Jungkook POV
Aku menyapu pandangan sekeliling taman, suka sekali, taman ini terlihat segar. Namun tak ada siapa-siapa disini, aneh. Hingga pandanganku jatuh pada seorang bocah laki-laki berambut hitam berpipi chubby tengah duduk memeluk lutut dengan pandangan kosong. Oh kenapa bocah itu, ia terlihat menyedihkan. Baru kaki ini melangkah ingin mendekatinya namun seorang pria bersetelan jas sudah mendekati si bocah. Ia berdiri di depan bocah itu hingga wajahnya tak kelihatan olehku. Aku sedikit berpindah hingga melihat pria itu memberikan setangkai lolipop. Aku tak bisa melihat wajahnya, hanya sisi wajah saja. Hingga bocah itu mendongak menatap pria di depannya.
Anak itu diam tanpa bicara, bahkan tangan pria itu masih terulur memegang setangkai lolipop. Hingga akhirnya tangan kecil itu terangkat perlahan mengambil setangkai lolipop di tangan si pria. Aku masih diam mengamati, jika pria itu ingin berbuat macam-macam aku bisa mencegahnya.
Si pria mengacak surai hitam bocah itu. Bahkan anak itu diam tanpa berkata apa-apa, namun ia masih memandang pria di depannya. Hingga aku menganga melihat pria itu mengecup bibir si bocah. Menutup mulutku tak percaya. Apa ia seorang pedhopile?
"Kau milikku!" Suara bariton nan familiar, hingga dengan reflek aku mundur dan menginjak sebuah ranting. Bocah itu menatapku, kemudian si pria menoleh dengan senyuman miringnya.
Normal POV
Jungkook langsung duduk dengan nafas memburu. Menatap sekeliling kamar dan tak ada Taehyung di sampingnya. "Apa itu?" lirihnya sembari menyibak poni nan basah oleh keringat. "Mimpi" Jungkook mengigit bibir bawah kemudian menghela nafas. Menyingkirkan selimut dan menatap tubuhnya yang sudah berpiyama. Setidaknya Taehyung tak membiarkannya tidur dalam keadaan telanjang.
Melangkah perlahan keluar kamar hendak kedapur. Tenggorokannya terasa kering. Menuruni anak tangga kemudian memasuki dapur. Jungkook mengambil sebuah gelas, membuka kulkas kemudian membawa sebotol air mineral dan menuangkannya. Jungkook meneguk air dingin nan membasahi tenggorokan. Kembali meletakan gelas dan beranjak ingin kembali ke kamar. "Jam berapa sekarang?" gumam Jungkook dan melangkah menuju ruang tamu.
Si manis tersentak ketika melihat Taehyung disana dengan segelas sampanye. Ia ragu, mendekati atau tidak. Dan ahkhirnya mengurungkan niat dan berbalik. "Kenapa kembali?" Jungkook menghentikan langkahnya dan memainkan jemari. "Kemarilah" suara Taehyung lagi. Dengan langkah pelan, Jungkook mendekati si pria. Taehyung dengan piyama satin biru tua serta segelas sampanye di tangan.
Jungkook menggigit bibir melihat penampilan Taehyung nan selalu tampak sempurna dan mempesona. Jungkook untuk kesekian kalinya jatuh cinta pada sosok itu.
Taehyung menaruh gelasnya dan menatap Jungkook. Menepuk pahanya menyuruh si pemuda duduk di pangkuanya.Dengan ragu Jungkook mendekati Taehyung dan duduk di pangkuan si pria dengan posisi menyamping. Tepat setelah Jungkook duduk, lengan itu melingkari pinggang si manis. Jungkook hanya diam tanpa bicara, menatap Taehyung kemudian menggalungkan sebelah tangannya pada leher si pria. Taehyung tersenyum tipis dan melumat bibir nan selalu tampak ranum milik si manis. Keduanya berpangut seolah tak ada hari esok. Entah sebengkak apa bibir Jungkook.
Ruangan yang sunyi di dominasi oleh suara decakan lidah nan saling bermain. Taehyung tampak menarik bibir bawah Jungkook sebelum melepas tautannya. Menatap si manis dengan rona merah serta nafas memburu. Tangan Taehyung terulur menghapus jejak saliva di dagu Jungkook. "Maafkan aku" cicit Jungkook pelan, menunduk tanpa menatap si pria. "Untuk apa?" suara Taehyung. Perlahan Jungkook menatap Taehyung dengan takut. "Maaf aku ketiduran dan kita tak jadi bermain seperti yang kukatakan".
"Tak usah di pikirkan" ujar Taehyung sembari mengelus pipi berisi milik Jungkook. Si manis benar-benar terlihat merona dan jantungnya begitu berisik. "Merah sekali? Kau demam?" Taehyung mengecek suhu tubuh Jungkook dengan menaruh telapak tangannya di dahi si manis. "A-aku tak apa" Taehyung menyingkirkan tangannya dan menatap Jungkook lamat.
Bagaimana bisa Jungkook jatuh cinta pada pria yang irit bicara dan kasar seperti Taehyung? Namun melihat prilakunya akhir-akhir ini tak membuat si manis tak menyesal menetapkan hati pada Taehyung.
"Taehyung" panggil Jungkook pelan. "Hm?" gumam Taehyung menanggapi. Jungkook tampak ingin berkata sesuatu hingga terlihat gugup. Meneguk saliva sebelum berujar. "A-aku, aku.." bahkan Jungkook meremat ujung piyamanya. Taehyung masih menanti apa yang akan di ucapkan si pemuda.
'Aku mencintaimu' "Aku mengantuk" suara Jungkook pelan. Sebenarnya ia ingin mengungkapkan perasaan, namun dirasa bukan saatnya dan tak ingin nanti Taehyung membuangnya karena memiliki perasaan terhadap tuan sendiri.
Taehyung diam sebentar dan mengangkat tubuh Jungkook dengan bride style. Jungkook gugup sekali, bahkan jantungnya semakin menggila. Yang kemudian Taehyung melangkah menuju kamar.
Si manis menyandarkan kepala ke bahu si pria. Memikirkan perasaan yang tertahan, Jungkook terlalu takut jika nanti Taehyung membuangnya.
Mata si manis tampak berkaca-kaca, hingga ia memejamkan mata.'Kenapa mencintaimu begitu sulit?'
Jungkook menggigit bibir bawah menahan air mata.'Hanya tak ingin kau membuangku jika kau tahu aku memiliki perasaan terhadapmu'
Taehyung melangkah dengan tenang agar pemuda di gendongannya tak terganggu.'Cukup sadar posisiku di sampingmu hanyalah seorang budak seks'
Taehyung membuka pintu kamar dan kembali menutupnya. Menatap Jungkook sejenak.'Namun aku terima jika itu untuk mu'
Si manis berusaha menahan isakan.'Sudah ku berikan semua yang ku miliki. Hati, harga diri bahkan tubuhku'
Dengan pelan Taehyung membaringkan Jungkook pada ranjang, dan langsung memunggungi si pria berusaha menyembunyikan keadaannya.'Hanya ingin bersamamu selamanya, walaupun hanya sebagai budak seks'
Dan Taehyung ikut merebahkan tubuh di sebelah Jungkook. Mengambil selimut dan menyelimuti tubuhnya dan si manis.'Apa yang harus bocah sepertiku lakukan? Bahkan aku tak punya apa-apa untukmu'
Air mata membasahi pipi Jungkook tanpa isakan.'Aku mencintaimu, Kim Taehyung'
Taehyung tak melepas pandangan dari punggung si manis nan tampak sedikit bergetar. Tak melakukan apapun, hanya memandanginya. Hingga akhirnya Taehyung memejamkan mata memasuki alam mimpi. Lain dengan Jungkook nan sudah berurai air mata. Si manis menghela nafas dan tampak tersenyum tipis.
'Aku siap dengan segala luka, asal kau selalu ada di pandanganku.
Aku mencintaimu, aku mencintaimu, begitu mencintaimu'.
Tbc~
Susah ya jadi Jungkook. Kalau kalian di posisi Jungkook, apa yg akan kalian lakukan?
'Mencintaimu memang terlalu sakit, ego ku hanya untukmu walau nyatanya kau bukan untuk ku'
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...