Twenty Nine [LET GO]

2.5K 160 38
                                    

Sudah lima hari berlalu sejak Raeun memutuskan pergi dan ia masih setia berdiri dengan keputusannya untuk pergi dari Yoongi. Ia mengharapkan pikiran dan hatinya semakin tenang namun setiap memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk membuat Raeun ketakutan. Semua hal buruk seolah menghantuinya, menunggunya tepat didepan mata.

Apakah yang dilakukannya saat ini salah? Apakah seharusnya ia mendengar semua penjelasan Yoongi? Meskipun mungkin itu akan menyakitinya lebih dalam dengan kenyataan yang ada. Bagaimana keadaan pria itu sekarang, apakah ia mengkhawatirkan Raeun? Apakah ia memikirkan Raeun sebanyak wanita itu memikirkannya?

Tempat tinggal Yeri menjadi satu-satunya tempat persembunyian Raeun. Mengurung diri dikediaman Yeri sepanjang hari. Yoongi tidak akan tahu dimana keberadaannya dan Raeun sengaja tidak membawa ponselnya. Tapi apakah Yoongi mencari dimana Raeun berada? Mungkin iya, namun Raeun tidak yakin akan hal itu.

Selama disana Raeun memilih bungkan dan tidak banyak bicara, hanya menanggapi ucapan dan pertanyaan Yeri yang menurutnya penting. Pikirannya terlalu kacau dan Raeun tidak tahu harus memulai dari mana untuk menyelesaikan semua kekacauan ini. Otaknya buntu dengan rentetan masalah yang tidak ada habisnya. Mengapa sulit sekali rasanya untuk hidup tenang.

Yeri memasuki kamarnya lalu menghampiri Raeun yang sibuk memandang kearah luar jendela. Wanita itu melamun dan tidak menyadari kehadiran Yeri disampingnya. Yeri menghela napas pelan karena setiap hari melihat Raeun yang melamun dan lebih banyak diam. Sebenarnya Yeri sudah tidak tahan, hampir setiap hari meminta Raeun agar kembali dan bertemu Yoongi, setidaknya ia harus tahu penjelasan dari pria itu.

Namun, Yeri harus menarik kembali ucapannya karena sesuatu yang ia lihat saat perjalanan pulang tadi. Yeri memang tidak pernah bertatap muka langsung dengan Yoongi namun ia pernah melihat pria itu dicafe milik Hanbin.

Beberapa saat yang lalu, dengan mata kepalanya sendiri Yeri melihat Yoongi dengan seorang wanita. Tentu saja, tidak perlu bertanya siapa wanita itu Yeri sudah tahu jika itu adalah wanita yang dimaksud Raeun. Mungkin Yeri tidak akan berpikir macam-macam pada Yoongi jika saja ia tidak melihat pria itu sedang berpelukan dengan wanita lain.

Jika mereka sudah saling mengenal, Yeri pasti sudah menghampiri Yoongi dan membuat pelajaran pada pria itu karena lagi-lagi membuat sahabatnya bersedih dan menangis. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain menahan amarah.

"Ra?"

Yeri menyentuh bahu Raeun untuk menyadarkan wanita itu sedangkan Raeun langsung memutar kepalanya kearah Yeri.

"Aku tidak mendengar suaramu." Ucap Raeun seraya melangkah kearah kasur yang berada dikamar itu dan duduk disana.

Yeri sudah membuka mulutnya berniat memberitahu pada Raeun mengenai apa yang ia lihat namun Yeri kembali mengatupkan bibirnya. Raeun memandangnya dengan kening berkerut karena ekspresi Yeri yang terlihat sedang kebingungan.

"Kau ingin mengatakan apa?"

Yeri hanya menunjukkan cengiran khasnya karena bagaimanapun ia tidak sejahat itu untuk memberitahu Raeun apalagi dengan keadaan Raeun saat ini. Bisa saja itu menambah kesedihan sahabatnya itu.

"Tidak. Aku hanya sedikit mencemaskanmu. Aku tidak akan menyuruhmu untuk menemui pria itu lagi."

"Aku belum siap untuk menemuinya. Aku pasti akan menemuinya tapi tidak untuk saat ini."

"Keputusanmu sudah tepat untuk meninggalkannya."

Raeun bingung dengan Yeri. Kenapa Yeri tidak lagi memintanya mendengar penjelasan dari Yoongi bahkan setiap hari Yeri gencar sekali menyuruh Raeun untuk menemui Yoongi. Tapi itu lebih baik.

"Ra, kau tidak bisa seperti ini terus. Hidup terus berjalan, jika pria itu pergi semuanya bukanlah akhir. Mungkin diluar sana ada pria yang benar-benar tulus dan mencintaimu."

Let Go//MinYoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang