"Ah hyung, jika hukuman nya seperti ini aku mau-mau saja" Jungkook tampak senang. "Ya~ ya~ habiskan! Awas saja kalau tidak" balas Seokjin dengan memasang wajah yang tampak garang dibuat-buat. Jungkook mengangguk semangat. "Aye aye captain" Mingyu hanya geleng kepala melihat pemuda manis di depan nya begitupun dengan Seokjin.
Jika kalian bertanya hukuman apa yang diberikan Seokjin, jawabannya ialah pria cantik itu menyuguhkan berbagai masakan kepada si manis. Tak heran Jungkook terlihat begitu senang dibuatnya.
Ayolah~ masakan Seokjin adalah hal kedua yang disukai Jungkook setelah Taehyung tentunya. Tak ada yang bisa menggantikan pisisi pria itu di hatinya.Setelah beberapa waktu, Jungkook telah menghabiskan semua yang di sajikan Seokjin, menyandarkan tubuhnya semabari mengelus perut yang terasa begitu penuh. Kini Seokjin pun sudah bergabung dengan kedua pemuda itu.
"Hyung ngomong-ngomong kapan pernikahanmu? Aku sudah tak sabar" Jungkook berujar antusias. Pria cantik itu tersenyum manis. "Tiga bulan lagi".
Jungkook terlihat begitu senang atas pernikahan Seokjin dan juga Namjoon yang semakin dekat, Jungkook benar-benar menyayangi keduanya. Mereka sudah seperti ayah dan ibu bagi si pemuda manis.Jungkook memegang tangan Seokjin di hadapannya. "Hyung semoga kau bahagia dan pernikahanmu semoga selalu dalam lindungan tuhan, aku begitu menyayangi kalian. Terimakasih sudah menjadi ayah dan ibuku selama ini, aku tak akan melupakan jasa kalian" wajah Jungkook tampak sendu namun ia berusaha untuk tersenyum. Seokjin menatap pemuda manis depannya hanya bisa tersenyum manis dan ikut memegang tangan Jungkook yang berada di atas tangannya. "Kau juga, raihlah kebahagiaanmu dan jangan lepaskan. Aku juga menyayangimu" keduanya terkekeh dan duduk seperti semula. Mingyu yang melihat interaksi antara dua sosok manis di depannya hanya bisa diam memberi mereka waktu. Konyol jika ia tiba-tiba ikut bicara, kan ia bukan siapa-siapa :')
Pemuda tan itu sedari tadi mengedarkan pandangan keseluruh kafe mencari sosok manis yang berhasil mencuri hatinya. Ya siapa lagi kalau bukan Wonwoo.
Posisi mereka saat ini berada di sudut kafe, karena sedikit pengunjung yang mau duduk disana. "Oh ya hyung, dari tadi aku tak melihat Wonwoo hyung dan juga Taemin hyung, mereka kemana?" ujar Jungkook sambil mengedarkan pandangan dan matanya berhenti sosok pemuda asing yang tengah menangani bagian kasir, dan seorang pemuda asing lagi tengah membawakan pesanan kepada pengunjung. Semua pegawai baru kecuali Minho."Ah itu, mereka sedang ujian akhir semester dan meminta cuti selama seminggu" jawab Seokjin. "Ah pantas saja Wonwoo sama sekali tak memberi kabar" Mingyu bersuara pelan. "Ia tak mengabari mu?" tanya Jungkook dengan wajah lucunya. Mingyu hanya mengidikan bahu.
"Ya begitulah, kukira ia bosan denganku"
"Mana mungkin ia bosan denganmu? Bertemu denganmu saja wajahnya merah begitu" bantah si manis tak terima. Seokjin yang melihat percakapan kedua pemuda di depannya hanya terkekeh pelan."Jungkook, ayo menginap malam ini. Kami merindukanmu" Seokjin berujar dengan wajah memelas. Sedangkan Jungkook terlihat bingung. Bagaimana ia akan menjelaskannya? Ia berada di bawah kuasa Taehyung, jika ingin, bukankah ia harus meminta izin dahulu pada pria itu?.
Jungkook menggigit bibirnya gugup dan mengarahkan pandangannya pada pemuda tan disampingnya. Mingyu yang mengerti memberikan kode dengan menggelengkan kepalanya pelan."Bagaimana Jungkook" suara Seokjin.
"Ah, a-akan ku pikirkan dulu hyung" jawab si manis gagap. Seokjin menghela nafas dan mengangguk.
"Yasudah, datanglah kapanpun kau mau. Pintu rumah kami selalu terbuka untukmu, mengerti?" Jungkook mengangguk antusias."Baiklah, aku harus melanjutkan kerjaan. Apa kalian tetap disini atau ingin pergi?"
"Kita akan pergi hyung" Mingyu langsung menanggapi sebelum Jungkook bersuara. Si manis hanya diam, setelahnya mengikuti kemauan si pemuda tan.
"Baiklah, selamat bersenang-senang" Seokjin berujar senang dan beranjak dari duduk meninggalkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fiksi Penggemar'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...