Hai
.
Kafe milik Seokjin tampak sedang ramai. Semua karyawan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, hingga Seokjin pun ikut andil dalam melayani pelanggan. Wonwoo dan Ten tengah menjalani shif di bagian kasir. Merekapun sama sibuknya. Namun setelah beberapa saat keduanya bisa mengobrol sejenak. "Jungkook tak bekerja hari ini, apa ada kabar?" Tanya Ten pada Wonwoo. "Tidak, bahkan pesan ku tak dibaca Mingyu" jawab Wonwoo. "Tapi kulihat akhir-akhir ini Jungkook terlihat pucat""Kau benar, pasti ia sedang sakit" Wonwoo menghela nafas. "Seokjin hyung bilang ia tak apa-apa, tapi Jungkook tak pulang ke apartemennya sejak kemarin" tambah Wonwoo. "Biasanya jika tak pulang, pasti ia menginap di apartment Mingyu" jawab Ten. "Ia bahkan tak membaca pesanku dari pagi" hela Wonwoo. Sejak perkenalan Wonwoo dengan Mingyu, keduanya semakin dekat. Namun belum menjadi sepasang kekasih.
"Hey kalian berhentilah bergosip tentang ku!" Taeyong melewati keduanya dengan sebuah nampan di tangan. "Cih pede sekali" kesal Ten menatap kekasihnya nan tengah menyajikan pesanan. "Kenapa bisa ia begitu sih?" Tanya Wonwoo menatap Taeyong sedikit meringis. "Entahlah" Ten mengangkat bahu tak acuh.
Seokjin kembali kedalam ruangannya setelah dirasa cukup membantu di luar sana. "Dimana Jungkook saat ini" cemas Seokjin. "Pasti ponselnya sengaja ia tinggal" Seokjin menghela nafas. Tentang ponsel, Seokjin sudah membelikan Jungkook benda persegi itu, walau dengan paksaan baru di terima. Tapi si pemuda tak pernah membawa ponsel itu bersama dirinya. Tujuan Seokjin membelikan Jungkook ponsel agar ia mudah di kabari. Namun percuma saja.
"Mingyu juga tak ada kabar" Seokjin memijat pangkal hidungnya nan terasa berdenyut. Ia cemas pada pemuda itu, demi apapun Seokjin sedang kalut sebenarnya. Si pria cantik segera mengambil ponsel dan menghubungi Namjoon.
Namjoon sedang bersama Taehyung nan tengah memeriksa senjata yang akan di jual ke beberapa negara. Benda itu akan menjadi tumpukan uang yang membuat manusia buta olehnya. Hingga dering ponsel membuat Namjoon sedikit menjauh dari sana dan menjawab panggilan dari sang kekasih.
"Ya ada apa?" Suara Namjoon. "Jungkook apa ada kabar?" Tanya Seokjin diseberang sana. Namjoon tampak kebingungan, apa yang harus ia jawab. Pemuda itu tengah berada di mansion bosnya. Terlebih dalam kondisi sakit.
"Namjoon?".
"Huh, ya?"
"Aku tanya sudah ada kabar tentang Jungkook?"
"Ah soal itu, ternyata ia menginap di apartment Mingyu"
"Syukurlah" Namjoon merasa tak enak membohongi kekasihnya. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Hanya itu sekiranya. "Baiklah aku tutup ya?" Tanya Namjoon.
"Ya~ jangan lupa makan!" Namjoon tersenyum mendengar suara Seokjin. "Ya, kau juga"
"Aku tutup ya?"
"Hm~"Setelah sambungan terputus, perlahan senyuman di wajah Namjoon tampak mulai memudar. Masih merasa bersalah membohongi sang kekasih tentang siapa ia sebenarnya. Yang Seokjin tahu, Namjoon itu adalah Ceo di salah satu cabang perusahaan GoldenK. Perusahaan yang dimiliki Taehyung. Perusahaan nan bergerak dalam berbagai industri.
Dan GoldenK adalah bisnis bersih yang dimiliki Taehyung, dengan cara kerja yang sama sekali tak pernah tersentuh tangan kotor. Semua itu membuahkan hasil, GoldenK sudah menjadi perusahan besar serta banyak cabang diluar sana.
Jadi Namjoon juga memiliki dua identitas. Di dunia depan serta belakang. Namun sesibuk-sibuknya Namjoon dengan perusahaan itu, ia masih sempat menemani Taehyung dengan bisnis kotornya.Namjoon kembali berdiri di belakang Taehyung yang asik bicara dengan seorang pria tinggi berambut coklat, memiliki mata berwarna hijau yang membicarakan transaksi kali ini. Setelah sedikit berbincang, pria asing itu berlalu menjauhi Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...