New Guy

2.1K 115 4
                                    

“Aku rasa kau bisa membelikannya sebuah arloji atau mungkin kemeja” ucap Soeun pada seseorang di seberang telepon. 

“Yah….Tapi aku sudah pernah membelikannya arloji dan kemeja di hari ulang tahunnya yang sebelumnya, Soeun” balas suara dari seberang telepon pada Soeun. 

Soeun pun hanya bergumam sembari jemarinya menyusuri satu demi persatu buku yang disusun di rak. Ada begitu banyak buku di hadapannya saat ini. Namun, belum ada yang menarik perhatiaannya.

“Jadi hadiah apa yang akan kau belikan untuknya, Boah?” Tanya Soeun lagi.

Mata Soeun pun melirik sebuah buku tebal dengan cover yang sangat cantik. Soeun mengambil buku itu dari tatanan di rak. 

Twisted Fate’ baca Soeun dalam hati. Lalu membalik buku tersebut untuk membaca sinopsis yang ada di cover belakang.

Ya. Saat ini, Soeun tengah berada di salah satu pusat toko buku di Soeul. Toko buku ini adalah toko buku langganan Soeun. Namun, ketika Soeun telah menyelesaikan kuliahnya dan memulai pekerjaan di rumah sakit, Soeun tak punya waktu untuk mengunjungi toko buku tersebut. Dan hari ini, Soeun memutuskan untuk datang ke toko buku ini. Rasa takjub mendera Soeun ketika dirinya tiba di toko buku tersebut setelah sekian lama tidak mengunjungi toko itu. Jelas ada banyak perubahan. Baik dari ukuran toko, dekorasi ruangan serta jumlah buku yang dijual di sana. 

Akhir yang bahagia tidak selalu terjadi seperti yang kau duga….. hmmmm…. Ceritanya lumayan menarik’ komentar Soeun sembari membaca sepenggal kalimat dari sinopsis buku yang sedang dia pegang. 

“Soeun…. Soeun…?!! Apakah kau masih di sana? Hello…?” 

Suara Boah memanggil-manggil dirinya membuat Soeun kembali fokus pada iphone nya. 

“Ah… ya…Boah. Maaf. Apa tadi yang kau katakan?” Ujar Soeun merasa tak enak telah mengacuhkan sahabatnya.

Terdengar suara Boah menghela nafas dari seberang telepon. 

“Aku tak punya ide apapun yang akan kuberikan padanya di hari spesialnya. Ya ampun…. Padahal tinggal satu minggu lagi…..” keluah Boah. 

“…. aku memang tunangan yang tak bisa diharapkan. Soeun-ah, bagaimana jika rasa cinta Chansung berkurang padaku karena aku tak memberikan kado yang berkesan untuknya nanti?” Celoteh Boah. 

Soeun memutar bola matanya mendengar Boah yang selalu mendramatisir segala sesuatu. 

Always drama queen’ komentar Soeun dalam hati. 

Soeun lalu berjalan dari seksi novel ke seksi buku aneka resep makanan. Setibanya di sana, Soeun mencari-cari buku resep yang dia inginkan. 

“Soeun-ah apa yang harus aku lakukan?” Tanya Boah dengan nada bicara yang terdengar pasrah dan tidak bersemangat. 

“Bagaimana jika kita pergi mencari hadiah untuknya bersama-sama? Aku juga belum membelikan kado untuk Chansung” tawar Soeun. 

Dalam hitungan detik, perubahan nada bicara Boah sangat nampak. Dari tak bersemangat menjadi penuh semangat.

“Benarkah? Kau bersedia menemaniku membeli hadiah untuk Chansung?” Tanya Boah dengan antusias. 

“Ya. Bagaimana kalo empat hari dari sekarang?” Tawar Soeun lagi. 

“Okay. Terima kasih Soeun. I love you” ucap Boah dengan nada penuh semangat. 

Soeun terkekeh pelan. Namun, moodnya berubah seketika saat Boah menanyakan satu hal padanya. 

You're not My First ChoiceWhere stories live. Discover now