Kesalahan gua, terlalu banyak memasukan cerita dari other cast, jadi bakal sedikit mengurangi cerita dari beberapa other cast.
Sama alur nya nyiput bgt maap:').
"Terima kasih" Jungkook membungkuk kan badan nya memberi salam pada Taehyung setelah turun dari mobil pria itu. Hingga mobil yang di tumpangi Taehyung melesat meninggal kan sekolah si pemuda. Jungkook membalikan badan menuju kelas nya setelah mobil Taehyung hilang di perbelokan.
Sekolah masih sepi, bahkan hanya Jungkook yang baru datang. Memang sengaja datang lebih awal, karena tak mungkin datang ketika sudah banyak siswa di sekolah ini. Itu hanya akan jadi petaka baginya, apalagi kalau bukan bullyan.
Dengan tenang Jungkook memasuki halaman sekolah, menatap sekeliling dengan decakan kagum. "Tak ku sangka aku bisa sekolah di sini" senyum pemuda itu tampak merekah. "Jungkook-ah" suara seseorang memanggil diri nya. Jungkook menoleh ke arah pemuda itu. "Mingyu?" ujar Jungkook dengan senyuman nya. "Kau juga suka datang pagi?" tanya Jungkook setelah Mingyu berada di hadapan nya. "Tidak juga, malah aku sangat benci harus datang pagi serta bangun lebih awal" keluh si pemuda tan. "Kenapa? Tapi ku lihat kau selalu datang lebih awal" tanya Jungkook penasaran.
Mingyu menatap Jungkook dengan cengiran nya. "Karena kau aku datang lebih awal hehe" Jungkook menautkan alis bingung. "Kenapa aku?"
"Memang nya tak boleh?"
"Huh? Ya, terserah kau sajalah" Jungkook meninggalkan Mingyu dan melanjutkan perjalanan nya, kemudian pemuda tan itu menyusul. "Oh ya ada yang akan ku tanyakan" Jungkook menghentikan langkahnya hingga Mingyu pun mengikutinya. "Ada apa?" jawab si pemuda tan."Kemarin saat kau mengajak ku ke taman belakang, kenapa kau menghilang? dan tiba-tiba saja Taeh-" Jungkook hampir melafalkan nama Taehyung, ia mengatupkan mulut nya lalu kembali melanjutkan. "Maksudku, tiba-tiba saja kau menghilang, kau meninggalkan ku?" ujar Jungkook dengan nada sedikit kesal. Mingyu menautkan alis serta memasang ekspresi bingung.
"Bukan nya kau yang meninggalkan ku? Seharusnya aku yang bertanya" Mingyu memutar mata malas, si pemuda manis pun merasa kebingungan. Namun ada betulnya apa yang pemuda tan itu katakan, bahwa Jungkook memang meninggalkan nya dan pergi bersama Taehyung. "Eung~ itu.." Jungkook menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, ia bingung bagaimana menjelaskan nya, serta kenapa tiba-tiba Taehyung berada di belakang nya, sedangkan ia masih sibuk bicara pada Mingyu.
Jungkook melebarkan matanya lalu menatap Mingyu khawatir. "Kau tak apa kan? Kau tak luka kan? Dia tak melakukan apapun kan pada mu?" tanya Jungkook bertubi-tubi sambil memutar dan memeriksa tubuh pemuda tinggi di depan nya. "Kau kenapa sih?" kesal Mingyu sambil menjauh dari Jungkook. "Kau baik-baik saja kan?" seolah tuli Jungkook malah balik bertanya. "Seperti yang kau lihat aku tak apa. Ayolah ada apa dengan mu? Dan siapa dia yang kau maksud?" tanya Mingyu penasaran. Jungkook menghela nafas lega, lalu pergi begitu saja meninggalkan Mingyu. Pemuda tan itu mendelik dan segera menyusul Jungkook di depan nya.
"Hey setidak nya jawab!" ujar Mingyu menuntut jawaban. Jungkook menghela nafas lalu menunduk menatap lantai. "Ada waktunya aku memberi tahu mu" Jungkook mengarahkan pandangan ke arah Mingyu. Pemuda tan itu menghela nafas. "Yasudah, ayo!" Mingyu merangkul bahu Jungkook dan melanjutkan perjalanan mereka.
.
Di lain tempat, tepatnya di Park Group, sebuah perusahaan besar yang begerak di berbagai industri yang dipimpin oleh seorang pria tampan bernama Park Jimin.
Yoongi tengah mengemas barang-barang milik nya, memasukan nya kedalam sebuah dus dengan ekspresi datar tanpa banyak bicara. "Yoongi-ssi, sayang sekali kau resign dari perusahaan ini, aku jadi tak punya teman lagi" ujar seorang wanita yang tampak lesu. Yoongi menghela nafas lalu menatap si wanita. "Ayolah Jisoo-ssi ada ponsel ngomong-ngomong, kau seperti orang kulot saja" jawab Yoongi sambil terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...