Untuk yang kesekian kalinya,
Maaf menunggu lama
Ehehehehe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku baik-baik saja, hyung."
Jungkook menekan tombol berangka tiga setelah pintu lift tertutup sempurna.
"Kau yakin? Namjoon sudah menceritakan semua yang terjadi padaku."
"Ya, setidaknya setelah aku datang hari itu, Namjoon-hyung akhirnya kembali menghubungimu kan?" Jungkook bertanya seraya mengambil alih ponselnya yang terhimpit diantara telinga dan bahu. Ia terlihat sedikit kerepotan karena harus menenteng sekantong makanan dan baju ganti miliknya di tangan kanan. Sementara tangan kirinya menggenggam ponsel.
"Jungkook, jangan mengalihkan pembicaraan."
"..."
"Apa Taehyung belum juga bangun?"
Jungkook terdiam. Membiarkan pertanyaan Seokjin terlontar tanpa jawaban.
"Baiklah. Sepertinya aku benar-benar harus menyusulmu kesana."
"Tidak usah!! Tidak usah, hyung!! Astaga!!" Jungkook menjawab dengan panik. Kepalanya bahkan menggeleng cepat atas pernyataan Seokjin yang jelas-jelas tidak dapat melihat reaksinya tersebut.
"Jungkook-ah, aku benar-benar tidak bisa tenang membiarkanmu sendirian disana."
Jungkook menghela napas. "Hyung, aku tidak sendirian. Ada Namjoon-hyungㅡ dan Taehyung, ingat?"
"Tapi tetap saja. Aku tidak bisa mempercayai mereka. Lihat apa yang terjadi saat kau bertemu dengan mereka. Aish!! Pria tinggi bodoh ituㅡ"
"Hyung, berhenti menyumpahi kekasihmu sendiri. Namjoon-hyung juga tidak tahu apa-apa saat aku tiba disini waktu itu." Jungkook bergegas keluar ketika lift yang dinaikinya sampai di lantai tiga.
"Tetap sajaㅡ"
"Hyung, aku sudah hampir sampai. Akan kuhubungi lagi nanti. Sampai jumpa." Lalu Jungkook memutus panggilannya dengan Seokjin secara sepihak.
Diam-diam, Jungkook menarik napas lega. Setidaknya, ia berhasil melewati sesi sumpah serapah Seokjin kali ini. Bukannya bermaksud tidak sopan, hanya saja rasanya sekarang bukan waktu yang tepat.
Jungkook sampai tepat di depan pintu bernomor 330. Disanalah Taehyung terbaring tidak sadarkan diri selama dua hari ini.
Jungkook hendak menggeser pintu berwarna putih gading tersebut. Akan tetapi, gerakannya terhenti kala suara seseorang terdengar dari dalam.
"Apa dia akan baik-baik saja saat bangun nanti?" Namjoon yang berdiri di sisi ranjang bertanya cemas pada dokter yang bertanggung jawab pada Taehyung.
"Tidak bisakah aku memindahkannya agar dia dirawat di rumah?" Tanyanya lagi pada sang dokter.
Dokter itu menggeleng pelan. "Maaf. Tapi, selama pasien belum sadarkan diri, pasien masih tetap berada di bawah pengawasan kami. Untuk sekarang, kita hanya harus menunggu sampai pasien pulih."
Namjoon menghela napas.
"Bagaimana kalau keadaannya memburuk seperti waktu itu? Aku memang tidak menyadarinya saat itu, tapi gejala traumanya semakin parah. Aku tidak ingin melihat hal itu terjadi lagi saat dia bangun nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
أدب الهواة"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp