nafas kasar, Sohee pun menunggu penjelasan  dari petugas dari kantor perdebitan itu. Sohee yakin keuangannya baik-baik saja, tetapi mengapa tak satupun kartu kreditnya bisa ia gunakan? Ini pertama kalinya baginya. Wanita itu sangat kesal bercampur malu terlebih lagi dengan insiden di bagian kasir. Ini kali pertama dirinya tak jadi membeli sebuah gaun hanya karena kartu kreditnya bermasalah.

“Nyonya Sohee. Kami telah mendapatkan informasi dari pihak yang bersangkutan. Semua kartu kredit atas nama Yoon Sohee sudah dibekukan”

“Apa?” respon Sohee dengan nada bicara yang sedikit tinggi.

Hal itu membuat beberapa pelanggan butik menatap heran ke arahnya. Namun, Sohee terlalu kesal dan dirinya tidak peduli dengan tatapan aneh yang diberikan orang di sekitarnya.

You're not My First ChoiceWhere stories live. Discover now