Thirty Two

2.7K 190 28
                                    

Beragam pertanyaan terus melayang tanpa henti dipikiran Yoongi sejak menghilangnya Raeun dari pandangan dan hidupnya. Malamnya terasa hampa tanpa pelukan hangat yang setiap malam ia berikan hanya kepada wanita itu. Yoongi menyadari jika dirinya sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Raeun disampingnya, tanpa wanita itu hidupnya terasa lebih membosankan.

Yoongi dibuat bingung dengan apa yang membuat Raeun pergi darinya tanpa alasan, tanpa sepatah katapun. Wanita itu menghilang begitu saja bagaikan ditelan bumi, meninggalkannya yang sudah begitu mengukir hati begitu dalam untuk Raeun. Dengan seberapa kerasnya ia berpikir, Yoongi tidak kunjung mampu menebak ataupun menyadari dimana letak kesalahannya.

Tentang kesalahan, Yoongi tidak akan berdalih jika ia memang pernah membuat kesalahan kecil yang menyakitkan kepada Raeun. Membuat wanita itu merasakan rasa sakit sendirian karena keegoisannya. Meskipun meninggalkan rasa menyesal yang begitu dalam dan rasa bersalah yang jujur saja masih menghantuinya, namun Yoongi tidak pernah membayangkan Raeun akan benar-benar pergi meninggalkannya.

Apakah Raeun sengaja melakukan itu karena wanita itu ingin membalas semua yang sudah Yoongi lakukan padanya. Jika memang benar, Yoongi akan menerima itu semua sebagai hukuman untuknya. Terkadang terlintas dipikiran Yoongi ingin melepaskan Raeun agar wanita itu tidak menderita bersamanya namun dirinya sendiri masih sulit untuk kehilangan wanita itu.

Rasa frustasi dan lelah yang beberapa hari ini dirasakan Yoongi tidak mampu mengalahkan rasa penasaran dan penyesalan yang masih mengganjal dihatinya. Baru saja ia menggenggam erat tangan Raeun dan memikirkan rencana apa saja yang akan mereka lakukan kedepannya namun ternyata itu tidak bertahan lama seperti harapannya.

Tiga hari berlalu tanpa hasil namun Yoongi tidak menyerah untuk menemukan dimana keberadaan Raeun. Selama ia mengenal Raeun, wanita itu sangat kuat dan tidak mudah goyah meskipun seberapa keras Yoongi menyakitinya dan Raeun masih setia menunggunya.

Layaknya orang bodoh dan tidak tahu tujuan, lagi-lagi selama tiga hari itu Yoongi terus berdiri didepan cafe milik Hanbin. Menunggu seseorang yang mungkin saja akan datang ketempat itu namun nihil. Orang yang diharapkannya tidak kunjung datang. Sekali lagi Yoongi merutuki dirinya karena tidak tahu apapun tentang Raeun.

"Aku merindukanmu." gumam Yoongi seraya memegang kotak kecil ditangannya sebelum memasukkan benda itu kedalam saku celananya.

*****

Hanbin fokus melihat keluar seraya melipat kedua tangannya, memperhatikan seseorang yang beberapa hari ini berdiri didepan cafenya layaknya orang bodoh. Jika saja pria itu disana seraya menikmati menu di cafenya maka Hanbin tidak akan mempermasalahkannya.

Sajang-nim, apakah pria itu temanmu? Kenapa ia terus berdiri disana?” Tanya Sooji yang tiba-tiba saja berdiri disamping Hanbin membuat pria itu sedikit terkejut.

Hanbin mengendikkan bahunya “Teman? Kurasa aku tidak pernah berteman dengannya.”

“Pria itu terus menanyakan keberadaan Raeun Eonni beberapa hari ini. Apakah sajang-nim tahu dimana Raeun Eonni?”

Pria yang menjabat sebagai atasannya itu tidak memberikan jawaban apapun kepada Sooji, membuat gadis itu mengerutkan keningnya seraya menatap bergantian pada Hanbin dan pria yang berdiri didepan cafe itu.

“Lanjutkan pekerjaanmu, aku akan menemuinya.”

“Iya.” Sooji menganggukkan kepalanya dan melanjutkan aktivitasnya, yang ia lihat ternyata permasalahan orang dewasa sangat rumit.

“Sampai kapan kau akan berdiri dan menunggu disini, sedangkan orang yang kau tunggu tidak ingin kembali.” Ucap Hanbin seraya menarik sebuah kursi yang terletak diluar cafe itu lalu mendudukkan dirinya dikursi itu.

Let Go//MinYoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang