Five [LET GO]

3.1K 208 7
                                    

Still, I want to stretch my hand out
I want to run, just a bit more

------

Celana jeans berwarna hitam dan kaos putih polos yang sedikit kebesaran ditubuhnya menjadi pilihan Raeun. Ia menyukai pakaian yang terlihat santai karena lebih nyaman dan membuatnya bebas bergerak.

Raeun tidak pandai merias diri jadi ia hanya menggunakan sedikit pelembab dan bedak yang sangat tipis serta liptint yang warnanya tidak terlalu nampak. Meskipun demikian tapi kecantikannya lebih terlihat daripada menggunakan make up yang berlebihan.

Setelah menyelesaikan kegiatan berdandannya yang tidak menghabiskan waktu sampai sepuluh menit, Raeun bergegas mengambil tasnya yang tergeletak diatas ranjang dan keluar dengan langkah tergesa agar tidak terlambat. Kegiatan sehari-harinya sangat monoton, kuliah dan bekerja saja.

Saat membuka pintu Raeun mendapati mobil Yoongi yang terparkir dipekarangan rumah dan pemiliknya turun dengan tergesa. Seingatnya Yoongi sudah pergi sejak setengah jam yang lalu dan bahkan tidak pamit dengannya. Pamit ataupun tidak Raeun rasa itu tidak terlalu penting bagi Yoongi.

"Kau belum berangkat?" Tanya Raeun yang sedikit penasaran mengapa pria itu masih berada dirumah.

"Ada yang tertinggal." Yoongi hanya membalas sekenanya tanpa melihat ataupun melirik Raeun, bahkan ia melewati wanita itu begitu saja yang masih setia berdiri didepan pintu.

Raeun hanya menghela napasnya pelan. Seharusnya ia tidak perlu repot-repot bertanya karena semua yang dilakukannya dihadapan Yoongi hanya akan membawa rasa kecewa yang semakin dalam dihatinya.

Tidak ingin berlarut-larut dalam perasaan tidak nyaman, Raeun beranjak dari tempatnya berdiri. Seperti biasa ia akan berjalan sekitar lima menit dari rumahnya -ralat- rumah Yoongi menuju halte untuk naik bus.

Raeun menjejalkan earphone dikedua telinganya untuk mengusir kebosanan disepanjang jalan. Langkahnya terhenti karena dikejutkan oleh suara klakson mobil yang berada tepat disampingnya. Dengan cepat Raeun menoleh dan ingin memaki sipengendara mobil itu jika perlu, karena ia rasa dirinya sudah berjalan dipinggir. Lagipula jalanan didaerah itu cukup lebar bahkan jika dua mobil lewat bersamaan.

Baru saja ingin mengeluarkan sumpah serapahnya, Raeun menelan kembali kalimat-kalimat itu ditenggorokannya karena mobil Yoongi lah yang berada didepannya.

Raeun tidak berniat mengeluarkan suara sedikitpun atau mendekati mobil Yoongi, ia hanya menunggu si pemilik mobil keluar. Perlahan kaca mobil itu turun memperlihatkan dengan jelas sosok Min Yoongi didalamnya.

"Masuklah, aku akan memberikan tumpangan."

Oh ayolah, rasanya Raeun ingin menenggelamkan saja pria angkuh itu. Walaupun niatnya baik ingin memberikan tumpangan, tapi apa tidak bisa ia menatap lawan bicaranya. Setahu Raeun Yoongi adalah seorang jaksa, tapi pria itu selalu melakukan kekerasan batin padanya. Baik dengan ucapan, tingkah laku maupun perlakuannya tidak ada yang menyenangkan hati.

Yoongi meliriknya sekilas karena Raeun masih berdiri ditempatnya. Jangan tanya Yoongi mengapa ia dengan mudahnya menawarkan tumpangan pada Raeun karena ia sendiripun tidak tahu.

"Tidak perlu, aku bisa naik bus." Raeun melanjutkan jalannya setelah mengucapkan beberapa kata itu.

Dan bodohnya lagi Yoongi langsung melajukan mobilnya begitu saja. Jika pria lain mungkin akan sedikit memaksa bila seorang wanita menolak tumpangan atau bantuan. Raeun tidak tahu lagi harus menjuluki Yoongi dengan apa karena semua keburukan jelas ada pada pria itu.

"Dasar pria tidak punya hati." gumamnya pelan.

*****

Masih ada waktu setengah jam lagi sebelum kelas dimulai. Raeun masih menunggu Yeri yang katanya sudah dijalan sejak lima belas menit yang lalu namun sampai sekarang wanita itu belum menunjukkan batang hidungnya. Kebiasaan Yeri tidak pernah berubah, gemar sekali membuat orang menunggu.

Let Go//MinYoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang