Thirty Three

2.4K 178 63
                                    

Yoongi menghentikan mobilnya tepat didepan sebuah rumah yang berdesain klasik, namun meskipun begitu suasana modern tetap terasa. Meskipun lingkungan disana cukup sepi namun suara anak-anak yang bermain disekitar rumah tersebut menghidupkan lingkungan sepi itu. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya Yoongi untuk tiba dirumah itu untuk pertama kalinya. Pria itu menarik napas dalam untuk memantapkan diri bertemu dengan orang yang menjadi tujuan utamanya untuk datang ketempat itu.

Sebelum benar-benar masuk kedalam lingkungan rumah itu ada seseorang menunggunya yang sepertinya sudah mengetahui kedatangannya. Wanita paruh baya dihadapannya itu tersenyum lebar menyambutnya, sebagai salam dan rasa keramahan Yoongi membalas senyum wanita itu untuk kedua kalinya setelah pertemuan pertama mereka.

"Beberapa hari ini aku merasa seperti ada yang akan datang kesini, ternyata penantianku tidak sia-sia." Ucap wanita itu tanpa menghilangkan senyuman lebarnya.

"Selamat siang. Maaf aku baru mengunjungi Bibi setelah sekian lama."

Setelah perbincangan singkat mereka, Bibi Han mengajak Yoongi masuk kedalam kediamannya. Yoongi bisa merasakan sebuah ketenangan ketika menginjakkan kakinya didalam rumah itu. Beberapa potret ceria anak-anak dipanti itu memenuhi dinding disana dan fokus Yoongi teralihkan ketika melihat foto seorang gadis yang menarik perhatiannya. Ia meraih sebuah frame foto itu dan tersenyum menyadari siapa gadis itu.

Bibi Han menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri Yoongi. "Entah mengapa aku merasa bahagia ketika melihat foto itu jadi aku meletakkannya disini."

Yoongi menoleh dan mengangguk "Iya, aku juga merasa seperti itu ketika melihatnya. Dia tidak banyak berubah."

Rasa rindu yang ditahannya beberapa hari ini seperti semakin meledak melihat foto Raeun yang sedang tersenyum dan tertawa lebar. Wanita itu tidak berubah sedikitpun, namun Yoongi seperti melihat sisi lain dari Raeun yang mungkin tidak pernah ia tunjukkan semurni itu atau dirinya yang tidak pernah menyadari hal itu.

"Kenapa kau datang sendiri? Aku berharap Raeun datang bersamamu."

Yoongi tidak langsung menjawab melainkan memikirkan jawaban apa yang harus ia katakan pada Bibi Han dan untuk pertama kalinya Yoongi terpaksa berbohong pada Bibi Han.

"Aku ingin tahu tentang Raeun. Aku ingin bertanya langsung pada Bibi dan jika aku membawa Raeun entah mengapa akan terasa aneh, jadi aku datang sendiri."

Bibi Han tertawa mendengar kebohongan yang diucapkan Yoongi. Sebenarnya Yoongi merasa bersalah telah membohongi Bibi Han tapi ia tidak tahu harus mengatakan apa. Hilangnya Raeun menjadi alasan utama wanita itu tidak bersamanya dan tidak mungkin Yoongi mengatakan sebenarnya.

"Aku mengerti, kalian tidak sempat mengenal satu sama lain dan aku sangat senang kau bisa menerima Raeun dengan baik karena selama ini aku tidak pernah benar-benar membahagiakannya."

Bibi Han mengusap lengan Yoongi seraya tersenyum dan meninggalkan pria itu sendiri disana. Yoongi merasakan hatinya bagai tertusuk pisau yang sangat dalam. Kenyataannya ia tidak benar-benar menerima Raeun dengan baik. Ia bahkan meminta wanita itu pergi darinya, mengatakan kalimat yang menyakiti wanita itu dan puncaknya adalah hubungan yang tidak seharusnya antara dirinya dengan Sora.

Yoongi mengusap foto yang masih setia berada digenggamannya. Ia sangat merindukan Raeun yang entah dimana saat ini.

"Aku sangat merindukanmu, Ra."

*****

Ditemani dua cangkir teh dan sejuknya angin sore, serta pemandangan beberapa anak yang sedang bermain ditaman panti itu menjadi teman Yoongi dan juga Bibi Han. Meskipun Yoongi tidak menyukai keramaian namun entah mengapa melihat anak-anak itu dan mendengar suara ribut mereka yang sedang bermain menciptakan suasana yang menyenangkan.

Let Go//MinYoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang