Hari itu dimana Jungkook kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya. Dirinya sendiri dirawat dengan baik oleh seorang pria tampan dan baik hati. Dirinya tak lagi sendiri di jalanan, tak lagi kelaparan. Dan yang paling membuatnya bahagia adalah, dirinya tak lagi kesepian dan tenggelam dalam kesedihan. Sebab Namjoon benar-benar memberinya semangat dan tak mengabaikan dirinya yang notabene orang asing. Diusia sekecil itu ia tak mengenal betapa kejamnya dunia. Namun sebuah peristiwa yang membuat dirinya kehilangan sang orang tua adalah kenangan terburuk.
Bicara tentang sapu tangan yang di temukan oleh si empu, kilasan masa lalu itu teringat jelas oleh si manis, bagaimana cerita dibalik sapu tangan itu.
Flashback
Seorang bocah lelaki berumur 10 tahun tampak asik duduk di tepi danau. Danau yang berada di belakang bangunan tua yang dikelilingi rumput liar nan tinggi.
Bagaimana bocah manis itu berada disana? Entahlah, tatapan nanar menyiratkan luka. Dirinya hanya duduk diam sembari melempar sebuah batu kecil pada danau, hingga air yang tadinya tenang tampak bergelombang kecil. Jeon Jungkook beberapa hari lalu kehilangan sang orang tua, sebab itulah dirinya tampak merana. Tak ada lagi pelukan hangat, tak ada lagi yang memarahinya, dan tak ada lagi kedua sosok yang membuat hatinya mengangat. Diumur sekecil itu, Jungkook sudah kehilangan kedua cahayanya.Jungkook masih sibuk melempar batu kecil, kebahagiaan tersendiri mengacaukan air yang tenang. Hingga suara rumput yang bergesekan membuat Jungkook menghentikan kegiatannya. Seperti ada yang bergerak berjalan hingga suara rumput itu terdengar nyaring. Jungkook berdiri dari duduknya, menatap kearah sumber suara, terlihat pergerakan kecil berada sedikit jauh dari posisinya. Bocah manis dengan rasa penasaran tinggi itu perlahan melangkah mendekati sumber suara.
Memang dirinya takut, bagaimana jika itu adalah hewan buas? Atau orang jahat? Namun Jungkook tak peduli, dirinya semakin dekat. Keringat membasahi dahinya serta tampak meneguk saliva gugup. Selangkah lagi dan tangan kecil itu terulur untuk menyingkap rumput yang menghalangi pandangannya.
Si manis terdiam menatap pandangan didepannya. Seorang pria berkemeja putih duduk dengan perut yang bersimbah darah. Jungkook menegang. Pria itu menatap bocah manis dengan wajah datarnya. Sedikit tersentak kenapa bocah itu ada di tempat ini. "Tu-tuan tak apa?" suara Jungkook halus. Si pria terdiam dan terus menatap si bocah manis lamat. Jungkook terlihat cemas dan mendekati si pria, berjongkok di sebelahnya. "Anda terluka, kenapa disini?" si manis kembali bertanya, namun tak sepatah katapun yang pria itu lontarkan. Jungkook gelagapan dan menatap tangan si pria yang memegangi luka di perutnya. Banyak darah yang keluar dan pria itu tampak sedikit pucat.
Bocah manis itu meronggoh saku celananya dan mengambil sebuah sapu tangan putih. "Tu-tuan, ta-tahan dengan ini" suaranya bergetar. Ia takut ketika darah itu tak berhenti keluar. Jungkook mengangkat tangan yang menutupi luka itu, tangan si pria yang bahkan sudah berwarna merah. Lalu meletakan sapu tangannya pada perut si pria yang terluka. "Tuan tekanlah" lirihnya pelan. Hingga si pria menuruti kata si bocah manis, menekan lukanya yang sudah ditutupi sapu tangan milik Jungkook.
"Tuan, apa perlu aku meminta bantuan?" tanya Jungkook tampak khawatir. Pria itu masih menatap si bocah manis lamat, hingga akhirnya pria itu menggeleng pelan. "Kenapa? Anda bisa kehilangan banyak darah" cemas si manis. "Tidak, pergilah!" suara si pria tegas. Jungkook terdiam, ia tak tega meninggalkan si pria. Bagaimana jika pria itu mati dan menggetayanginya. "Apa tak butuh pertolongan?" tanya Jungkook sekali lagi. Si pria menatap Jungkook dengan tatapan tajamnya hingga bocah manis itu tertunduk takut.
Perlahan Jungkook berdiri dengan tubuh gemetar. Masih menunduk dan perlahan melihat pria itu yang masih setia menatap dirinya lamat. Jungkook meneguk salivanya, memainkan jemari dan akhirnya berlalu meninggalkan si pria.
Pria itu menatap si bocah manis yang sudah tenggelam di balik rumput yang menjulang tinggi. Menatap perut yang teruluka, lebih tepatnya sapu tangan si bocah yang sudah berlumur darahnya. Entah kenapa pria itu kini tersenyum tipis. Dan lama kelamaan senyuman itu berubah menjadi kekehan yang terdengar sedikit creepy.Flashback End
Jungkook mengingatnya, bagaimana ia menolong si pria dengan polosnya. "Dia pria yang waktu itu?" lirih si manis pelan.
"Aku tak ingat betul wajahnya, tapi apa betul pria itu Taehyung?" batin Jungkook.
Jungkook melirik kotak yang semula menyimpan sapu tangan miliknya, mengambil sebuah syal maroon yang berada dalam kotak yang sama. Alis si manis bertaut menatap syal itu lamat. "Apa ini juga milikku?" gumamnya.
Bicara tentang syal, Jungkook juga kehilangan syal miliknya saat berumur 10 tahun. Beberapa hari setelah ia menolong si pria dengan sapu tangan miliknya.Flashback
Saat itu ketika musim dingin, Jungkook kecil baru saja keluar dari sebuah super market. Dengan mantel tebal serta syal maroon yang melingkar di lehernya. Udara begitu dingin serta hujan salju juga menghujam. Si manis berjalan hendak kembali pulang ke apartemen Namjoon. Pria yang saat itu bersedia merawatnya.
Kakinya melangkah melewati sebuah taman, taman yang biasanya ramai kini tampak sepi. Dengan langkah riang, si manis menatap ke arah taman. Hingga pandangannya berhenti pada seseorang yang tengah duduk di bangku taman. Posisi memunggunginya. Pria itu hanya memakai kemeja berwarna Navy tipis, bahkan tanpa mantel ataupun pakaian yang biasa di pakai banyak orang ketika musim dingin.
Hati kecilnya tergerak mendekati si pria. Dengan langkah tenang si manis berjalan ke arah pria asing itu. Hingga kini posisinya dekat dengan si pria. Si manis sedikit tersentak ketika melihat pria di dekatnya. "Tu-tuan yang waktu itu?" suara Jungkook sontak membuat si pria menoleh dan menatap dirinya. Pria yang saat ini duduk dengan tenangnya adalah pria yang pernah di tolong si manis ketika di danau.
Si pria menatap Jungkook yang terlihat gugup, jemari yang saling meremas terkesan tampak lucu. Jangan lupakan pipi dan hidung yang memerah karena cuaca dingin. "Tu-tuan sudah sembuh?" tanya Jungkook pelan, kepalanya tertunduk hanya menatap jemarinya yang ia mainkan. Si pria tak bersuara, dirinya hanya menatap sosok bocah manis yang khawatir akannya. Hingga senyuman tipis menghiasi wajah si pria, hanya sebentar karena Jungkook kembali mengangkat wajahnya. Menatap si pria yang hanya diam dengan tenangnya.
Jungkook mendekat, tepat berdiri di depan si pria. Posisi keduanya sama tinggi karena pria itu duduk pada kursi taman.
Si manis tampak melepas syal maroon miliknya, tangan putih itu terulur dan memakaikan syal itu pada si pria. "Nanti tuan bisa sakit" Jungkook tersenyum manis dan mundur selangkah. Pria tampan itu bahkan hanya diam, dengan pandangan yang tak lepas dari si bocah manis.
"Tae! Disini kau" suara seorang pria yang tiba-tiba menghampiri mereka.
Benar, pria yang di tolong oleh si manis adalah Kim Taehyung.Jungkook yang merasa pria yang datang adalah teman Taehyung, memutuskan untuk pergi. Sebelumnya si manis tersenyum dan kemudian berlari kecil meninggalkan si pria yang tak henti memandanginya. Setelah kepergian Jungkook, Taehyung melepas syal yang sebelumnya dipasangkan oleh si manis. Menatap benda hangat itu yang kemudian ia tersenyum tipis.
Flashback End
Jungkook menaruh kembali kedua benda itu. Tak menyangka selama ini ia sudah pernah berinteraksi dengan Taehyung. Bahkan sudah 7 tahun yang lalu. "Tae-Taehyung?" lirihnya tak percaya. Mata si manis berkaca-kaca, entah kenapa hatinya merasa hangat. Kenangan lama itu membuatnya tersenyum. "Pria itu memang Taehyung?".
Ingatkan jika Jungkook pernah bermimpi tentang seorang bocah laki-laki dan seorang pria yang tampan. Bodoh sekali ia melupakan kenangan manis itu. Sekarang Jungkook sudah tahu semuanya, Taehyung adalah pria yang sering tak sengaja bertemu dengan dirinya. Pria yang pernah berkata bahwa dirinya adalah milik pria itu.
"A-aku menemukanmu"
.
Tbc~
Nulis ini dalam keadaan magh kambuh maaf kl ngelantur
Pasti udh pada tahu kalau pria yg bersama Jungkook kecil itu Taehyung, alur mainstream gini ehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...