Suasana Backstage.
"Uwuwuwu sumpah ganteng banget lu vin."
"Omg Kak Viny,,sarangheo."
"Aaaaa,,,idola gue."
"Vinyyy bawa gue pergi."
"Alig ganteng parah lu Kak."
Shani mengangkat kepala nya saat ruangan tiba-Tiba berubah semakin riuh,pandangan nya tertuju pada seorang yang sedari tadi mengalihkan perhatian seluruh isi ruangan.
"Ka Viny." Gumam nya pelan,bibirnya tertarik ke atas saat melihat tatapan orang itu tertuju padanya.
Dengan langkah pelan Viny menghampiri shani.
"Gimana ganteng ngk.?" Tanya Viny merapikan sedikit flanel yang melekat di tubuh nya di hadapan shani. Gadis itu mengangguk lalu berdiri menghadap ke arah Viny.
"Jelas ganteng Lha,pacar nya aja cantik gini."
Cup.
"Dah sayang tinggal dulu ya." Shani memegang bibir nya saat Viny pengecup nya singkat sebelum berlalu dari hadapan nya.
"Setidak nya kamu masih ingat klau hati kamu cuma punya aku Kak ." Gumam shani tersenyum menatap punggung Viny yang semakin hilang dari pandangan nya.
---
"Kenapa ngk pake rambut di tempel aja Kak.?" Tanya Anin memperhatikan Viny yang sedang melukis kumis tipis di atas bibir nya."Klau pake rambut ribet bun,masa mau bikin kumis berjam-jam." Jawab Viny masih fokus pada pensil alis dan dagu nya.
"Kenapa sih suka banget panggil bun sekarang.?" Tanya Anin menopang wajahnya cemberut masih menatap ke arah Viny.
"Ya biar aku inget klau kmu tuh Ibu tiri aku,dan aku ngk mungkin jatuh cinta sama kamu." Anin hanya mengangguk paham. Sejenak mata nya menatap sekitar mencari seseorang.
"Ngomong-ngomong ibu tiri,bapake kemana Kak,dari tadi ngk liat." Viny menghentikan kegiatannya lalu ikut memutar pandangan nya.
"Masih di ruang ganti kek nya,palingan mampir ke masa lalu." Jawab Viny enteng membuat Anin mengeryitkan matanya tak paham.
"Dia kan battle nya sama KD aka mama alias shanju,jadi mungkin mereka lagi bareng." Anin terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela nafas berat nya.
Viny menutup kaca kecil yang ada di tangan nya lalu menoleh ke arah Anin.
"Udah ngk usah di fikirin,yakin aja Beby lebih milih kamu kok dari pada masa lalu nya,ya walaupun di mata fans Beby dan Shania itu ngk mungkin terganti tapi aku yakin kok hati Beby udah sepenuh nya ke kamu." Tutur Viny menasehati,Anin mengangguk pelan sambil tersenyum tipis supaya Viny tidak terlalu mengkhawatirkan nya.
"Bun ,Bantuin pake topi dong,biar rambutnya ngk kelihatan." Anin meraih topi bundar itu lalu beranjak ke belakang tubuh Viny.
"Kaka duduk dong ,udah tau lebih tinggi dari aku." Viny terkekeh lalu menarik kursi untuk di duduki.
----
Di lain ruangan.
"Hay beb,apa kabar.?" Tanya Shania kepada Beby yang masih sibuk dengan rambutnya.
"Eh Nju,baik kok,sok-sok an tanya kabar tiap hari ketemu juga." Jawab Beby menatap Shania dari pantulan cermin di depan nya.
Shania duduk tepat di samping kursi Beby memperhatikan gadis itu dari samping.
"Yakin mau buka poni keramat kamu.?" Tanya Shania menopang dagunya dengan tangan.
"Iya lah,karna ini bagian dari pekerjaan harus total dan profesional." Jawab Beby kembali fokus dengan poni nya.