Paginya, Taehyung terbangun lebih awal. Menatap pemuda manis di pelukan nya, segaris senyuman tipis tercetak di wajah tampan itu. Namun kian memudar ketika melihat wajah si manis nan tampak memucat. Taehyung mengecek suhu tubuh Jungkook, kemudian berdecak kesal. "Sial!" Dengan cekatan Taehyung meraih bathrobe, memakainya asal. Kemudian segera beranjak keluar kamar dengan membuka pintu kasar. "Hoseok!!!" Semua nan tengah asik menikmati sarapan tersentak ketika suara Taehyung benar-benar menggema.
"Ada apa dengan old man itu?" Decak Yugyeom kesal. Semua saling tatap hingga Kepergian Hoseok membuat mereka kebingungan. Hoseok segera ke lantai atas dengan berlari, entah apa yang membuat Taehyung seperti itu. Hoseok mendekati Taehyung yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan keadaan bathrobe yang terpakai acak hingga memperlihatkan dadanya. "Ada ap-"
"Segera hubungi dokter Choi!" Hoseok terlihat bingung. "Apa yang kau tunggu!!" Bentak Taehyung. "Baiklah".Hoseok segera menghubungi dokter Choi dengan ponselnya. Setelah selesai, Hoseok kembali menyimpan benda persegi itu. "Memang ada apa?" Ujarnya. Taehyung berdecak kesal. "Bocah itu demam" Hoseok tersenyum tipis. "Tenang! Dokter Choi akan segera datang" lalu menepuk bahu Taehyung. Hoseok kembali turun menuju meja makan, belum sempat mendudukan tubuhnya pria itu sudah di hujami berbagai macam pertanyaan.
"Kenapa old man itu? Apa kau berbuat kesalahan? Dia memukulmu? Ada apa dengan nya? Aish!" Tanya Yugyeom bertubi. Hoseok tersenyum tipis hingga membuat semuanya bingung. "Ada apa dengan Taehyung?" Tanya Lisa khawatir. "Ck! Jungkook demam" jawab Hoseok sembari kembali menyantap sarapannya.
"Benarkah?" Tanya Yoongi khawatir. "Aku tak tahu pasti, Taehyung yang mengatakan. Dia menyuruhku segera menghubungi dokter Choi".
"Sampai segitunya hanya karena bocah itu demam" ejek Kai sambil terkekeh pelan.Taehyung menatap Jungkook nan terbaring lemah. Dengan segera ia memakaikan si manis piyama. Mengelus surai hitam nya pelan.
Tok~ tok~
Suara ketukan pintu membuat Taehyung tersetak. "Masuk!" Ujar nya. Lalu sosok manis berjas putih memasuki kamar dengan Hoseok di belakangnya."Pagi tuan Kim" sapa sang dokter ramah. Taehyung hanya berwajah datar. "Cepat periksa dia!" Sang dokter mengangguk dan segera memeriksa kondisi Jungkook. Taehyung tak melepas pandangan nya dari simanis yang terlihat pucat. Hingga akhirnya sang dokter selesai memeriksa kondisi Jungkook.
"Apa yang terjadi?" Tanya Taehyung. Sang dokter tersenyum manis. "Ia hanya kelelahan, dan untuk demamnya bisa segera turun" Taehyung terlihat sedikit tenang.Sang dokter tampak menuliskan resep obat. "Lainkali jangan terlalu memaksakan jika berhubungan intim, itu salah satu penyebabnya" sang dokter sedikit terkekeh. Hoseok pun sama, namun berusaha menahan nya. Taehyung mengangkat bahu tak acuh. "Kau seperti tak tahu aku saja"
"Ya~ aku tahu bagaimana Kim Taehyung dengan otak selangkang nya" jawab si dokter mengejek. "Hoseok! sana bawa kekasihmu!" Hoseok terkekeh dan mengusak surai sang dokter yang tak lain kekasihnya. "Choi Minki ku diusir" ejek Hoseok."Cih dasar, kau yang pergi!" Minki mendorong bahu Hoseok. "Sana tebus obatnya! Masih ada yang ku bicarakan dengan pria itu" Ujar Minki. "Baiklah manis" setelah mengecup pipi Minki, Hoseok segera beranjak keluar dari kamar Taehyung.
"Kuda liar itu" kesal Taehyung. "Kau bilang kekasih ku kuda liar?"
"Hm~ benar bukan?"
"Sialan!" Minki meninju bahu Taehyung, namun tak berpengaruh apa-apa. Hingga membuat si manis terlihat kesal."Ah sudahlah!" Minki menghels nafas kemudian menduduki single sofa di sana. Menatap Jungkook yang masih terbaring lemah. "Hm~ dia kekasihmu?" Tanya Minki. Taehyung mendudukan tubuhnya di sebelah Jungkook, menatap wajah manis nan pucat itu. "Bukan" jawabnya singkat. Minki mengangkat alis bingung. "Lalu?"
"Dia miliku"
"Kenapa begitu?"
"Memangnya kenapa?" Taehyung menatap Minki. "Jangan terlalu sering berhubungan seks setelah ini! Ia sedang rawan, kau tahu? Rapuh". Taehyung kembali menatap Jungkook lamat tanpa menjawab pertanyaan Minki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...