Lanjutan bebnin story.
Setelah sampai di rumah Beby langsung menenggelamkan wajah nya pada bantal,air matanya sudah terkuras habis tapi rasa sakit di hatinya masih belum mereda ataupun berkurang.
Drttt,,drttt,,
Getaran HP yang terdengar di tengah kesunyian membuat Beby bangkit dari posisi nya.
Cherry girl is calling.
Ia menghela nafasnya beberapa kali saat nama sang menelfon menampilkan nama Anin disana,dan ia mencoba untuk tetap tenang.
" Hallo assalamu'alaikum." Jawab Beby mengangkat tlfon Anin.
"Walaikum salam,Kak maaf tadi ngk sempet pamit atau nunggu in kamu Abis nya aku buru-buru mau kerjain tugas." Beby tersenyum kecut saat mendegar kebohongan Anin.
Tiba-tiba Fikiran nya membawa nya pada kejadian beberapa jam yang lalu saat melihat Anin bersama orang lain di belakang nya.
"Kak kamu masih ada disana.?" Tanya
Anin saat tak mendegar balasan dari Beby.Beby menghela nafasnya sejenak untuk mengurangi rasa sesak di Dada nya.
"Iya aku ngk papa kok,lagian aku sendiri juga buru-buru,maaf ngk bisa nganter. " jawab Beby mencoba tenang.
"Ya udah aku ngerjain tugas dulu ya,kamu jangan tidur malem-malem,Bye." Pamit Anin mematikan panggilan begitu saja membuat Beby semakin tersenyum hambar.
Entah lupa atau emang sengaja tak ada kata i Love u lagi di akhir perbincangan mereka,dan itu tidak seperti biasanya.
"Mungkin dia emang ngk cinta lagi." Gumam Beby merebahkan tubuh lelah nya lalu mencoba untuk memejamkan istirahat.
Paginya,Beby mencoba untuk melupakan kejadian Semalem dan kini ia sedang bersiap-siap dengan baju olahraga nya karna selain siang ini ada latihan ia ingin mengajak Anin lari pagi lalu sarapan bersama.
"Fuhh,,aku harus bisa menghadapi ini." Gumam nya berdiri di depan cermin dan menatap pantulan bayangan nya sendiri,matanya masih terlihat bengkak karna kegiatan menangis nya semalaman dan kantong matanya juga menebal karna waktu tidur nya yang kurang karna ia berhasil terjaga hingga subuh dini hari tadi.
Setelah berhasil menenangkan hatinya ia pun keluar dari kosan nya dan mencari taksi yang akan mengantarkan nya ke tempat Anin.
Selama perjalanan Fikiran nya berkelana kemana-mana,sisi lain ia membayang kan klau hari ini Anin menyampaikan niatnya itu padanya.
Dan sisi lain ia masih mengingat jelas kebersamaan Anin dengan seseorang yang Kemaren menjemput gadis itu,terlihat akrab dan terlihat sangat bahagia.
Perlahan tangan nya membuka lock galeri nya dan membuka satu foto disana.
"Kuharap kamu masih ingat klau aku sangat mencintai kamu dan tidak ingin kehilangan kamu." Gumamnya lirih masih menatap foto gadis yang hampir setahun ini mengisi hidup nya.Setelah menempuh perjalanan selama hampir 45 menit akhirnya Beby sampai di depan kosan Anin,ia merapikan bajunya sejenak saat baru Saja ia turun dari taksi dan mulai melangkah masuk kedalam bangunan putih itu.
Sebelum mengetok pintu Beby menghela nafas nya sejenak agar sesak dihati nya sedikit berkurang.
Tok,tok,tok.
Cklek.
"Cari siapa??" Tanya seseorang yang membuka pintu dengan bahasa Indonesia yang sangat tidak fasih.
Beby memperhatikan seseorang itu dari atas sampai bawah,penampilan nya seperti laki-laki tapi kenapa suaranya sangat feminim.
Dan Beby juga ingat seseorang di hadapan nya kini adalah orang yang sama dengan yang menjemput Anin Semalem.
"Siapa zee.?" Seseorang yang di panggil zee itu menggeser tubuhnya saat Anin datang dari arah belakang.
Mata Beby kembali terasa perih saat melihat Anin yang datang sambil mengancingkan bajunya dengan rambut berantakan,dada nya terasa sangat sesak saat rasa sakit itu kembali terasa.
"Kak,Hay Tumben kamu pagi-pagi kesini.?" Sapa Anin lalu mengalihkan pandangan nya saat melihat air mata menetes dari ujung mata Beby.
"Zee kamu masuk ya." Suruh Anin mempersilahkan orang itu untuk masuk karna ia tau Beby akan bicara sesuatu dengan nya.
Setelah seseorang itu berlalu Anin menghela nafasnya sejenak.
"Apa maksud semua ini.?" Tanya Beby menatap dalam mata Anin dengan mata nya yang sudah memerah sambil tangan nya menyodorkan amplop yang masih ia simpan dari Kemaren.
Anin masih diam tak ingin menjawab,ia melipat tangan nya di depan dada dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain tak ingin menatap Beby,karna sesungguhnya ia pun tidak tega melihat beby seperti ini.
"Sayang,kamu tau kan klau aku ini pacar kamu,aku sayang kamu tapi kenapa kamu tidak menghargai aku,kenapa kamu tidak menganggap aku ada." Ucap Beby memelas sambil tangan nya yang bebas meraih tangan Anin untuk di genggam.
"Aku disini buat kamu,aku disini untuk mendegarkan semua keluh kesah kamu,untuk menerima segala bentuk curahan hati kamu apapun itu,Trus sekarang apa.??" Anin menelan ludah nya susah payah semakin tak tega mendegar ucapan Beby.
"Aku merasa tidak ada artinya,aku merasa tidak ada gunanya dan aku merasa tidak dibutuhkan disini." Lanjut Beby membuat Anin meremas ujung bajunya dengan tangan kirinya.
"Klau emang aku tidak se begitu penting nya buat kamu dan tidak ada artinya lagi lebih baik aku pergi,dan aku anggap ini semua permintaan kamu,seperti janji di awal aku akan pergi klau kamu yang meminta dan sekarang aku akan mengabulkan nya. " setelah mengucapkan itu Beby membalikkan badannya berniat pergi dari sana,namun tangan nya di tahan oleh Anin.
"Terima kasih untuk semua." Ucap Anin membuat dada Beby semakin sesak karna kenyataan nya tidak sama dengan harapan nya.
Karna dari awal ia berharap Anin akan mengurung kan niatnya dan kembali padanya tapi kini yang terjadi(?)
"Apakah ini akhir dari Kisah ku dengan nya." Batin Beby menatap pintu kamar Anin yang sudah kembali tertutup.
Udah ahhh,,story mulu perasaan,karna ngebut yang ini 'kisah kita' belum sempet nulis,gantian ya otaknya ngebul nih.
Kasih komentar plies,,