"Eh tau Siska ngk ci.?" Tanya Gracia pada rona yang sedang sibuk membereskan isi tas nya.
"Udah pulang duluan kayak nya ge,dia bilang mau ketemu temen nya dulu." Jawab rona tanpa mengalihkan pandangan nya dari tas milik nya.
Gracia menghela nafas kecewa,padahal dia mau menghabiskan waktu dengan kekasih nya sebelum ia berangkat ke Bandung untuk acara film yang ia ikuti.
"Ya udah makasih ci,aku langsung pulang aja,Bye ci rona." Pamit Gracia meninggal kan rona yang hanya membalas nya dengan lambaian tangan.
Setelah kepergian Gracia dari ruang ganti Siska keluar dan menatap ke arah pintu keluar.
"Kenapa harus bohong sih sis?" Tanya rona menutup sleting tas nya.
"Gpp Kak aku cuma lagi ngak pengen ketemu dia aja." Jawab Siska menghela nafasnya.
----
Pukul 11:22 Viny baru sampai di depan rumah nya,ia baru turun dari kendaraan ber aplikasi yang baru saja mengantarkan nya pulang dengan selamat.
"Makasih Pak." Ucap nya pada sang sopir yang sudah tak muda lagi karna sang bpk ikut membantu Viny menurunkan bingkisan Kado yang ia dapat hari ini.
"Sama2 neng,klau gitu bpk permisi assalamu'alaikum,selamat malam." Pamit sang bpk ke arah Viny.
"Malam juga Pak,Walaikum salam." Jawab Viny sopan.
Setelah mobil itu sudah hilang dari pandangan Viny kembali menatap tumpukan kado yang ada di bawah nya.
"Ini gimana Ngangkat nya." Ucap Viny bingung,karna pasti orang rumah nya sudah tidur di waktu selarut ini,dan sekarang ia menyesal menolak tawaran sang papa untuk menjemput nya tadi,karna memang dia masih ada janji ketemua dengan teman nya yang lain untuk makan2 di hari spesialnya ini.
Cklek.
Seketika Viny mendongak saat pintu utama rumah nya terbuka,dan muncullah wanita paruh baya sambil merapatkan sebuah kain selendang di antara bahu dan lengan nya.
"Mama,kok belum tidur.?" Tanya Viny menghampiri sang mama dan meraih tangan beliau untuk di cium nya.
"Gimana mama bisa tidur klau teteh aja belum pulang." Jawab sang mama mengelus puncak kepala Viny sayang.
Akhir-akhir ini memang mama Viny lebih memperhatikan anak sulung nya itu,selain karna kesibukan di Jkt tugas kuliah juga menyita kesibukan gadis itu sehingga sering tidak memperhatikan kesehatan nya.
"Maaf ya ma,teteh bikin mama khawatir." Sang mama hanya tersenyum tipis melihat anak gadis nya itu merasa bersalah.
"Gak papa sayang,udah yuk masuk,kamu langsung naik ke kamar aja,biar kadonya papa sama vidy yang pindain kmu butuh istirahat." Suruh sang mama.
"Makasih ma,teteh sayang mama."
Cup.
Ucap Viny tulus lalu mengecup pipi sang mama sebelum meninggal kan wanita paruh baya itu.
Saat berjalan menuju kamar nya Viny kembali membuka HP nya berharap ada chat dari sang pujaan hati namun harapan nya kembali sirna saat tak ada apapun di sana hanya obrolan di group yang selalu malas ia ikuti kalau mood nya tidak baik.
Saat membuka pintu seperti biasa keadaan kamar yang gelap dan sepi namun setelah ia menyalakan lampu seketika Viny membulat kan matanya.
Melihat kamar nya yang penuh dengan hiasan,beberapa balon berwarna merah yang berterbangan dengan sebuah foto kebersamaan nya dengan shani tergantung di ujung tali.