Gracia menatap shani heran,pasalnya setelah menyudahi obrolan nya dengan sang mama gadis berlesung pipi itu tak henti-henti nya tersenyum sendirian.
"Ci,sehat.?" Tanya Gracia nyengir di hadapan shani.
"Ihh jahat banget emang aku gila." Shani mendorong pelan muka Gracia dari hadapan nya membuat gadis itu hampir nyungsep.
"Ya Abis dari tadi aku perhatiin cici senyum-senyum sendiri,kan serem." Shani hanya memperlihatkan senyuman manisnya.
"Oh iya kamu ngk usah nginep dirumah deh gak papa,besok aja." Ucap shani membuat Gracia menaikkan salah satu alisnya.
"Ih cepet banget berubah Fikiran,kenapa dah.?" Tanya Gracia sambil mengintip HP shani yang masih dalam keadaan mode nyala dan terlihat jelas foto Viny disana.
"Ohh pantesan ngk butuh temen,jadi temen tidur nya udah di rumah." Shani segera mematikan mode HP nya lalu cemberut sejenak.
"Ini salah satu hal yang aku suka dari Kak Viny gre,selalu bisa membuat mood ku kembali membaik dan pastinya ngk akan bisa marah lagi." Jawab shani membayangkan senyuman manis Viny.
Tak berapa lama kereta pun tiba di jogja,beberapa mamber diharuskan tetap menunggu di sana untuk melakukan flasdance di stasiun dan beberapa juga ada yang langsung meninggalkan stasiun dan menuju mall untuk mengikuti press conference termasuk shani.
Setelah semua acara selsai semua mamber kembali ke hotel untuk istirahat dan begitupun shani yang sudah mengirim kan pesan pada mama nya untuk menjemput nya di hotel.
Di dalam mobil.
"Kok Kak Viny ngk ikut jemput aku ma.?" Tanya shani pada mama nya.
"Tadi Abis makan malam mama suruh dia tidur,kasian capek perjalanan langsung anterin mama belanja." Shani hanya mengangguk mengerti.
"Kok dia ngk ikut naik kereta berangkat nya.?" Tanya sang mama pada shani.
"Gatau ma,mungkin dia ada kegiatan yang ngk bisa di tinggal in." Jawab shani.
Ditengah perjalanan shani bercerita tentang apapun yang ia lewati di Jakarta kepada mamanya,sesekali di hiasi candaan sang mama yang memang tak ingin anak nya terlalu serius memikirkan sosenkyo besok malam.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit mobil yang shani naiki akhirnya sampai di pekarangan rumah nya,dengan langkah semangat shani memasuki rumah nya.
"Assalamu'alaikum,aku datang." Seru nya memasuki ruang keluarga dimana sang kakak dan adik nya sedang menonton TV.
"Walaikum salam,ci."
"Walaikum salam dek."
Jawab keduanya bersamaan.
"Koko Tumben dirumah,ngk ada tugas.?" Tanya shani,sang kakak hanya menggeleng pelan.
"Ya udah deh,shani mau ke Ka Viny dulu." Ucap shani ingin melangkah ke kamar tamu yang tak jauh dari sana,namun langkah nya terhenti setelah sang kakak bersuara.
"Viny tidur di atas Shan,kamar kamu." Jawab sang kakak membuat shani memutar kembali tubuhnya.
"Oke,trima kasih koko." Ucap shani berlari kecil menaiki tangga menuju lantai 2.
Dengan pelan shani membuka pintu kamar nya,pemandangan pertama yang ia lihat adalah sosok gadis yang sedang duduk memunggunginya di pinggiran kasur besar dengan sebuah gitar di pangkuan nya,tak lupa kabel earphone yang mengantung di telinga nya.
Setelah menutup pintu shani menaruh tas nya terlebih dahulu,kemudian ia melangkah menghampiri Viny dengan langkah pelan.
Viny sedikit tersentak kaget saat tiba-tiba sebuah tangan melingkar di leher nya.