Lanjutan part sebelum nya,
Cekidot..
Vinshan story.
"Aku mau proses break kita berakhir dan kembali seperti dulu." Pinta shani membuat Viny gelagapan.
"Tapi,," dengan cepat shani meraih tangan Viny dan mengenggam nya.
"Aku ngk akan berjanji banyak untuk memberikan harapan yang berlebihan untuk kakak,tapi setidak nya biarkan aku menujukkan perubahan aku sama kakak,karna aku tidak ingin kembali merasakan jauh dari kakak." Viny terlihat berfikir.
"Kakak ngk usah ragu,aku anggap ini kesempatan terakhir buat aku mempertahankan kakak dan itu artinya klau aku melakukan kesalahan yang sama lagi tidak perlu kakak minta aku akan pergi dengan sendirinya." Viny menatap dalam mata shani dan mencari sesuatu disana,namun hanya ketulusan yang ia temukan.
"Aku,,.
Flassback off.
"SHANIIII." Shani tersadar dari lamunan nya saat suara berat sang ayah mengagetkan nya.
Dia berdecak pelan namun tetap beranjak dari kasur nya untuk menghampiri lelaki paruh baya itu.
"Ada apa pa.??" Tanya shani setelah sampai di hadapan sang ayah yang sedang sibuk memindahkan Channel TV dengan remote yang ada di tangan nya.
"Itu di depan tolong lihat ada siapa,papa lagi mager nih." Shani kembali berdecak kesal,karna tak biasanya sang papa menyuruh hal yang tidak penting ini.
"Lha emang embak nya kemana.?" Tanya shani sambil berjalan menuju pintu utama.
Cklek.
Shani menatap heran seseorang yang sedang memunggungi nya itu.
"Cari siapa ya.?" Tanya shani membuat tubuh seseorang itu menegang.
"Pizza mbk." Jawab seseorang itu membalikkan badan nya sambil menyodorkan kotak berukuran besar di tangan nya.
"Lho emang siapa yang pesen pizza,PAAAAA,,PAPA PESEN PIZZA.?" Gumam shani lalu berteriak ke arah dalam berbicara dengan sang papa.
"PIZZA NYA BUAT PAPA AJA TAPI PENJUAL NYA BUAT CICI YA." Teriak sang ayah dari ruang TV membuat shani sedikit berfikir lalu kembali menoleh ke arah tukang pizza yang menunduk dengan masker menutupi sebagian wajahnya dan topi menutupi kepala nya.
Perlahan tangan shani terangkat untuk membuka topi itu.
"Kakak." Desis shani menutup mulutnya dengan tangan kiri setelah melihat wajah gadis kesayangan nya berada di balik topi dan masker itu.
"Ngk mau pizza mbk.?" Tawar viny memiring kan wajahnya di hadapan shani.
"Ihhhh kakak,kangen." Rengek shani manja lalu segera memeluk Viny erat.
Dengan tangan yang bebas Viny pun membalas pelukan shani tak kalah erat karna ia pun merasakan kerinduan yang sama.
---
"Nih aaa lagi." Suruh Viny menyodorkan potongan pizza di depan wajah shani,shani yang sedang asyik menatap pemandangan kota di malam hari menatap pizza dan Viny bergantian,pasal nya itu adalah potongan ke 4 yang Viny berikan padanya.
"Kenyang Kak." Tolak shani pelan,Viny menggeleng lalu kembali memajukan potongan pizza itu.
"Ini yang terakhir deh janji." Shani tetap menggeleng gemas karna memang perutnya sudah tidak memungkingkan menampung makanan lagi.
"Potongan pizza terakhir atau pertemuan terakhir." Ancam Viny membuat shani sedikit terkesiap apalagi nada bicara Viny yang terdengar dingin itu seketika membuatnya takut dan menerima suapan Viny.
Terjadi keheningan beberapa menit .
"Trus hubungan kita gimana.?" Tanya shani saat selesai mengunyah makanan nya.
Viny yang sedang mengelap tangan nya dengan tissue basah seketika menghentikan aktifitas nya dan menatap shani sedikit ragu.
"Aku nyerah." Jawab Viny membuat shani menatap gadis itu berkaca-kaca,jujur ia tidak akan pernah siap untuk jauh dari Viny lebih dari beberapa hari ini.
"Kak,aku ja,,"
"Stttt,,plies dengerin aku dulu." Ucapan shani terhenti saat telunjuk Viny menempel di ujung bibir nya,hatinya tiba-tiba bergemuruh saat bayangan kata 'putus ' itu keluar dari mulut Viny yang selama ini penuh dengan kata-kata manis ungkapan cinta untuk nya.
"Aku nyerah, maksudnya bukan nyerah untuk memperjuangkan kamu tapi nyerah sama ego aku dan jarak kita,setelah aku fikir-fikir aku juga ngk bisa jauh dari hati kamu lebih dari jarak kita selama ini." Viny menghentikan ucapan nya sejenak dan meraih tangan shani lalu menggenggam nya.
"Mungkin kita bisa saling memperbaiki sifat,kita bukan anak ABG yang selalu berdebat tentang ego masing-masing,dan aku akan coba tidak mengutamakan kebersamaan karna dimanapun dan kapanpun atau bersama siapa pun aku berada cuma kamu yang ada di hati aku,jadi aku harap kamu percaya tentang rasa yang aku punya untuk mu." Setetes air mata turun melewati pipi chubby shani.
"Kok nangis Hmm.?" Tanya Viny sambil menghapus air mata itu lembut dan penuh kasih sayang.
Bukan nya menjawab pertanyaan Viny shani malah menubruk tubuh Viny dan kembali memeluk nya lebih erat.
"Aku sayang kakak,aku cinta kakak." Bisik shani dalam pelukan dan ditengah tangis bahagia nya,membuat gadis pencinta artistik itu tersenyum dengan tangan yang mengusap rambut panjang shani lembut.
"Jadi kita pacaran lagi kan.?" Tanya shani melepas pelukan nya sejenak,Viny mengangguk membenarkan membuat shani kembali memeluk nya hangat.
"Makasih." Gumam shani memejamkan matanya nyaman masih dalam pelukan Viny.
Yeaaaaaa
Vinshan balikan dong,Wkwkwk jan galau lagi ya,part selanjutnya Back To chat atau konflik pair lain? Tinggal Kan jawaban di comment.
NB: jangan protes kok pendek our kurang panjang.
(Karna waktu nulis juga minim jadi lebih baik dikit yang penting update.)