Aku terbangun dari tidur dengan mata yang masih sayu. Duduk perlahan namun tak menemukan Taehyung disisiku. Menatap jam dinding, menunjukan pukul 08.58. Tak biasanya aku bangun jam segini. Aku selalu bangun pukul lima, sudah kebiasaan. Sepertinya karena terlalu lelah menangis hingga membuatku kesiangan. Aku mulai beranjak menuju kamar Mandi membersihkan diri.
Setelah selesai dengan kegiatan mandi serta sudah berpakaian. Aku merapikan ranjang dan merapikan kamar ini. Jika dipikir, posisiku saat ini beruntung atau bukan? Tinggal bersama pria yang begitu di puja diluar sana. Namun tampaknya mereka tak tahu jika sosok Taehyung adalah seorang pebisnis kotor. Apa jadinya jika mereka tahu? Mungkin Taehyung tak aman dinegara ini. Aku menyapu pandangan kesekeliling kamar, sudah seminggu lebih pula aku menempati kamar ini bersama Taehyung. Kakiku melangkah mendekati meja nakas, dengan tangan terulur membuka salah satu laci. Tak ingin apa-apa, hanya penasaran saja. Kurasa kamar ini seperti kamar biasa, maksudku, Taehyung tak punya barang pribadi di kamar ini. Namun terkadang ia juga tak tidur bersamaku disini, entahlah.
Laci itu terbuka, dan kosong tidak ada apapun. Aku tak menarik sepenuhnya, hanya setengah dan saat itu aku melihat ujung sebuah kertas dan aku menarik laci itu sepenuhnya. Mengambil kertas itu dan ini adalah selembar foto. Foto seorang wanita cantik tengah tersenyum manis pada kamera.
Siapa wanita ini? Apa ia kekasih Taehyung? Jika iya, apa yang harus kulakukan?. Aku menatap selembar foto itu lalu menaruhnya kembali dan menutup laci ini. Menghela nafas dan merebahkan tubuh ke ranjang, menatap langit-langit kamar.
Huft~ kenapa sulit sekali hanya berada disisimu, bahkan aku tak terlalu berharap kau jadi milikku.
Dan tak mungkin selamanya aku akan disini tanpa status ataupun ikatan dengan Taehyung. Kecuali jika aku menjadi salah satu anak buahnya."Huh! Tunggu dulu" sebuah ide melintas di kepalaku. Dengan reflek aku duduk. "Kurasa menjadi anak buahnya tak buruk, dan aku bisa terus melihatnya. Walau ia tak menjadi milikku. Kurasa ide yang bagus" dengan semangat aku beranjak keluar kamar, menemui siapapun yang bisa mengajariku ilmu mereka.
Menuruni anak tangga dengan tergesa dan menyapu pandangan kesekeliling mansion ini. Namun nihil aku tak melihat siapapun. Hingga aku memutuskan berlari kecil ke taman belakang, entah kenapa rasanya semangat sekali.Bruk~
"Jungkook kenapa berlari?" aku menabrak Mingyu cukup kuat dengan kepalaku membentur dadanya. Mengelus keningku dengan kesal. "Huh, kebetulan kau disini" ujarku dengan senang, ku harap Mingyu bersedia mengajariku. "Ada apa? Kau butuh sesuatu?" tanya Mingyu. "Ya~ aku butuh kau mengajariku beberapa ilmu bela diri ataupun menembak dan apalah itu namanya. Tolong ajari aku" mohonku sembari memelas. "Huh? Untuk apa?" alisnya bertaut.
"Eung~ untuk bekalku menjadi salah satu dari kalian" ujarku lagi dengan semangat. "He? Apa maksudmu? Jangan macam-macam, kurasa kau hanya suntuk terus berada disini dan kuyakin kau belum sarapan. Ayo sarapan dulu!" Mingyu memutar tubuhku dan mendorongku kembali kedalam mansion. "Hey! Hey! Tak apa bagiku tak sarapan, ajari dulu aku ilmumu agar aku bisa menjadi seperti kalian" protesku, Mingyu tak peduli, bahkan terus mendorongku menuju meja makan. "Duduklah yang manis" kemudian mendudukanku disalah satu kursi meja makan. "Mingyu~" protesku dengan nada merajuk. "Diamlah dan duduk yang manis" perintahnya. Bukan ini yang ku harapkan, kukira Mingyu dengan senang hati membantu. Ternyata sebaliknya. Aku terus menatap Mingyu kesal, ia duduk di hadapanku. "Mingyu-"
"Ini sarapannya tuan" potong bibi Jung sembari menaruh sarapan di hadapanku. "Terimakasih bibi" ujarku tersenyum dan bibi Jung berlalu meninggalkan meja makan."Ming-"
"Makan Jung!" potongnya. Dengan kesal aku mulai memakan sandwich tuna dengan kasar. "Ayolah-"
"Jungkook~" oh shit. Aku tak mau membuatnya marah. Akupun menunduk dan sibuk dengan sandwich ini. Tak ingin membuatnya marah, cukup waktu itu saja. Menyeramkan tapi menyebalkan.
Setelah menghabiskan sandwich dan terakhir aku meneguk segelas susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfic'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...