Untuk beberapa detik, Junho dan sosok yang tiba-tiba muncul di pintu kamar yang ditempati Soeun itu hanya saling menatap. Tak satupun dari mereka yang bersuara. Junho yang kaget dan kesal karena aktivitasya terganggu sedangkan sosok yang berdiri di pintu itu terlalu terkejut untuk menyaksikan adegan cukup panas di dalam kamar. Siapa yang tidak?
Bayangkan tiba-tiba matamu menyaksikan dua orang yang salilng memanggut bibir, tangan dimana-mana ditambah wanitanya hanya mengenakan handuk yang bahkan tak sukses menutupi paha nya yang mulus. Sementara Soeun masih menutup matanya sembari menormalkan nafasnya tak menyadari siapa yang berdiri di pintu. Ciuman Junho sukses membuat nafasnya terengah-engah.
Kekesalan kemudian terukir di wajah Junho ketika dirinya pulih dari rasa kagetnya. Junho kembali menatap ke wajah Soeun. Seketika semua pikiran Junho melayang entah kemana. Tenggorokannya terasa kering dan matanya tanpa malu menatap dalam ke wajah Soeun seakan berusaha menyimpannya di memori otaknya.
'Damn. Dia sangat seksi. Aku benar-benar ingin bibirnya yang ranum itu meneriakkan namaku lagi dan lagi saat kami bercinta. Segera' Pikir Junho seakan tak bisa melepas tatapan dari wajah Soeun.
Ia tak mempedulikan sosok yang masih berdiri di pintu.
Deheman dari pintu membuat Junho kembali sadar apa yang sekarang terjadi. Mata sipitnya membulat ketika menyadari handuk Soeun sedikit melorot hingga tubuh seksi bagian depan Soeun nampak.
Junho lalu menoleh ke arah pintu.
"Palingkan wajahmu!" Ujar Junho pada orang yang masih berdiri di pintu dengan suara kasar.
Jelas saja, orang tersebut tak akan beranjak dari posisinya sekarang sampai tujuannya datang ke kamar Soeun tercapai, meskipun suasana menjadi sedikit canggung. Perkataan Junho membuat Soeun membuka matanya dan menoleh ke arah pintu.
"Apa yang kau lakukan di situ,.....?" ujar Soeun lalu matanya membulat seakan tersadar akan sesuatu. Soeun pun lalu menoleh ke arah tubuhnya.
"Kyaaaaaa" jerit Soeun ketika menyadari bahwa pintu kamarnya terbuka dan mendapati Chansung berdiri di sana sambil memalingkan wajahnya ke samping.
Soeun pun refleks memegang pundak Junho lalu memutar posisi tubuh mereka hingga tubuh Junho menutupi tubuhnya. Punggung Junho menghadap ke arah Chansung. Berharap bisa menutupi tubuhnya yang sedikit terekspos.
"A....ada apa Chansung-ah?" Tanya Soeun dengan terbata-bata sembari menata ulang handuk yang melilit tubuhnya.
Wajahnya merona merah.
'Mengapa lagi-lagi aku berada pada situasi yang memalukan?' keluh Soeun dalam hati.
"Ada yang ingin kukatakan padamu. Tapi ternyata kau sedang sibuk" jawab Chansung masih berbicara dengan wajahnya yang menatap ke dinding di sebelah kirinya.
Soeun tak luput mendeteksi ada tawa dalam perkataan Chansung. Sontak wajah Soeun semakin memerah menyadari bahwa tak hanya Chansung mendapatinya hanya mengenakan handuk bersama seorang pria di dalam kamar. Namun sahabatnya itu juga memergokinya tengah berciuman panas dengan Junho
"Ugghh... ini memalukan" gumam Soeun lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher Junho tanpa sadar.
Tindakan Soeun itu membuat Junho menatapnya seraya tersenyum kecil.
"Bad timing, huh?" ucap Junho pelan hanya ingin Soeun yang mendengarnya.
"ughhhh..." gumam Soeun tak bisa berkata apa-apa.
Junho kembali menoleh ke arah Chansung yang sekarang mengetuk sepatunya ke lantai. Seolah-olah tak sabar menunggu Junho dan Soeun menyelesaikan urusan mereka.
YOU ARE READING
You're not My First Choice
Roman d'amour"Broken heart girl bounds by bump with cold heart Mafia Leader" ******** --Kim Soeun-- Perawat yang cantik dan berhati baik. Dicampakkan oleh kekasihnya setelah menjalin hubungan selama 4 tahun membuat Soeun patah hati. Gadis cantik dibalik penampil...