The Only One

2.7K 115 1
                                    

Krekkkkkk.........

Terdengar suara pintu kamar dibuka.

Changmin tersenyum ketika mendapati Yubi tengah sibuk melukis di kamarnya. Sejak satu minggu yang lalu, Changmin mendapat kabar dari Bibi Nyon bahwa Yubi telah kembali melukis. Walaupun gadis itu masih tetap saja tak berkomunikasi dengan orang di sekelilingnya, namun kembalinya Yubi melukis jelas merupakan sebuah perkembangan yang bagus. Alangkah bahagianya Changmin ketika tahu akan hal itu. Pria itu segera bergegas ke Busan setelah sebelumnya melakukan tugasnya sebagai anggota mafia The Phantoms. Changmin pun melangkah masuk kemudian menghampiri Yubi yang masih fokus pada lukisannya.

"Yubi-ah.... ini Changmin oppa..."

Wanita yang dipanggil pun menghentikan untuk sesaat gerakan tangannya melukis. Pertanda wanita itu mengakui keberadaan Changmin di kamarnya. Namun, sesaat kemudian wanita itu melanjutkan gerakan tangannya lagi. Changmin pun hanya tersenyum kecil, terbiasa dengan respon Yubi lalu pria itu menarik sebuah bangku rias Yubi kemudian duduk di samping wanita itu.

"Bagaimana kabarmu? uhm...apakah kau sedang melukis sunset...?" ujar Changmin sembari memperhatikan lukisan di canvas.

Hening.

Tak ada jawaban atas pertanyaan pria itu. Changmin kemudian mengeluarkan sebuah amplop berwarna gold dan menatapnya untuk sesaat.

"Yubi-ah, dalam dua hari lagi Suzy akan menikah..."

Gerakan tangan Yubi di canvas pun melambat. Changmin pun melanjutkan.

"Pria itu pria yang dijodohkan oleh ayahmu untuk Suzy dan juga merupakan anak dari seorang kepala manager di salah satu anak perusahaan milik ayahmu. Tapi meski awalnya merupakan perjodohan,.... oppa rasa keduanya saling menyukai. Banyak yang mengatakan mereka pasangan yang serasi. Pria yang akan menjadi suaminya cukup tampan. Meskipun oppa rasa ketampanannya masih di bawa ketampanan oppa mu ini"

Changmin pun terkekeh dengan narsisme nya. Sebenarnya dirinya hanya ingin membuat lelucon untuk Yubi, meski dirinya juga mengakui bahwa dirinya juga tampan. Tapi, lagi-lagi, leluconnya tak mendapatkan respon.

"Suzy pasti akan terlihat cantik dalam balutan gaun pengantinnya.... Ah, oppa akan menghadiri resepsi pernikahan mereka, Oppa pastikan akan mengambil potret Suzy nanti dan memperlihatkan padamu" ujar Changmin.

Pria itu pun lalu meletakkan amplop gold di meja rias. Tak lama iphone Changmin pun berdering.

"Halo,....?"

"Ah, kau sudah mendapatkannya.? Baiklah. Aku akan mengambilnya langsung darimu. Kita bertemu dua jam lagi" ucap Changmin seraya mengakhiri sambungan telepon yang barusan diterimanya.

Changmin pun menyentuh satu tangan Yubi yang berada di pangkuan wanita itu.

"Yubi-ah, Oppa harus pergi dulu. Oppa akan berkunjung lagi. Jaga dirimu, oke?"

Changmin pun bangkit dari kursi setelah sebelumnya mengembalikan kursi rias ke posisinya semula. Pria itu melangkahkan kakinya menuju pintu, namun kemudian berhenti. Pria itu pun berbalik dan kembali menghampiri Yubi. Kemudian Changmin mengeluarkan sebuah foto dari balik mantelnya.

"Ini adalah foto wanita bernama Kim Soeun. Wanita itu sedang mengandung anak dari Junho. Hmm,.... mereka memang belum menikah, tapi Oppa rasa tak akan lama lagi mereka akan menikah. Sebagai seorang pria, oppa bisa melihat dengan jelas bahwa Junho mencintai wanita itu. Soeun wanita yang cantik dan baik" ujar Changmin.

Pria itu pun meletakkan selembar foto Soeun di atas amplop gold di meja rias Yubi. Dengan pelan, pria itu menutup pintu kamar Yubi.

Lima menit kemudian terdengar suara deru mesin mobil meninggalkan pekarangan rumah.

You're not My First ChoiceWhere stories live. Discover now