Sebenarnya ini hanya selingan doang dan jauh dari real aktifitas mereka,tapi karna mungkin banyak yang suka jadi dikasih dikit deh.
Story vinshan.
"Ci shani." Panggil seseorang dari arah belakang membuat shani yang sedang berjalan sendirian menghentikan langkahnya.
"Aurel." Gumam shani lalu melambaikan tangan nya memberi isyarat pada gadis hitam manis itu untuk menghampiri nya.
"Kamu kok disini.?" Tanya shani menyambut pelukan Aurel.
"Iya ci,aku sama mama kesini,tuh orang nya." Jawab Aurel lalu menunjuk wanita paruh baya yang tak jauh dari tempat mereka sekarang,shani tersenyum sambil membungkukkan sedikit badan nya Sebagai penganti sapaan sopan untuk mama nya Aurel.
"Cici sendiri ngapain disini.?" Tanya Aurel memutar pandangan nya seolah mencari seseorang yang mungkin menemani shani di tempat itu.
"Sebenarnya aku ngk tau ngapain disini tapi," shani menghentikan ucapan nya lalu menunduk.
Aurel menatap gadis itu aneh,pasalnya semenjak hari libur belum tiba dan mereka masih disibukkan dengan kegiatan yang hampir sama akhir-akhir ini shani memang terlihat lebih sendu,tapi ia dan teman-teman nya juga ngk tau apa penyebab nya.
"Ci shani kangen seseorang.?" Tanya Aurel tepat membuat shani seketika mendongak.
"Kok kamu tau.??" Aurel menghela nafas nya lalu tersenyum tipis.
"Siapa yang ngk tau sih ci klau lihat wajah sendu cici tuh ." Jawab Aurel membuat shani kembali menunduk.
Ting..
Suara notif dari HP Aurel menghentikan obrolan keduanya.
Aurel terlihat senyum miring menatap shani.
"Dari pada galau ikut aku sama keluarga aja yuk ci." Ajak Aurel membuat shani mengangkat wajahnya tak semangat.
"Kemana.?" Tanya shani
"Makan dulu habis itu ke Borobudur." Shani terlihat menghela nafasnya lalu menjawab tanpa semangat.
"Ya udah deh dari pada sendirian ngk ada teman nya.
----
Di Borobudur.
"Ci mau ikut kesana ngk?? Aku mau foto-foto disana sama mama." Ajak Aurel menunjuk ke tempat yang lebih tinggi.
"Engk deh rel,aku tunggu sini aja deh." Jawab shani menyenderkan punggung nya disalah satu pembatas.
"Ya udah ya aku tinggal dulu,dah cici." Shani hanya tersenyum tipis,entah kenapa tidak ada semangat sedikit pun ia melewati liburan kali ini,hatinya terasa sepi walau pun ia di tempat yang terbilang cukup ramai.
Sambil menunggu Aurel kembali shani memainkan HP nya,jarinya berhenti di sebuah akun pribadi milik seseorang yang sedari tadi memenuhi Fikiran nya.
"Kak aku kangen,ternyata ngk gampang ya nahan kangen kayak gini." Gumam nya mengusap foto profil milik seseorang itu.
"Ojek gendong mbk." Shani terdiam saat telinganya mendegar kalimat aneh di sekitar nya.
Ia menatap ke sekitar dan tidak menemukan apapun disana.
"Mbk gk mau ojek gendong mbk.?" Tanya sebuah suara dari arah belakang,membuat shani seketika membalik tubuhnya.
Matanya nya membulat berkaca-kaca dan tangan nya terangkat untuk menutup mulutnya tak percaya dengan sosok yang kini ada di hadapan nya.
"Kakak." Gumam nya sangat pelan dan suara bergetar.
Viny memiringkan kepala nya menatap shani sambil tersenyum. Sejenak tangan Viny terangkat untuk mencubit pipi tembem shani hingga membuat gadis itu kesakitan.
"Awww Kak kok dicubit.?" Tanya shani terdengar manja.
"Biar kamu keluar dari dunia halu kamu itu." Jawab Viny seenak nya membuat shani memanyunkan bibirnya.
"Emang aku Siska yang suka berhalu." Dengus nya Kesel.
"Ya udah jadi kangen ngk nih,klau engk aku pulang deh." Goda Viny berniat meninggalkan shani.
"Ihhh,,kok gitu,iya kangen." Rajuk shani menghambur ke pelukan Viny membuat gadis pencinta artistik itu tersenyum mengeratkan pelukan nya.
"Kakak kok ngeselin sih." Ucap shani ditengah pelukan mereka.
"Tapi ngangenin kan.?" Shani hanya mengangguk tersenyum manis di bahu Viny memejam kan matanya seolah tak ingin waktu memisahkan kehangatan pelukan keduanya.
----
"Kakak kok bisa tau aku disini.?" Tanya shani memiringkan sedikit kepala nya untuk menatap wajah samping Viny karna sekarang posisinya shani berada di punggung viny yang sedang menggendong nya.
"Ya tau lah,hati aku yang nuntun aku kesini." Jawab Viny dengan bangga nya.
"Ihhh,sok puitis banget sih,bilang aja tau dari Aurel kan.?" Tebak Shani sambil melirik reaksi Viny karna tebakan nya pasti benar.
"Ihh engk ya,enak aja." Sangkal Viny.
"Iya.
"Engk.
"Iya Kak.
"Engk Indira.
"Ihhh iya.
"Dih orang engk.
"Ihhh pokok nya iya.
"Oh gitu,oke rasain nih."
"Aaaaa kakak,HAHAHAHAH."
Shani tertawa lepas saat tubuhnya di bawa lari oleh Viny,tangan nya memeluk erat leher viny karna takut jatuh.
"Udah turun disini,,fuhhh,ha ha ha." Ucap Viny menurunkan tubuh shani sambil ngos-ngosan.
"Kayak nya kamu harus diet deh sayang." Ucap Viny enteng membuat shani membulatkan matanya.
"Maksud Kaka aku gendut.?" Tanya shani dengan expressi Gemes nya.
Viny mengangguk enteng.
"Ya udah aku pulang byee."
Pamit shani namun tangan nya kembali di tarik oleh Viny hingga tubuh ramping itu kembali masuk dalam pelukan nya.
"Janji ya,apapun yang terjadi kedepan nya,kamu Harus percaya klau aku cuma cinta sama kamu,shani Indira natio." Bisik Viny di samping telinga shani,gadis itu tersenyum bahagia dengan mata terpejam.
"Aku juga cinta banget sama kakak,ratu Vienny fitriliya." Balas shani dengan suara lembut.
"Aku janji,tidak akan ada yang bisa menjauhkan hati kita,termasuk keadaan dan waktu." Batin Viny.
"Semoga kamu selalu jadi alasan kenapa aku harus bahagia." Batin shani.
Udah belum,kurang sweet apa??