Yo, malam semua
Oh iya, gue ga nyangka respon kalian sama work ini sangat bagus")
Rank nya lumayan walaupun masuk kategori ff baru")
Kucinta kalian 💜💜💜
Enjoy
........................
"Hei, bukankah si bocah Jeon itu egois? Kalau dia mengerjakan tugas dari Hwang-ssaem, mengapa dia tidak mengatakan apapun pada kita? Atau setidaknya jika ia tahu tidak ada siswa lain selain dirinya yang mengerjakan tugas di kelas harusnya ia tetap diam, benar kan?"
Perkataan itu jelas-jelas sukses memancing perhatian seluruh siswa, salah satunya seorang siswa berkulit tan senada dengan rambut kecoklatan miliknya yang duduk di kursi ketiga baris ketiga dari meja guru ㅡposisi tengah.
"Kurasa dia ingin menyombongkan diri dengan menunjukkan kepintarannya."
"Aku curiga beasiswa yang dia dapatkan itu karena hasil menjilat para guru."
"Kalian lihat kan tadi Hwang-ssaem menyuruhnya untuk datang ke ruang guru? Pasti semua guru disini sudah termakan mulut manis bocah sombong itu."
Siswa berambut coklat itu memerhatikan semua teman sekelasnya yang mulai mengocehkan segala jenis ungkapan buruk berakar rumor yang ditujukan pada siswa yang masih nampak duduk dengan tenang. Entah karena ia merasa tidak terganggu dengan kenyataan bahwa dirinya menjadi pusat ejekan atau ia terlarut terlalu dalam pada bacaannya.
"Jim, bukankah ini sudah keterlaluan?"
Laki-laki itu akhirnya bertanya pada teman sebangkunya, Park Jimin yang masih fokus memainkan sebuah game online di ponsel pintar miliknya.
Jimin tidak menjawab dengan kata-kata. Hanya sebuah dehaman singkat tak berarti.
"Aku serius. Dia tidak seharusnya diperlakukan seperti ini." Laki-laki itu kesal lalu merebut dengan paksa ponsel milik kawannya.
"YAK!! KIM TAEHYUNG!!" Protes Jimin tidak terima.
"YAK, JEON JUNGKOOK!!!"
Pemuda bernama lengkap Kim Taehyung tersebut lekas menoleh cepat ketika mendengar suara gebrakan meja yang cukup keras. Didapatinya tempat duduk siswa bernama Jungkook itu telah dikelilingi oleh tiga siswa laki-laki. Ia merasa apa yang dilakukan teman sekelasnya sudah kelewat batas dan entah bagaimana ia tidak suka ketika melihat siswa bermarga Jeon itu terus dijadikan bulan-bulanan tanpa ada yang mau membela.
"Ini tidak benㅡ" Taehyung hendak berlari melerai namun Jimin justru menghalangi jalannya.
"Jangan ikut campur, Kim. Sudah kukatakan, bukan? Abaikan saja. Mereka memang selalu seperti itu. Lebih tepatnya, si bocah Jeon itu memang selalu menjadi bahan perbincangan. Biarkan mereka melakukan apapun yang mereka inginkan. Itu bukan urusan kita, jadi jangan ikut campur."
Jimin menahan sekaligus merebut ponsel miliknya dari laki-laki bermarga Kim tersebut. "Lebih baik kau duduk diam dan berpura-puralah tidak melihat apapun." Sarannya dengan wajah datar.
"AH, SIAL!! Aku harus kembali ke level awal!!" Jimin kembali pada kesibukannya. Bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka.
Sementara itu, Taehyung tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Jungkook yang dikelilingi tiga siswa laki-laki serta puluhan pasang mata yang menatapnya bengis seolah Jungkook adalah sebuah aib yang keberadaannya tidak diinginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfiction"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp