Jungkook kembali ke kafe, kepala nya berkecamuk ketika mengingat hal tadi. Si pemuda memasuki kafe dan di sambut oleh Mingyu dan Wonwoo dengan raut khawatir. "Jungkook kau tak apa kan?" ujar Wonwoo sambil memegang kedua bahu pemuda itu. Jungkook tersenyum tipis dan mengangguk. "Kalau sampai kau celaka, dia akan habis di tangan ku" kesal Mingyu. "Lagi pula pria tua itu siapa sih? Kenapa bisa menyeretmu seenaknya begitu?" Jungkook meneguk saliva gugup lalu tersenyum canggung.
"Tidak ada, kau penasaran sekali sih, ada banyak pelanggan, aku harus bekerja" setelahnya Jungkook pergi begitu saja tanpa menjawab satupun pertanyaan Mingyu. Wonwoo menatap punggung Jungkook nanar kemudian menghela nafas. "Baiklah, Mingyu kurasa aku harus kembali bekerja, ku tinggal tak masalah kan?" Mingyu tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, tak apa" Wonwoo tersipu entah kenapa, lalu pergi menuju dapur.
Mingyu kembali duduk di tempat nya semula, sembari mengamati Wonwoo yang tengah melayani pelanggan. Sesekali Mingyu akan melambai jika Wonwoo melihat dirinya, hingga pemuda itu di buat merona.
.
Hari sudah malam dan Mingyu sudah pulang duluan. Setelah membersihkan kafe Jungkook segera mengganti seragam pelayan nya. Hanya Jungkook yang masih tinggal, karena yang lain sudah pulang duluan. Ia hanya merasa tak enak karena sering izin, jadi Jungkook bekerja keras untuk membayar nya.
Jungkook mengunci pintu kafe dengan kunci cadangan yang di berikan Seokjin, lalu berjalan menuju apartemen bobrok nya.Jungkook merasa lelah sekali, apalagi memikirkan ucapan Taehyung. Jungkook tersenyum miris mengingat Taehyung hanya menginginkan tubuh nya, seketika Jungkook menyalahkan rasa cinta nya pada Taehyung. Kenapa ia harus jatuh cinta pada pria diktator itu? Rasa itu hanya akan membuat dirinya tersiksa, bahkan tak bisa membenci sosok Taehyung sebagaimana pun pria itu menyakitinya.
Jungkook memasuki jalan yang sepi, namun tiba-tiba beberapa pria menghadang dirinya. "Mau apa kalian?" Suara Jungkook. Ada 4 orang pria yang tengah mengepung nya. Dengan cepat salah satu dari mereka tiba-tiba mendekat dan menahan kedua lengan Jungkook ke belakang. "Lepaskan brengsek!" Jungkook berusaha berontak, pria itu menutup hidung Jungkook dengan sebuah sapu tangan. Ia tahu sapu tangan itu terdapat bius, dan Jungkook telat menyadari nya. Namun dengan gerakan terbatas, Jungkook membungkuk kan badan lalu membanting tubuh pria yang memegangi dirinya. Belum sempat melarikan diri seorang pria lagi menendang tubuh si pemuda hingga terhempas ke dinding.
"Akhh" Jungkook meringis menahan sakit di perut serta punggungnya. Lagi-lagi pria itu menarik kerah baju Jungkook dan menghujuami wajah nya dengan sebuah pukulan. Si pemuda kembali tersungkur dengan bibir yang sobek. Dengan sisa kekuatan nya Jungkook kembali bangkit dan balik memukul wajah pria itu kemudian lari dengan menahan sakit di bagian perutnya. "Sialan!" Jungkook masih berlari dengan dua orang pria mengejar dirinya.
Namun Jungkook tak menaruh curiga, tiba-tiba seorang pria sudah berdiri tepat di depan nya. Ia meneguk saliva berat, lalu menoleh ke belakang dan dua pria yang mengejar dirinya tadi semakin dekat. "Apa yang kalian inginkan?" Suara Jungkook gemetar, dan efek bius sedikit demi sedikit mulai bereaksi. "Tak usah melawan! Cukup ikut bersama ku dan kau selamat!" Ujar pria itu tersenyum remeh. "Tak akan!" Jungkook hendak kembali berlari, namun sebuah pisau sudah siap menggorok lehernya.
"Lari lagi bersiaplah untuk berakhir disini" Jungkook menegang, tak berani menggerakan tubuhnya, mengingat sebuah benda pipih yang dapat merenggut nyawa kapan saja. "Kenapa menculik ku?" Suara Jungkook berusaha tenang, dan mulai sedikit lemas akibat obat bius. "Apapun itu bukan urusan ku, yang penting bagi ku, kau ku bawa ke hadapan seseorang, lalu uang yang ku dapatkan" Jungkook memejamkan mata, merasa lelah sekali dengan hidupnya, jika dipikirkan lagi ada baik nya ia mati saja, bahkan Jungkook sudah pernah memikirkan ini sebelum nya. "Silakan bawa aku! Aku juga sudah... Su-sudah lelah" Jungkook semakin lemas, namun mencoba menahan kesadaran nya.
Slash~
Bersamaan dengan itu darah menciprat kemana-mana. Pria yang menahan Jungkook tumbang dengan leher yang tersayat. Jungkook sedikit oleng hingga seseorang menahan tubuhnya. "Brengsek!" Si pria yang berdiri di depan Jungkook mengumpat ketika melihat rekan nya tewas dengan sekali sayatan pada lehernya. Jungkook menatap tubuh pria yang tergeletak dengan darah yang mengalir deras dari lehernya. "Tunggu disini" Jungkook menoleh kearah orang yang menolong dirinya. Dengan kesadaran yang mulai menipis, namun Jungkook tahu siapa orang itu.
"Mingyu" lirih Jungkook, kemudian hilang kesadaran, Mingyu merangkul tubuh Jungkook yang pingsan lalu menyandarkan tubuh pemuda manis itu pada dinding. Kemudian menatap pria yang hendak mencelakai Jungkook. "Lebih baik kau pergi dari pada bernasib sama dengan rekan mu!" Ujar Mingyu tenang, pemuda tan itu memegang sebuah pisau lipat nan berlumur darah, serta seragam dan wajah tampan nya yang ikut ternoda. Pria itu tersenyum remeh lalu tertawa kecil.
"Haha lebih baik kau pulang dan tidur di bawah ketiak ibumu bocah, minggirlah! Dan biarkan aku membawa pemuda itu" pria itu bahkan tak takut jika Mingyu akan menyerang dirinya. Bahkan tak peduli kemana kedua rekan nya menghilang. "Tsk! Oh ya? Sayang nya aku yatim piatu, kemana aku harus bersembunyi?" Ujar Mingyu terdengar ketakutan, namun setelah itu si pemuda tan tertawa terbahak. "Haha aku tak butuh orang tua, yang ku butuhkan kau menyerahkan diri lalu beritahu siapa yang menyuruh mu!" Sambil memasang senyum miring nya.
"Kau tak mau? Baiklah jika begitu kita bertarung secara jantan saja, bagaimana?" Mingyu menjatuhkan pisau lipatnya. Pria itu tersenyum remeh dan ikut melempar pistol yang berada di balik jaket kulit nya. "Baiklah, jangan menangis jika kalah" si pria sudah memasang kuda-kuda, Mingyu pun sama. "Ayo! Aku tak memukul bocah, silakan kau maju duluan!" Mingyu menyeringai, kemudian maju dengan melayangkan sebuah pukulan pada wajah si pria, namun pria itu berhasil mengelak. "Haha~ hanya itu kemampuan mu huh? Bodoh seka-"
Krak~
Mingyu menendang kuat kepala si pria hingga tersungkur sambil memegangi leher nya. Namun pria itu kembali tertawa. "Hahaha~ lumayan" si pria kembali bangkit dan mencoba melayangkan pukulan nya pada Mingyu. Namun sia-sia, Mingyu berhasil mengelak, pria itu bahkan terus melayangkan pukulan nya yang hanya mengenai angin. "Brengsek kau bocah!" Si pria mengeluarkan sibilah pisau di balik jaket nya. Tanpa pikir panjang, ia menyerang Mingyu dengan benda itu. Dengan tenang pemuda tan itu menangkis tangan si pria dengan tendangan hingga pisau yang ia pegang terjatuh. "Tsk! Bicara soal bocah, siapa yang curang" ujar Mingyu remeh. "Persetan!"
Bruk~
Tubuh si pria tumbang seketika, hingga Mingyu pun mengumpat di buatnya. "Fuck!"
"Calm down dude!" jawab seseorang yang membuat si pria tumbang. "Kau terlalu mengulur waktu, bukan gayaku sekali" sambung nya. "Tsk! Mengulur waktu adalah gayaku"
"Ya~ ya~ terserah!".
Tbc~
Aloha perlu sedikit di jelas kan ngga nih? Knp Jungkook yg udah kena bius tapi ga langsung pingsan?
Yang udah tau cukup iyain aja haha
Bius itu ga langsung bereaksi, dan setahu ku sih butuh beberapa menit buat reaksi bius nya. Ya kali kaya lu minum obat susah bab langsung ngecrot/? 😂Sekian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...