Pada awalnya, Taehyung sama sekali tidak beranggapan bahwa dugaannya soal Jungkook kembali ke kelas adalah suatu kebenaran. Toh, tindakannya saat ini ia anggap sebagai bentuk pemastian meskipun benaknya tidak benar-benar berpikir akan semudah itu menemukan Jungkook.
Akan tetapi, apa yang dilihatnya ketika baru saja menginjakkan kaki di kelas justru membuat emosinya melonjak naik tidak karuan. Seperti, ada sebuah bara api yang tiba-tiba berkoar hanya karena disundut oleh satu batang korek api.
"Apa aku salah? Aku hanya ingin menjadi lebih dekat denganmu?"
"Lepaskan, Charlie. Lepaskan kubilang!!"
"Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya inginㅡ"
"AKH!! LEPASKAN, SIALㅡ"
"JEON JUNGKOOK!!"
"JUNGKOOK!!! LEPASKAN DIA, BRENGSEK!!!"
BUGH
Bola mata Jungkook total melebar ketika dilihatnya tubuh Charlie terlempar jauh ke belakang. Bahkan nyaris menghantam meja guru yang terletak agak jauh di depan.
Jungkook lantas memutar kepalanya cepat ke arah samping. Tepat sisi kiri tubuhnya. Disana ia melihat sosok Taehyung berdiri dengan napas tersengal serta kedua tangan mengepal kuat di sisi tubuh. Di mata Jungkook, pemuda itu terlihat seperti hewan buas yang siap mengamuk dan menghancurkan apapun yang telah berani mengusik wilayahnya. Jungkook bahkan tidak sempat berpikir kapan dan bagaimana pemuda itu datang karena yang ia tangkap hanya Charlie yang tiba-tiba terpental bersamaan dengan suara hantaman keras.
"Aish..." Charlie meringis seraya mengelap sudut bibirnya yang meneteskan darah. Ia mencoba bangun dengan berpegangan pada meja.
"Brengsek!!"
Taehyung hendak menerjang kembali ke arah Charlie, tapi Jungkook lebih dulu menarik tubuhnya.
"Jangan membuat segalanya menjadi semakin rumit." Tegas Jungkook. Ia melirik sekilas ke arah Charlie yang juga menatapnya.
Awalnya Taehyung berniat melepaskan diri dari Jungkook, tetapi matanya tanpa sengaja menangkap bekas kemerahan pada lengan Jungkook akibat cengkraman Charlie sebelumnya. Ia menggeram marah. Rasanya ingin sekali menghajar habis siapapun yang telah berani menyakiti Jungkook. Namun, ia berusaha keras meredam amarahnya. Beberapa kali Taehyung menghembuskan napas agar luapan emosinya mereda.
"Jungkook, maafkan akㅡ"
Hanya tinggal beberapa langkah lagi Charlie dapat menghampiri posisi Jungkook dan Taehyung. Namun, sebelum itu terjadi, Taehyung lebih dulu membawa Jungkook pergi. Menarik tangan Jungkook tanpa perlawanan sama sekali dari sang empunya. Jungkook nampak sama terkejutnya dengan Charlie. Terlebih ketika Taehyung tanpa menoleh sama sekali mengatakan sesuatu yang lebih terdengar seperti ancaman bagi Charlie.
"Jika aku melihatmu mendekatinya lagi, saat itu, aku tidak akan menahan diri. Camkan itu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Belum jauh mereka keluar dari kelas, tiba-tiba saja Jungkook menghentikan gerak kakinya. Hal itu pun berdampak pada Taehyung yang juga terpaksa menghentikan langkahnya di depan Jungkook.
"Ada apㅡ"
"Sudah cukup." Taehyung mengernyitkan dahi. Tidak mengerti maksud dari ucapan Jungkook.
"Kenapa? Ahㅡ apa aku menyakitimu? Atau bekas tarikan si brengsek itu terasa sakit? Sakit sekali? Coba kulihatㅡ"
Ketika Taehyung bergerak mendekat hendak memeriksa lengan Jungkook, yang ia dapatkan justru tepisan kasar dari sang empunya. Hal itu membuat Taehyung bergeming. Ia tidak menyangka Jungkook akan bertindak demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfiction"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp