Wajah masam dan langkah terburu menjadi pemandangan pertama yang dilihat Raeun ketika mendapati Yoongi tengah berjalan kearahnya. Lima belas menit yang lalu Yoongi mengatakan akan ketoilet dan pasti pria itu kesal karena harus mengantri. Raeun terus menarik kedua sudut bibirnya, mengulas senyum karena seharian ini ia puas membuat Yoongi kesal karena ulahnya.
"Ayo pulang."
Tepat setelah Yoongi berdiri dihadapannya, pria itu langsung menarik pergelangan tangan Raeun untuk cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Yoongi sudah tidak tahan berada dikeramaian, baginya segala hal ditempat itu sangat membosankan.
"Padahal masih ada yang ingin kulakukan bersamamu disini." Raeun mengerutkan bibirnya, seolah kecewa karena dirinya belum puas menaiki berbagai wahana ditempat bermain itu.
"Kita pulang atau aku akan meninggalkanmu disini."
Yoongi memberikan tatapan tajamnya dan suaranya kembali dingin. Sedangkan Raeun menelan salivanya dengan gugup, jujur saja ia takut jika Yoongi akan marah padanya. Rasa sesal muncul begitu saja, Raeun menunduk dan mengucapkan maaf sebelum berbalik pergi dari hadapan Yoongi.
"Seharusnya aku tidak melakukan semua ini, sekarang aku terlihat bodoh dan bertingkah kekanakan seperti ini. Yoongi pasti tidak menyukainya dan kecewa padaku." batin Raeun yang terus merutuki dirinya sendiri seraya terus berjalan meninggalkan Yoongi.
Yoongi mendesah lelah seraya mengusap wajahnya. Kencan pertama yang ia kira akan menyenangkan berubah menjadi membosankan seperti ini. Sebisa mungkin Yoongi menerima permintaan Raeun namun semuanya begitu sulit. Lebih baik ia tidur seharian dirumah daripada melakukan hal yang tidak menarik.
Raeun berbalik saat Yoongi menarik tangannya, tampak jelas air mata diwajah wanita itu.
"Kau menangis?" tanya Yoongi seraya mengusap wajah Raeun untuk menghapus jejak air mata dipipinya.
"Maafkan aku. Aku begitu kekanakan, kau benar. Kita sudah dewasa, seharusnya aku tahu tempat dimana yang cocok untuk kencan pertama kita tapi aku mengacaukannya."
"Baiklah, tidak ada yang harus disalahkan. Lebih baik sekarang kita pergi, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."
Raeun mengerutkan keningnya, ia ingin bertanya kemana mereka akan pergi namun diurungkannya setelah melihat seulas senyuman dari Yoongi. Senyuman pria itu seperti sebuah penenang untuknya, Raeun ingin terus melihatnya dan merekam semua itu dibenaknya. Semua yang mereka lakukan hari ini akan selalu diingatnya.
Mulai dari wajah masam dan kesal Yoongi ketika ia meminta pria itu untuk menaiki salah satu wahana, memakai sebuah bando yang terlihat sangat lucu dan menggemaskan, senyum kecil Yoongi ketika melihatnya bermain dengan sebuah badut. Raeun akan mengingatnya.
Tidak ada percakapan sejak sepasang suami istri itu manaiki mobil. Yoongi fokus menyetir tanpa terganggu sedikitpun dengan suasana canggung yang selalu muncul ketika hanya berdua bersama Raeun. Yoongi menyadarinya namun ia tidak terlalu memikirkannya.
Sedangkan Raeun memejamkan matanya sejenak, menikmati perjalanan mereka untuk membunuh kecanggungan itu. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan Yoongi namun lidahnya terlalu kaku hanya untuk mengajukan sebuah pertanyaan.
Raeun membuka matanya ketika merasakan mobil sudah berhenti, ia mengusap matanya sejenak untuk mengembalikan kesadarannya. Raeun tidak sadar jika ia tertidur selama perjalanan.
"Berapa lama aku tertidur?"
"Dua jam."
Mata Raeun membulat sepenuhnya, bagaimana bisa ia tertidur selama itu dan Yoongi tidak membangunkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go//MinYoongi
Fanfiction[ON GOING AND REVISI] Hal yang paling kubenci dalam diriku adalah mencintaimu. Cintamu mengurungku dalam pusaran yang terus menarikku dan mencoba menenggelamkanku. Bahkan aku berharap bisa mendapatkan cintamu walaupun cinta palsu. Min Yoongi. *Cerit...