Pukul 7 malam Taehyung memasuki mansion dengan beberapa anak buah yang mengikutinya. Wajah lelah itu tampak datar dan segera menuju lantai 2, dimana si manis tengah istirahat dikamar miliknya.
Taehyung membuka pintu perlahan, namun tak mendapati Jungkook pada ranjang. Si pria menyapu pandangan sekeliling kamar, hingga mendapati seulet pemuda beraurai hitam dengan kemeja putih kebesaran serta celana pendek di atas lutut tengah berdiri di balkon.Senyuman tipis tercetak pada wajah si pria yang kemudian menutup pintu pelan. Sembari membuka jas dan melonggarkan dasi nan mencekik leher. Dengan langkah tenang Taehyung mendekati simanis yang sibuk menatap bintang. Hingga posisi tepat di belakang si pemuda, Taehyung memeluknya dari belakang. Mencium aroma manis dari leher Jungkook. Si pemuda nan awalnya tersentak kemudian tersenyum mengetahui siapa sosok yang tengah memeluknya.
"Kau lelah?" tanya Jungkook sembari mengelus lengan Taehyung nan melingkar di tubuhnya. "Hm~" hanya gumaman pertanda si pria berkata 'ya'. Taehyung tak hentinya mencium aroma Jungkook, sesekali pria itu mengecup dan menjilatinya. Taehyung suka.
Jungkook membiarkan prianya itu ingin berbuat apa, toh ia cinta. Senyuman tak lepas dari wajah yang lebih muda. Tangannya terangkat mengelus surai Taehyung. "Mulai besok kau tinggal disini! tak menerima penolakan" ujar Taehyung tanpa merubah posisinya. "Tap-"
"Aku tak menerima penolakan" tegas si pria. Akhirnya Jungkook mengangguk setuju. "Bagaimana dengan pekerjaanku?" tanya si manis."Sudah ku bilang untuk berhenti bekerja! Tinggal disini dan tugasmu hanya sekolah dan melayaniku" kalimat terakhir memang sedikit membuat Jungkook tertohok, lagipula kenyataannya memang begitu. Jungkook menghela nafas kemudian tersenyum. "Baiklah, apapun untuk mu" 'cintaku'. Sayang, kalimat terakhir hanya dapat ia sampaikan dalam hati. Sungguh, apapun yang Taehyung minta Jungkook rela dan memberikannya.
"Good boy" suara si pria kemudian membalik tubuh si manis menghadap dirinya. Tangan yang perlahan terangkat mengelus pipi berisi milik Jungkook. Si manis menikmati hingga memejamkan mata. Melihat wajah polos pemuda di depannya, tak seharusnya Taehyung merusak si pemuda yang bahkan tak berdosa.
Semilir angin semakin terasa dingin, si pria menenggelamkan si manis kepelukannya. Mengeratkan pelukan, Jungkook merasa nyaman dan membalas pelukan Taehyung. Mengusap punggung tegap si pria sembari menyamankan kepala di pundaknya. "Sudah baikan?" tanya Taehyung. "Hm~" gumam Jungkook sembari mengangguk. "Sudah lebih baik" lanjutnya yang kemudian menyamankan pelukan pada si pria.
.
Namjoon yang terlihat kelelahan memasuki apartemen. Melonggarkan dasi dan melepas jas. Menyapu pandangan namun tak menemukan sang kekasih. Pria itu melangkah menuju dapur, dan benar saja. Sang kekasih tengah memasak makan malam dengan asiknya. Hingga senyuman menghiasi wajah tampan Namjoon.
Mendekati sang kekasih, kemudian memeluknya. Seokjin lantas tersentak dan hampir menjatuhkan spatulanya. "Kau mengagetiku" ujarnya sembari bernafas lega ketika mengetahui kekasih tampannyalah yang tengah memeluk dirinya. "Maaf" balas Namjoon sambil terkekeh. "Hm~ ya, sana mandi! Kau bau" keluh Seokjin menyikut perut Namjoon yang masih memeluknya. "Baiklah~ masak yang enak istriku" mengecup pipi Seokjin kilat dan segera meninggalkan dapur. Seokjin melihat kepergian Namjoon sejenak, menggelengkan kepala dan kemudian melanjutkan memasak.
Sebenarnya Seokjin ingin bertanya mengenai Jungkook. Entah kemana pemuda itu yang bahkan tak memberi kabar. Jelas Seokjin cemas, namun melihat Namjoon yang tampak lelah, ia mengurungkan niat bertanya.
Seokjin selesai dengan masakannya, menata ke meja makan. Tinggal menunggu sang kekasih yang sedang mandi.
Tak lama, Namjoon datang dengan pakaian santainya. Baju kaus hitam tanpa lengan dengan celana training. Sosok itu mendekati Seokjin yang sudah duduk di meja makan. Mengambil posisi duduk di depan sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✔ (Taekook)
Fanfiction'Bagaikan burung dalam sangkar kecil, aku terperangkap. Terperangkap dalam sisi tergelap yang tak pernah ku duga sebelum nya. Namun aku menyukai semua, rasa sakit serta hidup baru. Mencintai pria yang menyeretku dalam situasi ini, aku mencintainya...