Jungkook mengernyit tidak nyaman dalam tidurnya. Agaknya merasa terganggu begitu cahaya matahari pagi menyorot tepat ke wajahnya. Tubuhnya menggeliat mencoba menghindar, tetapi hangat sinarnya tetap menganggu. Alhasil, dengan sangat terpaksa ia pun membuka matanya, meski masih terasa sedikit berat. Entah pukul berapa semalam ia baru bisa tertidur.
Jungkook mengerjapkan kedua matanya polos. Berusaha menyesuaikan pandangan dengan silaunya matahari yang menembus jendela. Ia termenung sejenak. Rasanya seperti ada yang berbeda. Ada yang aneh.
Berulang kali Jungkook memperhatikan selimut tebal yang membungkus tubuh serta sensasi empuk yang dirasakan. Ia juga mulai meraba sekelilingnya yang terasa jauh lebih luas dibandingkan semalam.
Apa sofa bisa berubah menjadi besar dalam waktu semalam?
Tungguㅡ
"KENAPA AKU BISA TIDUR DISINI?!" Jungkook terlonjak seraya memekik heboh. Ia bergegas bangkit, nyaris limbung karena tubuhnya belum siap sepenuhnya. Ia memandang horror ke arah kasur tempatnya berbaring lalu bergantian memandangi sofa, tempat yang ia yakini menjadi pembaringannya semalam.
"Bagaimana biㅡ"
"Jungkook-ahㅡ eoh, kau sudah bangun rupanya."
Jungkook lantas menoleh ke arah pintu masuk. Tempat dimana Taehee berdiri lengkap dengan senyuman lembutnya sebagai bentuk sapaan pagi itu.
"I-iya, Taehee-eomma." Jungkook berusaha bersikap senormal mungkin. Ia memastikan penampilan tampak rapi walaupun kenyataannya penampakan dirinya jelas sekali seperti orang baru bangun tidurㅡ berantakan.
"Kau bilang harus berangkat bekerja pagi ini, kan? Mandilah, gunakan pakaian apapun milik Taehyung yang pas untukmu. Eomma tunggu di meja makan. Kita sarapan bersama, ya?" Taehee tertawa kecil melihat keterkejutan yang ditunjukan Jungkook. Di matanya, pemuda itu tampak lucu sekali dengan rambutnya yang berantakan khas bangun tidur.
Taehee hendak melangkah pergi saat Jungkook tiba-tiba bersuara, "A-anu, Tae-taehyungㅡ"
"Kau mencari Taehyung? Dia pergi lari pagi bersama appa nya. Mungkin, mereka akan pulang sebentar lagi."
"A-ah, baiklah. Te-terima kasih, maaf merepotkan." Jungkook membungkuk karena merasa tidak enak.
Taehee tersenyum. "Kalau begitu, kami menunggumu di meja makan ya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kami pulang!!"
Jungkook yang kala itu tengah membantu Taehee menata meja makan lantas menoleh. Melihat Taehyung dengan kaos putih tipis dan celana olahraga hitam masuk diikuti Rain di belakangnya.
"Ah!! Laparnya."
PLAK
"Mandi lalu ganti baju. Jangan berani-beraninya menyentuh masakan eomma kalau masih bau keringat begitu." Taehyung meringis melihat punggung tangannya memerah akibat pukulan sadis dari Taehee. Dengan langkah berat, ia lantas berbalik menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
"Aku sudah menyiapkan bajumu di atas tempat tidur. Mandilah." Kata Taehee pada Rain. Suaranya lebih lembut dibanding saat berbicara dengan Taehyung.
Kontras sekali.
Jungkook tidak banyak bicara ketika melihat tingkah laku keluarga kecil Kim. Ia sebelumnya tidak pernah berada di situasi seperti ini. Jadi rasanya sedikit... Asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfiction"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp