Sebelum ke vinshan kita hias dengan pair lain dulu.
Untuk kesekian kalinya Acha menghela nafasnya,ia menatap pintu putih di depan nya dengan ragu,sedikit melirik ke arah tlfon genggam yang ada di tangan nya,notifikasi pesan bergambar telfon itu belum juga muncul,dan itu artinya orang yang ada di Dalem rumah itu belum berniat mendengarkan penjelasan nya.
Ya kini gadis itu sedang berada di depan rumah Ayana,pengumuman mendadak yang ia lakukan beberapa jam yang lalu sudah sampai di telinga sang kekasih dan tadi saat Acha belum selsai menganti bajunya ia menerima sebuah pesan dari Ayana yang berbentuk kemarahan tentang keputusan yang terkesan tiba-tiba itu.
Dan saat ini dia sedang menunggu Ayana membukakan pintu untuk nya,tapi sepertinya kemungkinan nya sangat kecil mengingat gadis berdarah Jepang asli itu sepertinya langsung memblokir nomer tlfon nya setelah meluapkan kemarahan nya dengan ketikan yang lumayan panjang.
Cklek,,
Senyum Acha luntur saat yang muncul dari balik pintu bukan gadis nya,melainkan gadis lain yang lebih tua 2 tahun dari Ayana yaitu shakina sang kakak.
"Cha,Sini masuk." Ajak shakina berjalan masuk ke arah ruang tamu dan di ikuti Acha setelah menutup kembali pintu putih itu.
"Untuk saat ini Achan ngk mungkin mau ngomong sama Loe,emosi nya sedang ngk stabil,mending Loe tunggu dia tenang dulu." Ucap shakina saat keduanya sudah duduk di atas sofa ruang tamu.
Ia tau masalah Acha dengan sang adik,awalnya shakina bingung kenapa tiba-tiba Ayana yang awalnya nonton TV bersama nya berjalan ke arah kamar dan membanting pintu dengan keras,lalu ia pun membuka aplikasi Twitter dan jawaban nya pun ia temukan saat banyak fans yang mengatakan tentang pengumuman grad Acha.
Acha menunduk tak tau harus berbuat apa lagi,karna memang ini bukan kemauan nya 100% namun karna kondisi kakinya tidak sekuat dulu jadilah keputusan itu ia ambil.
"Sebenarnya aku udah coba buat bertahan Kak,tapi kaki aku bener-benar ngk sanggup klau harus kayak dulu,cidera itu bukan cidera biasa dan aku juga takut klau aku paksa in nanti bukan cuma fans yang kecewa tapi seluruh team juga mendapat image jelek." Ucap Acha mencoba menjelaskan,air mata yang coba ia tahan pun sudah tumpah seiring kata-kata yang mengambarkan kesungguhan nya untuk bertahan selama ini.
Sementara shakina hanya diam menunggu Acha menyelesaikan apa yang ingin ia sampaikan.
"Dan aku sengaja ngk ngasih tau achan karna aku ngk mau dia makin kepikiran yang artinya aku Nambahin beban dia." Shakina berpindah ke samping Acha dan membawa gadis itu kedalam pelukan nya saat melihat tangis gadis itu makin memilukan.
"Udah lah,gue yakin achan bersikap seperti ini cuma sementara,mungkin dia hanya sedikit kaget aja denger kabar ini,udah Loe ngk usah nangis." Ucap shakina mencoba menenang kan Acha yang masih di pelukan nya.
"Makasih Kak,klau gitu aku pulang deh Kak." Pamit Acha yang langsung di tahan oleh shakina.
"Eh loe mau kemana,? Ini udah malem Loe ngk usah konyol ya,gue ngk mau besok pagi baca koran yang isi beritanya tentang idol yang di temukan tewas Dalem got." Acha sedikit terkekeh mendegar celotehan shakina yang terdengar tak masuk akal sama sekali.
"Udah Loe nginep aja,besok gue anterin sekalian gue berangkat kerja,klau soal ketemu Achan tenang aja dia besok kelas sore jadi ngk mungkin keluar kamar pagi-pagi." Ucap shakina sekaligus menjelaskan kalau saja Acha takut bertemu dengan Ayana esok pagi.
"Ya udah deh aku nginep." Jawab Acha membuat shakina tersenyum lega.
Tanpa Acha dan shakina ketahui sebenarnya sedari tadi Ayana Menguping pembicaraan mereka dan kini gadis itu sedang menutup mulutnya rapat-rapat agar isakan nya tidak terdengar oleh Acha dan shakina,perlahan ia melangkah kembali ke kamar yang gelap dan menutup pintu dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara.